5. Ciuman

523 25 0
                                    

Natalia menuruti perintah Filstro, yang ada dalam pikiran Natalia hanya satu. Ia tak ingin mati hari ini.

Pffftttttt

Desah kenikmatan Filstro sambil menjambak rambut panjang Natalia.

"Pintar." Puji Filstro mengerang keenakan.

Beberapa menit setelah Filstro cukup puas dengan aksinya, ia langsung pergi, "aku akan menagih janjimu saat kau sudah selesai datang bulan." Ucap Filstro pergi membenarkan resleting celana.

Natalia mandi dan berkumur, ia mengusap wajah nya sendiri.

Terhitung sudah tiga bulan ia bergabung menjadi wanita penghibur, selama tiga bulan Natalia melayani lima orang lelaki.

Tak lain lelaki itu adalah Miguel.

Natalia akan menolak mentah - mentah saat ia tak ingin lelaki itu, awalnya Amber cukup marah dengan sifat Natalia, namun Amber melihat bahwa lelaki selalu siap mengeluarkan berapa biaya untuk bertemu Natalia, walapun hanya sekedar menemani minum.

Natalia tidak akan pernah menjadi wanita penghibur, jika saja kejadian beberapa tahun tidak menimpa Natalia.

Yang jelas Natalia akan selalu mencari cara untuk keluar dari dunia ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Aku berhenti bekerja disini mami Amber." Kata Natalia membuat Amber yang merokok kini matanya melotot.

"Apa? Tidak! Kau tidak boleh keluar." Amber mematikan rokoknya di asbak rokok.

"Itu adalah hakku Amber, ini diriku. Mulai sekarang, aku berhenti kerja disini." Natalia memperjelas kata-kata nya dan langsung pergi dari sana.

"Kau pikir kau siapa? Kau lupa siapa yang menolong mu beberapa bulan lalu? Hah? Natalia!" Teriak Amber membuang kasar apapun itu yang ada di meja.

Bagi Amber, Natalia adalah omset utama bagi D•Rose, mustahil Amber membiarkan Natalia pergi begitu saja, Amber benar-benar kecewa, wanita yang ia tolong sekarang menjadi seperti ini.

"Kau ingat Natalia, aku takkan membiarkan mu pergi," Amber berdecak kesal.

Di sisi lain

"Semenjak kita pergi ke pantai lilin, kurasa kau gila, kau tertawa sendiri." Ujar Rius mengamati Draco berlari sore hari ini.

Mereka berdua ber-jogging seperti biasa, tapi Rius merasa bahwa Draco hari ini begitu bahagia.

"Pasti kau baru saja mengeluarkan jus mu dan memakai sabun, sudah kuduga." Ejek Rius jijik.

"Aku bertemu seorang wanita, tapi dia tidak tertarik padaku, aku penasaran, aku menyukai wanita itu."

Draco membayangkan wajah ayu Natalia, bola mata yang besar, dan mimik imutnya.

"Mustahil, setampan dirimu, dia tidak tertarik." Tak percaya, Rius mengeleng tak percaya.

"Aku memberinya nomorku, aku menunggu dia menghubungiku, tapi dia juga tidak melakukan nya." Balas Draco mulai lelah dan mereka berdua duduk di tepian jalan.

"Tunggu, apakah wanita yang membawa ice cream? aku sempat melihat sekilas?"

"Ya."

Rius tertawa kencang menepuk pundak Draco.

"Bodoh, apakah kau lupa? Ice Cream DELICIOUS selalu memiliki kartu member bagi pembelinya, mengapa kita tak coba kesana menanyakan nomor Wanita itu? Kau tahu namanya kan?" Otak cerdik Rius bekerja sangat cepat.

"Fuck, shit!! Aku tidak berpikir sejauh itu." Senyum Draco menendang kaki Rius.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

NataliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang