Disclaimer beberapa bagian dari cerita ini terinspirasi dari bumi series karya Tere Liye.***
Terkadang keingintahuan kita pada suatu hal dapat membawa kita kepada hal baru, pengetahuan baru. Dan itu lah yang sedang dialami oleh gadis yang telah lama menghabiskan waktunya di dalam perpustakaan milik kakeknya.
Semenjak saat dimana kakeknya menceritakan dongeng sebelum tidur saat ia masih menginjak usia tujuh tahun, membuatnya terobsesi mencari tahu tentang kebenaran dari dongen tersebut.
Kakeknya menceritakan bahwa dunia ini tak sesedehana seperti apa yang terlihat, dunia adalah hal rumit yang tak semua orang dapat memahaminya. Kakek menyebutnya kehidupan antar klan diibaratkan seperti lapangan yang memiliki 4 garis lapangan olahraga sekaligus. Jika kita ingin bermain futsal pasang tiang gawangnya, jika kita ingin bermain basket tarik tiang basketnya.
Maka bumi bisa jadi demikian, ada beberapa kehidupan berjalan diatasnya, berjalan serempak diatasnya tanpa bersinggungan satu sama lain seperti komputer yang membuka empat atau lebih program.
keingintahuannya untuk memecahkan cerita tersebut membuatnya selalu menghabiskan seluruh waktu luangnya di perpustakaan milik kakeknya.
Seperti saat ini, gadis itu Roseanne Park ia sedang berkutat dengan buku di tangannya juga note digital di sampingnya, jangan lupakan juga tumpukan buku-buku yang berserakan di atas mejanya.
Rosé menghela nafas, meletakkan buku yang sedari tadi ia baca ke tumpukan buku-buku lainnya yang ada di hadapannya.
"Percuma saja, tiga ratus juta lebih koleksi buku di perpustakaan ini, hanya ada beberapa buku yang membahas tentang kehidupan antar klan, itu pun hanya dijadikan sebagai sebuah dongeng anak-anak" ucapnya lesu, ia melepaskan kacamata yang sedari tadi bertengger di atas hidungnya.
"Namun itu tidak akan membuatku goyah aku akan tetap mencarinya, bertahun-tahun menghabiskan waktuku di perpustakaan ini membuatku tahu banyak hal, seperti teknologi, pengetahuan, dan juga ruangan-ruangan di perpustakaan ini." ucapnya tersenyum licik.
"Rosé kau kemari lagi." Ucap seorang laki-laki paruh baya mengagetkannya.
"Kakek! Kakek mengagetkan saja, yaa seperti yang sering kakek lihat, aku memang selalu berada disini." Seru Rosé dengan bangga.
Kakek duduk di samping rosé, meskipun umurnya sudah tak lagi muda, lebih tepatnya umurnya sudah ribuan tahun lamanya. Itu bukan lagi hal aneh disini, tidak ada satupun yang keheranan saat berjumpa dengan seorang paruh baya berusia lebih dari lima ratus tahun. Meskipun begitu kakeknya ini masih terlihat sehat, segar dan bugar tak seperti kakek-kakek pada umumnya.
"Setidaknya bermainlah diluar menghabiskan waktu bersama teman-teman mu, kau ini selalu saja sibuk mencari-cari hal yang tidak ada, terkadang aku menyesal telah menceritakan dongeng itu saat kau kecil." Ucap kakeknya.
Rosé duduk menghadap kakeknya, ia tidak percaya dengan pernyataan kakeknya barusan. Sedari kecil Rosé selalu menganggap cerita kakeknya itu adalah benar adanya, bagaimanapun usia kakeknya itu hampir setara dengan seperempat dari peradaban dunia ini, tidak percaya? Bahkan aku adalah keturunan cucu ke tujuh dari ke enam cucu-cucunya. Ayah ku, dia adalah keturunan ke enam. itu artinya banyak hal yang sudah dia ketahui, banyak hal yang sebenarnya ditutup-tutupi untuk menjaga keseimbangan alam semesta seperti apa yang ada dalam dongeng tersebut.
"Kakek, itu sungguh tidak masuk akal, di alam semesta yang luas ini lalu hanya ada kehidupan di dunia ini? Itu tidak mungkin. jika kehidupan antar klan itu memang tidak ada, setidaknya harus ada yang bisa menjelaskan tentang kehidupan diluar angkasa sana." Rosé teguh dengan pendiriannya. Ia berdiri dari duduknya, berjalan mondar mandir dihadapan kakeknya sambil mengetuk-ngetukan ballpoint digital ke arah dagunya, memikirkan apa yang akan ia katakan selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Universe | CHAENNIE
Fanfictionberawal dari rose yang tanpa sengaja membuka portal antar klan hingga membuatnya tersesat di tempat antah berantah. dan entah bagaimana ceritanya ketersesatannya itu malah membawanya menjadi seorang idol. hingga takdir mempertemukan ia dengan gadis...