7. Aku mencintaimu | 21++

1.2K 24 0
                                    

"Bodoh. Kenapa kau juga tak menemukan Natalia, dua orang suruhan Amber, pria berpostur tinggi dengan setelan hitam.

"Kalau begitu datangi saja apartment nya, aku tahu dia dimana."

Amber sudah muak dengan tamu yang mengoceh, ditambah Natalia yang juga tak kunjung kembali.

Suara ribut terdengar begitu nyaring di depan resepsionis apartment Rich. Memang Amber terbiasa dengan suara nada tinggi, sontak membuat beberapa tamu sedikit meliriknya.

"Natalia Alexandra, ini identitas nya." Tingkah licik Amber di depan resepsionis berpura-pura menjadi ibu Natalia, tentu saja itu adalah hal mudah.

"Tolong beri tahu aku dimana kamarnya." Lagi-lagi Amber mengeluarkan beberapa bukti yang sangat meyakinkan sang resepsionis bahwa itu adalah orang tua Natalia.

Melihat keributan itu, Filstro yang sibuk dengan komputernya langsung berhenti dan menghampiri Amber.

Pria itu mencoba menenangkan Amber, dan mencari inti masalah dari keributan ini.

"Baik nyonya tunggu sebentar, tim kami sedang mencari data." Ucap Filstro dengan sopan.

"Nona Natalia Alexandra." Ucap resepsionis dengan terus mengetik di depan komputer.

"Natalia Alexandra?" Batin Filstro dan langsung menoleh ke layar komputer.

"Baik ibu, untuk nomer kamar nona Natalia Alexandra sebelum nya adalah 175, namun beliau kini telah berpindah di nomor kamar 345, lantai paling atas ibu, baik. Itu saja informasi dari kami yang bisa saya sampaikan, apakah kurang jelas?" Perjelas sang resepsionis dengan mantap dan sopan.

Awalnya Filstro tak yakin bahwa Natalia yang dicari ialah Natalia yang ia incar. Namun setelah mendengar kamar 175 pria itu semakin yakin bahwa itu adalah Natalia yang ia cari namun tak kunjung pulang.

"Baik saya akan antar nyonya kesana." Ucap Filstro tersenyum.

"Tapi pak? Kami bisa memanggil yang lain." Sahut resepsionis tak enak, seorang atasan mengantarkan tamu.

"Ah sudah lah tak apa." Balas Filstro tersenyum.

Di sepanjang perjalanan menuju kamar 345 Amber melihat gaya berbeda dari gelagat Filstro.

Ayolah, Amber bukan wanita kemarin sore yang tidak tahu gelagat pria, dia sudah hafal, dia adalah mami yang menemui banyak tamu pria.

"Kau mengincar Natalia bukan?" Kata langsung terucap dari bibir Amber saat memasuki lift.

Filstro tersenyum. "Aku mencarinya namun Ia tak kunjung pulang." 

"Jika kau menginginkan nya, kita berdua bisa bekerja sama, perkenalkan aku adalah Amber, mami dari semua anak-anakku." Ucap Amber yang bisa menjelaskan siapa dirinya.

Mereka berdua tentu saja tidak memasuki kamar nomor 345, itu hanyalah basa-basi agar tidak ada kecurigaan.

"Aku sudah lama menginginkan nya, tapi aku selalu gagal, sial." Tutur Filstro kesal.

"Dia selalu menjadi dambaan pria, dia memang sangat cantik." Ucap Amber yang bisa merasakan kekesalan Filstro.

"Aku bisa membuat Natalia tak pergi darimu, tapi beri aku imbalan." Tawar Filstro menyilangkan kedua tangan di dada.

"Katakan." Jawab Amber intens.

"Setiap hasil komisi dari rumah bordilmu kau harus menyerahkan nya padaku sebesar 10%, tenanglah aku sudah kaya, anggap saja ini adalah imbalan, dan lihat apa yang akan terjadi, Natalia tidak akan bisa kabur darimu." Ucapan licik Filstro.

NataliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang