Typo bertebaran!
.
.
.
'Ah, andai ini mimpi, janganlah bangunkan aku sebelum aku puas tinggal di dalamnya,' batin Neiru sambil memandang langit yang luas. Ia terbaring di atas rumput hijau yang ditiup angin sepoi-sepoi, ditemani oleh berbagai hewan seperti kelinci, burung pipit, dan rusa. Keadaan ini memberikan relaksasi bagi fisik dan pikirannya.
Selama tinggal di istana, dia banyak belajar tentang cara menggunakan kekuatan aura, cara mengontrolnya, berlatih olahraga dan latihan fisik, mempelajari ilmu bela diri baik menggunakan tangan kosong maupun senjata, belajar menunggang kuda, belajar bertarung, memahami tata krama para bangsawan, etiket makan, dan lain-lain. Dia juga belajar cara berdansa dengan baik dan benar, mengenal dunia sosialita, mengemban tugas-tugas yang harus dilakukan oleh seorang raja, serta menjalani rutinitas seperti makan, tidur, mandi dengan air mawar, bermain, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Kesibukannya begitu banyak sehingga dia hampir tidak memiliki waktu luang.
Tapi Neiru menikmatinya tanpa mengeluh. Justru dia senang di ajari hal-hal menarik yang belum pernah ia ketahui sebelumnya, meski agak sulit pada awalnya. Namun jika telah terbiasa, maka akan lebih mudah melakukannya.
Para guru atau instruktur dengan bidangnya masing-masing (instruktur bela diri, instruktur pedang, guru dansa, guru tata krama, guru manajemen, dan lain-lain) mengajari Neiru dengan penuh kesabaran dan menggunakan beragam metode belajar yang menarik, sederhana, tidak rumit, dan mudah dipahami. Sehingga Neiru sedikit demi sedikit memahami materi yang ia pelajari dan bagaimana cara mengembangkannya, mendalaminya, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Terhitung sudah sekitar sebulan Neiru menghabiskan waktunya di dalam realm ini. Dia sudah cukup akrab dengan dimensi kekuasaannya. Dia adalah pencipta dan raja di sini. Waktu di realm ini sangat berbeda dari di bumi. Di sini, 5 tahun setara dengan 1 hari di bumi. Jadi, sekarang adalah hari ke-6 bagi Neiru di bumi. Setelah pulang sekolah, rutinitasnya adalah kembali ke rumah dan menuju realm seperti biasa. Neiru dapat menggunakan berbagai media sebagai penghubung dengan realm, seperti cermin, kanvas, atau bahkan sebuah pensil. Sungguh jarak perbedaan waktu yang sangat besar.
Puas berbaring santai, Neiru bangkit berdiri. Dia membelai rusa, kelinci, dan semua hewan lain yang ada di sekitarnya sebelum pergi menuju istana. Lebih tepatnya, dia ingin tidur siang di kasur.
"Aku pergi dulu ya, teman-teman."
.
.
.
"Selamat datang, Yang Mulia. Ada yang bisa saya bantu?" sapa Ronwell, pelayan pribadi Neiru. Ah, jangan salah, orang tua itu merupakan seorang pembunuh kelas kakap di balik topeng ramahnya sehari-harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And The Other World
FantasyApa yang kugambar, apa yang kulihat, apa yang kusentuh, apa yang kupijak, apa pun yang berada di sekitarku... terkadang semua itu membuka portal yang terhubung ke dunia lain. Kisah ini menceritakan petualang Neiru dan kawan-kawan yang masih siswa se...