Chapter 18 : Treatment

1.4K 135 13
                                    

Hari ini Dewangga mulai melakukan pengobatan. Sejujurnya, ada rasa takut yang tak bisa dijabarkan. Meskipun dokter sudah mengatakan bahwa kemoterapi tidak semenakutkan yang dipikirkan, Dewangga tetap merasa risau.

Tadi pagi setelah melakukan berbagai prosedur, Dewangga dipindahkan ke ruangan kemoterapi yang terletak di gedung Anggrek. Di sana terdapat sebuah bed, sofabed, kamar mandi, televisi, Ac, dan water heater. Ruangan yang cukup nyaman. Apalagi, ketika membuka tirai hijau taman rumah sakit langsung memanjakan mata.

Kali ini Dewangga memutuskan untuk tidak ditemani. Pemuda itu memilih menikmati sendiri proses pengobatannya sembari membaca buku. Sudah sejak kemarin sang mami tampak gelisah, dan Dewangga tidak ingin melihat itu hari ini.

Beberapa kali perawat masuk, menanyakan apakah Dewangga merasa tidak nyaman. Namun, Dewangga hanya menjawab dengan gelengan. Semula semua terasa normal, seperti tidak ada bedanya dengan infus biasa, tetapi tiba-tiba ia merasa mual. Dewangga memilih meletakkan bukunya, kemudian memejamkan mata, berharap dengan demikian rasa mualnya berkurang. Sepertinya cukup berhasil walaupun tidak terlalu signifikan.

Dalam hati anak itu berdoa semoga Tuhan memudahkan, karena sebagai makhluk Dewangga hanya bisa mengupayakan.

Di tempat lain, untuk kali pertama Daniel bolos. Benar-benar bolos tanpa keterangan. Pemuda itu memilih pergi ke toko buku untuk mencari sesuatu. Daniel berjalan ke lantai 2, kemudian menyeret langkahnya ke kumpulan buku-buku tentang kesehatan. Beberapa buku langsung mencuri perhatiannya. Ada buku tentang mengatasi kanker, asuhan keperawatan tentang kanker juga pasien kemoterapi, buku tebal bersampul merah yang juga membahas tentang kanker. Daniel mengambil beberapa buku, berharap itu semua bisa sedikit berguna untuk mendampingi sahabatnya.

Saat tengah asyik berkeliling, ponselnya tiba-tiba bergetar.

Hyena 🐆
Daniel lo dimana?
Gue aduin Awang lo, ya!

Daniel tak langsung membalas. Sebentar lagi juga Hyena menyerah mengomelinya.

Hyena 🐆
Lo curang.
Katanya mau berangkat bareng-bareng, tapi lo bolos gitu aja.
Sumpah gue cepuin ke Tante Fara biar lo dimarahin.

Hyena 🐆
Awang kalau tahu juga pasti marah banget.
Dia, tuh, enggak mau lo begini.

Saya
Berisik
Gue di toko buku, bukan ke rumah sakit

Hyena 🐆
No Pict = Hoax

Saya

SayaPercaya sekarang?Nanti kita ke RS bareng, jadi jangan cepu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saya
Percaya sekarang?
Nanti kita ke RS bareng, jadi jangan cepu

Hyena 🐆
Okedeh.

Dewangga [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang