DON'T LEAVE ME (VI)

296 32 31
                                    

Matahari bahkan belum sepenuhnya menyinari sang bumi, namun Jisoo sudah terlihat rapi dan siap untuk pergi.

Semalam Jisoo sudah memiliki janji dengan Seokjin untuk berkeliling kota menggunakan motor. Hal yang belum pernah Jisoo lakukan selama hidupnya. Apalagi semenjak berkencan dengan Taehyung. Katanya, berkendara menggunakan motor akan membuat kulitnya terbakar dan pasti akan ada banyak polusi

Pengalaman baru bagi Jisoo. Dan pengalaman baru ini ia peroleh saat bersama dengan Seokjin.

Jisoo sendiri tidak tau kenapa ia mau begitu saja diajak Seokjin. Padahal biasanya Jisoo kurang bisa bergaul dengan orang yang baru ia kenal. Namun entah sihir apa yang digunakan oleh Seokjin hingga Jisoo mau dan menuruti setiap ajakan Seokjin.

Seokjin bahkan tidak memaksa, namun Jisoo bisa dengan mudahnya mengiyakan ajakan tersebut

Dengan menggunakan kaos big size dan hot pants, penampilan Jisoo kali ini terlihat lebih sederhana dibanding penampilannya saat bersama Taehyung. Dan kalau boleh jujur, Jisoo lebih suka berpakaian seperti sekarang ini. Lebih santai.

Beberapa saat kemudian bel pintu apartemennya berbunyi. Jisoo lebih dulu melihat dari layar interkom.

Jisoo dibuat terkejut ketika di layar interkom menampilkan presensi Taehyung.

"Kenapa dia sudah kembali? Bukannya dia masih di Jeju?" Gumam Jisoo.

Namun nyatanya Taehyung sudah berada di depan unit apartemennya pagi ini. Dan dengan terpaksa ia harus menunda janjinya dengan Seokjin.

Jisoo tak langsung membuka pintu untuk Taehyung, ia bergegas pergi ke kamar lalu ia menghapus make up nya agar wajahnya terlihat pucat.

Setelahnya Jisoo berlari menuju ke dapur dan membuka kulkas. Ia mengambil beberapa balok es batu dan ia tempelkan pada ketiak dan tengkuknya.

Kemudian Jisoo berjalan menuju pintu dan membuka pintunya. Tepat sebelum Taehyung masuk, Jisoo memegang perutnya sambil meringis kesakitan.

"Sayang, kau kenapa?" Tanya Taehyung ketika melihat Jisoo kesakitan.

"Aduh, sayang, perutku sangat sakit?" Sebisa mungkin Jisoo membuat wajahnya terlihat benar-benar seperti orang yang sedang kesakitan.

"Kau datang bulan?" Tanya Taehyung lagi dan diberi anggukan oleh Jisoo. "Bukankah baru dua minggu yang lalu." Lalu Taehyung menuntun Jisoo untuk duduk di sofa di depan tv.

"Jadwal datang bulanku sudah beberapa bulan ini kacau." Sahut Jisoo yang masih setia berpura-pura meringis kesakitan dan memegangi perutnya.

"Aku akan telepon Yoongi Hyung agar mengantarmu ke dokter--"

"Tidak perlu!" Sahut Jisoo memotong ucapan Taehyung. "Aku tadi sudah minum obat, sebentar lagi juga sembuh."

"Sayang, badanmu dingin sekali?" Ucap Taehyung setelah memegang telapak tangan kekasihnya.

"Ya, karena aku menahan nyeri di perutku." Kini Jisoo berbaring dan menjadikan paha Taehyung sebagai bantalnya.

"Sayang sekali, padahal aku ingin memperkenalkanmu kepada temanku yang baru pulang dari Amerika."

"Kau juga, kenapa kau kembali dari Jeju tapi tidak mengabariku?"

"Sebenarnya aku ingin memberi kejutan untukmu," sahut Taehyung. "Tapi kau malah sakit begini."

"Kalau begitu kau pergi saja sendiri!"

"Kau tidak mau ikut?"

Jisoo yang mendengar ajakan Taehyung itu pun kembali meringis kesakitan. "Awwhh, perutku sangat sakit!"

DON'T LEAVE ME (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang