Dewa Samudra Bumantara adalah dokter muda berusia 29 tahun yang masih betah menjomblo di saat kakak kembarnya Raga Samudra Bumantara telah menikah bahkan adik kecilnya Ranina pun kini telah cukup lama bersuami.
Raga dan Nina telah berkeluarga dan t...
Pukul 16.00 WIB kini Bulan masih setia memanjakan kekasihnya, berhubung ia hanya ada satu mata kuliah di sore hari, pulangnya ia memutuskan untuk menyusul Dewa ke rumah sakit. Dewa baru saja menyelesaikan operasi salah satu pasien tepat pukul 15.17 tadi, meski jadwal kerjanya hari ini shift pagi dan selesai pukul 15.00 ia belum juga kunjung pulang.
Tubuhnya terlalu lelah untuk sekedar mengemudi, tiga minggu sudah ia tak mendapat jatah pijat karena akhir pekan kemarin Bulan mengikuti malam keakraban mahasiswa selama tiga hari sementara minggu minggu sebelumnya sang pacar disibukkan dengan kegiatan organisasi. Jadilah sore ini, ia terpaksa meminta Bulan memijat tubuhnya sementara sebelum pulang ke apartemen.
"Mas capek banget yah?" tanya Bulan lembut, tangannya sejenak terulur ke depan mengusap keringat di dahi dan pelipis Dewa. Ia kini memijat Dewa dengan posisi duduk, tidak tiduran seperti biasanya karena kata Dewa ini hanya pijat sementara, bekal tenaga untuk pulang.
"Banget, kamu sibuk terus" balasnya masih dengan ekspresi kesakitan namun kadang mendesah kenikmatan.
"Ya maaf mas, ini kan aku udah di sini" ujar Bulan menurunkan perlahan tekanan tangannya dari pundak ke arah pinggang.
"Ntar malem nginep ya sayang" tanya Dewa sejenak membuka mata dan menoleh ke samping menunggu jawaban Bulan.
"Jangan deh mas, ngga enak nginep terus kita kan belum nikah" Bulan memperkuat pijatan di pinggang Dewa saat didapati otot-ototnya yang kaku.
Dewa melengkingkan badannya ke depan menahan sakit dan nikmat yang bersamaan menghinggapi pinggangnya, "aahhh mmmpph aduhh duuh sshhh"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tahan mas, kaku semua ini" ujar Bulan kini mengusap lembut pinggang Dewa. Ia menaikkan tangannya kembali memijat bahu Dewa namun kini lebih banyak dekat leher dan tengkuknya.
Dewa menunduk merasakan remasan di leher dan pundaknya yang kaku. "Shhh makanya kamu nginep, pijitin semuanya badan aku pegel banget aahh" Ia kini meringis saat ibu jari Bulan menekan leher sampingnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.