2. Apartment

914 30 2
                                    

Mmpphhhhhhh

Miguel melepas seluruh pakaian nya, begitupun Natalia, mereka berdua sudah bertelanjang bulat.

"Sayang, katakan padaku kau ingin gaya apa malam ini?" Tanya Miguel meremas kedua payudara Natalia.

"Ayo sayang, lakukan tugasmu dengan benar!" Perintah Miguel.

Natalia langsung paham maksud Miguel.

Clara segera mengulum barang Miguel dengan ahli, menyedot, meludahi, menjilat.

"Oohhhh- Natalia, tak salah kau terbaik dari semua yang Ada disini, ini adalah keahlianmu." Ucap Miguel menekan kepala Natalia agar semakin dalam.

Pfftttttt

Suara itu terdengar jelas, hisapan Natalia begitu lekat.

"Aaaahhhhhhh." Desah Miguel kenikmatan.

Mereka berdua saling beradu menikmati kenikmatan panas itu, Miguel tak ingin wanita lain melayani nya, ia hanya ingin Natalia dan Natalia.

Beberapa jam kemudian

"Clara, kau dapat bonus dari tuan Fore, sepertinya dia mengincarmu akhir-akhir ini" Ucap mami Amber, memberi beberapa lembar uang.

"Terima kasih Mami, aku lelah mami, aku pulang." Ucap Natalia lalu pergi dari meja rias.

Amber hanya mengangguk, ia sadar pasti Natalia lelah sehabis melayani Miguel.

Di sepanjang lorong perjalanan ada sebuah tangan menarik Natalia.

"Kau... Kau mengambil tamuku." Ucap Pamela dengan raut wajah amarah.

"Hah?" Natalia berdecak lucu.

"Fore memberiku uang, lagi pula aku tidak meminta." Balas Natalia tanpa takut.

"Kauuuuuu?"

"Apaaaa?" Tantang Natalia memajukan wajahnya.

"Kau adalah penghibur baru, tapi gaya bicaramu sudah seperti di atas." Ejek Pamela mendorong kecil bahu Natalia.

"Kita sama-sama penghibur, sama-sama menjilat, dan sama-sama berlendir, kuharap kau punya kaca, oh-ya jangan salahkan aku, jika Fore mulai menyukaiku sekarang." Ujar Natalia berbalik mendorong Pamela dan pergi.

"Sial," Pamela mengeram kesal.

Natalia melewati jalanan malam begitu sepi, suara beberapa klakson masih terdengar, namun hanya beberapa orang yang berlalu - lalang.

Natalia menyewa apartment tidak jauh dari tempat nya bekerja, Natalia selalu jalan kaki, karena apartment mewah itu terletak di tempat yang strategist, bisa dibilang pertengahan kota.

Natalia menempelkan card apartment, ia memasuki kamar apartment lalu segera menuju kamar mandi.

Ia mandi di bawah shower dengan bibir mengatup.

"Cepat atau lambat, aku akan mengakhiri kehidupan kelam ini." Itu adalah ucapan setiap hari Natalia, untuk menyemangati dirinya sendiri.

Natalia melilitkan handuk, ia segera berjalan keluar.

Tapi saat ia membuka pintu kamar mandi sudah ada pria tinggi berpakaian formal. Pria itu adalah anak pemilik apartment ini, ia di beri kewenangan untuk mengurus seluruh urusan apartment.

"Filstro? Tagihanku bulan ini sudah aku bayar, mengapa kau kemari?" Tanya Natalia merapatkan handuknya.

Filstro berdiri mendekati Natalia, kuku putih Filstro berjalan kecil di bahu Natalia.

"Filstro."

Plak

Natalia menampar Filstro.

"Ohhhhh- bahkan tanganmu membuatku tegang." Ungkap Filstro mengelus pipi nya.

"Aku sudah lama menahan ini Natalia, aku tidak butuh uang sewa ini, aku kembalikan." Ucap Filstro mengembalikan utuh hitungan uang Natalia.

"Filstro, jaga batasanmu." Balas Natalia semakin merapatkan handuk.

"Batasan apa? Yang aku tahu kau adalah wanita penghibur di rumah bordil bukan?" Ejek Filstro menaikan alis. Dan ia memamerkan bahwa di sakunya ada sebuah pistol.

"Layani aku! Kau tidak perlu membayar tagihan sewa ini, tapi sebagai ganti nya, kau harus memuaskan ku." Bisik Filstro mengerikan memasukkan tangan nya di balik handuk, mengelus bulu-bulu kemaluan Natalia dengan lembut.

"Filstro aku bisa jelaskan." Bantah Natalia sedikit takut.

"Ohhhh-- sedikit berbulu, boleh juga." Filstro mengelus nya lagi.

"Ohh-- sangat empuk." Goda Filstro.

Natalia mencari seribu alasan, otaknya hampir tak bisa berpikir, agar Filstro segera pergi.

"Baiklah, aku akan melayani-mu, tapi tidak hari ini Filstro, aku lelah." Ujar Natalia, Natalia tau itu adalah hal yang tak akan terjadi.

"Lalu kapan sweety?" Balas Filstro mengilitik paha Natalia.

"Ahh.. Emmm.... Aku akan lakukan itu jika aku siap." Natalia menghentikan aksi Filstro.

"Besok sweety?"

"Ah- em... Aku tidak berjanji."

"Baiklah tapi aku boleh melihat tubuhmu dulu bukan sweety?" Tanya Filstro tanpa mendapat jawaban Natalia, ia menarik handuk Natalia.

"Sweety, Natalia, indah sekali tubuhmu." Filstro menarik satu bulu kemaluan Natalia.

"Ahhhh, sakit." Teriak Natalia.

"Maaf sweety, maafkan aku." Filstro mengelus kewanitaan Natalia dan mengecup nya.

"Maaf."

Muawch

Filstro mencium kembali kewanitaan Natalia.

"Aku akan kemari besok." Ucap Filstro lalu pergi.

Natalia hanya menarik napas dalam-dalam.

___________________________________

TBC

Hai..

Aku LANJUT kalau banyak komen nya ya.

Aku cuma pengen tau, kalian suka? Apa mau di LANJUT???

NataliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang