Rosé menyembulkan kepalanya dari balik rak buku menganalisa bahwa tempat ini aman tanpa seorang penjaga pun di sekitar sini.
Dirasa aman Rosé pun keluar dari tempat persembunyiannya. Melangkah dengan santainya sesekali bersenandung dan menari-nari.
Yaa sebenarnya Rosé tahu betul jam-jam dimana perpustakaan milik kakeknya tersebut kosong tanpa seorang penjaga pun berkeliaran didalamnya, ia hanya iseng ingin berlaga layaknya penyelinap seperti difilm-film. Toh bukan masalah besar jika ada penjaga yang memergokinya ada disini, ini adalah perpustakaan milik kakeknya, sudah bukan hal asing lagi melihat dirinya berkeliaran di perpustakaan ini, pikirnya.
"Wah suaraku lumayan juga, apakah di klan lain aku bisa menjadi seorang penyanyi atau selebriti? Ahh jangankan di klan lain, bahkan di kota Gaish ini saja tidak ada satupun yang bisa menandingi mahluk tuhan yang sempurna dan penuh bakat seperti, aku AHAHA." Ucapnya percaya diri. Ia memamerkan senyum smirknya, menurunkan sedikit kaca mata hitam yang sedari tadi bertengger manis di hidungnya, lalu mengedipkan sebelah matanya yang menawan, seolah-olah ada kamera kecil yang berterbangan di hadapannya.
"Hentikan, itu sungguh menjijikkan." Ejeknya sendiri.
Seketika langkahnya terhenti, Rosé memperhatikan pintu dihadapan, itu adalah ruangan kakeknya. Ia memperhatikan ke setiap sudut pintu mencari sesuatu. Ia melupakan satu hal, pintu ini baru bisa di buka dengan mudah jika pintu dihadapannya ini mendeteksi keberadaan kakeknya.
"Apa sebegitu majunya teknologi di abad ini hingga gagang pintu pun ikut dihilangkan? Sedari kecil aku sudah terbiasa dengan teknologi-teknologi disekitar ku, bahkan sudah ratusan kali aku melewati pintu ini dengan mudah, dan aku baru menyadari itu sekarang. Jadi ini kah yang dirasakan seorang penyelinap? Luar biasa." Rosé menganga takjub masih memperhatikan seluruh bagian pintu besar di hadapannya.
Rosé mulai menyelusuri setiap sudut pintunya, mengetuk-ngetuk setiap bagian dari pintu itu mencoba mencari cara peruntungan, mungkin saja ada tombol atau layar yang bisa membuka pintu itu secara manual.
Tak ingin menyerah Rosé pun mencoba mengetuk-ngetuk lantai yang ia pijak. Percuma saja pikirnya. Ia berdiri lalu berbalik berjalan menjauh dari pintu ruangan kakeknya. Namun seketika tubuh berbalik kembali, ia berlari melesat sangat cepat menubruk pintu itu.
"Haha ini mudah saja!" Girangnya, ia memperhatikan seluruh tubuhnya. Sekarang Rosé sudah berada di dalam ruangan kakeknya tanpa merusak apapun. Catat itu tanpa merusak apapun.
"Aku melupakan fakta bahwa aku bisa menggunakan teknik membuka portal, Yaa, meskipun aku hanya bisa mencakup jarak yang dekat, tapi tetap saja itu adalah hal yang luar biasa. Sudah lama sekali aku tak menggunakan teknik itu. Sepertinya aku harus melatih lagi teknik ku yang satu itu, agar ruang portal ku bisa mencakup radius jarak yang cukup jauh." Ucapnya penuh rasa bangga.
Ya, teknik membuat portal adalah salah satu kekuatan yang Rosé milik, ia bisa dengan mudah kemanapun dengan menggunakan teknik itu selagi ia pernah melewati tempat yang akan dia tuju. Namun tanpa latihan yang kerasa teknik itu hanya memiliki sedikit batas jarak yang dapet ditempuh, paling jauh Rosé hanya bisa berteleportasi menggunakan portal miliknya dari kamarnya hingga halaman depan rumahnya saja.
"Tugasku sekarang adalah mencari keberadaan pintu menuju ruangan bawah tanah itu." Monolognya dengan penuh rasa optimis, ia melihat-lihat ke sekelilingnya.
Rosé kembali lagi dengan kegiatan mengetuk-ngetuk seluruh bagian yang ada di dalam ruangan ini. Ia mencari layar hologram yang mungkin saja disembunyikan ditempat yang tak ada satupun yang bisa menyadarinya, seperti layar hologram yang ia sembunyikan di atas meja belajar miliknya.
Ia sudah menelusuri seluruh bagian dari ruangan kakeknya tersebut, namun nihil ia tak dapat menemukan apa yang ia cari. Jika dilihat-lihat memang tidak ada yang aneh dari ruangan kakeknya tersebut, terlihat seperti ruangan kerja pada umumnya. Hanya saja kakeknya ini memiliki hobi mengoleksi barang-barang antik. Tidak, ia lebih suka menyebutnya dengan sebutan barang-barang kuno. Rosé menghela nafas, apakah ia akan menyerah sampai disini saja? Tidak akan pernah!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Universe | CHAENNIE
Fanfictionberawal dari rose yang tanpa sengaja membuka portal antar klan hingga membuatnya tersesat di tempat antah berantah. dan entah bagaimana ceritanya ketersesatannya itu malah membawanya menjadi seorang idol. hingga takdir mempertemukan ia dengan gadis...