6. Arina

56 5 0
                                    

Jangan lupa vote⭐
dan komen😊

                             *
                             *
                             *


Pagi ini cuaca mendung, seorang gadis dengan seragam nya yang sudah rapi melangkahkan kaki nya keluar rumah. Seperti biasa, ia akan menghampiri pos yang berada di dekat gerbang rumahnya.

"Pak Usman..." Ucap gadis itu pelan. Pria dewasa tersebut bangkit dari duduknya, meninggalkan kopi nya yang masih panas di atas meja.

"Non Alisha mau berangkat?" Tanya Pak Usman, tak lupa dengan senyum khas yang biasa ia tunjukkan.

Alisha mengangguk sambil tersenyum, gadis dengan kuncir ekor kuda itu menyalami Pak Usman.

"Hati-hati yah, belajar yang rajin dan selalu semangat." Ucap Pak Usman memberi nasihat. Alisha mengiyakan, lalu sebelum pergi Pak Usman menyodorkan payung berwarna hitam kepada Alisha.

"Nih, dibawa. Jaga-jaga, kalau hujan." Ucap Pak Usman.
"Terima kasih." Isyarat Alisha. Lalu ia segera pergi setelah menerima payung tersebut.

🍀

"Loh, kak? Belum pergi, nunggu siapa?" Tanya seorang wanita ketika melihat di teras rumah, sang anak masih disitu.
"Bentar lagi Bun, Syafa nunggu kak Alisha biar sekalian bareng aja." Jawab gadis itu kepada Bunda.

Tepat setelah selesai mengucapkan itu, bisa Syafa liat seorang gadis membawa payung berwana hitam di pergelangan tangannya, melewati rumahnya.

"Eh, itu kak Alisha. Kalau gitu Syafa pergi yah Bun, assalamu'alaikum." Ucap Syafa menyalami Bunda.
"Syifa aku pergi yah!" Teriak gadis itu, agar Syifa yang berada diruang tamu mendengar. Setelahnya ia bergegas menyusul Alisha yang sudah melewati rumahnya.

OoO

Syafa bergegas menyusul Alisha, begitu sudah dekat Syafa menepuk bahu Alisha yang sukses membuat gadis itu terkejut. Syafa terkekeh dan meminta maaf, lalu mereka berjalan beriringan menuju halte.

"Maaf kak, aku bikin kaget." Ucap Syafa sejelas mungkin agar Alisha menangkap ucapannya. Alisha tersenyum lalu mengangguk.

"Tumben, biasanya kalau aku pergi, kamu udah pergi. Ga ada didepan rumah soalnya." Ucap Alisha.
Syafa mendengar itu, ia berjalan menghadap ke arah Alisha. Gadis dengan rambut panjang itu berjalan mundur, ia menjawab,
"Sengaja, biar bareng, sama kakak." Jawab Syafa.

Kedua gadis itu sampai di halte, mereka menunggu bis yang biasa Alisha naiki. Alisha duduk sambil memperhatikan beberapa orang lalu lalang, seperti biasa tempat ini ramai dengan orang-orang maupun kendaraan.

Syafa memperhatikan penampilan Alisha hari ini, gadis itu baru sadar Alisha mengikat rambutnya dan memperlihatkan sebuah alat ditelinga Alisha. Syafa langsung duduk disebelah Alisha, ia hendak mengatakan sesuatu. Namun, belum sempat Syafa berbicara, bis yang mereka tunggu tiba. Lantas tanpa menunggu lagi, Alisha membawa Syafa bersama masuk dan duduk ditempat biasa Alisha duduk.

🍀

Seorang gadis sedang berkutat dengan buku dan kertas yang berantakan, gadis itu pusing menjawab pertanyaan dari buku-buku yang ada di hadapannya. Ia mulai bosan dan lelah dengan rumus-rumus yang ada, rasanya ingin membakar dan membuang semua buku yang ada di hadapannya.

Saat masih sibuk mengerjakan soal, suara seorang wanita menghentikan kegiatan gadis dengan rambut di kuncir kuda dan poninya yang terlihat berantakan tersebut.
"Udah selesai ngerjain tugasnya?" Tanya wanita itu.
Gadis itu menghela napas panjang, ia lelah dan enggan menjawab pertanyaan dari guru pembimbing nya itu. Kenapa ia masih bertanya, sementara jawaban itu bisa ia lihat sendiri.

Melukis SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang