Kerokin Gue

10.7K 103 20
                                    

♥️♥️♥️

Setelah jogging bersama lusa lalu, hubungan Dewa dan Bulan semakin akrab. Dewa menjadi sering berkabar pada Bulan jika pulang kerjanya telat, seperti sekarang ini.

"Gue baru kelar kerja, besok pagi ngampus jam 10 kan? bareng aja ya, tapi besok kalo udah bangun tolong kerokin sama urutin gue dulu bisa kan? kamar ngga dikunci. Thanks" Pukul 01.34 Dewa mengirim pesan pribadi pada Bulan.

Dewa yang sudah membayangkan kasur di kamarnya kini harus menunda pulang karena telvon dari adiknya, Nina memintanya untuk datang menemani dirinya karena Rafa sang suami juga lembur dan belum pulang bekerja.

Akhirnya pukul 03.00 Dewa baru bisa pulang ke rumahnya, ia bergegas menghempaskan tubuh lelahnya setelah melepas celana panjang dan kemeja yang melekat di tubuhnya.

----

Pagi-pagi sekali pukul 04.30 Bulan sudah bangun, ia tidak langsung mengecek ponselnya. Setelah mencuci muka dan gosok gigi, Bulan sejenak memeriksa tugas kuliahnya yang telah ia selesaikan semalam.

Bulan memang tidak diwajibkan mengerjakan pekerjaan rumah dan membantu bu Ningsih tapi ia ingin membantu memasak supaya bisa belajar juga dari bu Ningsih. Sebelum keluar dari kamarnya Bulan menyempatkan mengecek ponselnya.

Ia kaget saat membuka notifikasi dari Dewa. Terakhir dilihat pukul 03.15, Bulan pikir apa mas Dewa baru pulang jam segitu? atau mungkin dia tidak bisa tidur karena masuk angin?

Bulan kini mengganti celana pendeknya menjadi kulot panjang, ia bergegas ke kamar Dewa.

Dilihatnya Dewa tengah tertidur pulas dengan selimut membungkus tubuhnya sebatas pinggang.

"Lah gimana ngga masuk angin kalo tidurnya telanjang dada gini" gumam Bulan kini mendekati ranjang Dewa.

Ia bingung dan merasa kasihan jika harus membangunkan Dewa yang baru tidur sebentar, tapi harus dipijat sekarang supaya bosnya itu bisa melanjutkan tidurnya dengan nyaman, tidak seperti sekarang dalam tidurnya Dewa terlihat mengeryit lelah membuat Bulan sejenak iba.

Akhirnya dengan pelan dan sabar Bulan mencoba membangunkan Dewa agar bisa membalikkan posisi tubuhnya yang kini menyamping memeluk guling menjadi tengkurap.

"mas Dewa, balik badan dulu mas saya kerokin ya" ujar Bulan pelan.

Dewa tak terusik akan panggilan Bulan, membuat Bulan terpaksa mengambil pelan bantal guling dalam pelukan Dewa.

Dewa yang merasa terganggu kini menggerakkan tubuhnya. Ia merasa pusing karena baru tidur sekitar satu jam setengah.

"hmmmpph" gumam Dewa menghela nafas lelah, matanya sedikit terbuka dan melihat Bulan tengah memindahkan guling di sampingnya.

Setelah pandangan Bulan kini tertuju padanya, Dewa kembali bergumam seolah mengadu "pusiiiiiing" ujarnya serak dan berat.

"Biar saya pijitin mas" ujar Bulan pelan.

"Kerokin dulu" pinta Dewa kini membalikkan tubuhnya tengkurap.

Bulan mulai menyentuh punggung Dewa yang terasa agak panas.

Dengan rajin ia mulai menggoreskan koin di atas punggung lebar Dewa.

"sakiiit" lirih Dewa saat goresan koin mengenai bahu kanannya.

Mengurangi kekuatan tangannya, Bulan melanjutkan kerokan di punggung Dewa yang terlihat merah dan rapat.

Setelah mengerang beberapa kali, sepertinya Dewa kini kembali tertidur saat Bulan menyelesaikan kerokan dan mulai mengurut punggungnya.

Pembantuku Tukang PijatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang