10 [awal dari semua]

128 120 20
                                    

Seperti hari sebelumnya, Davian dengan semangat memasuki rumah sakit. Ini adalah hari pertamanya bekerja kembali setelah beberapa hari memulihkan diri pasca kecelakaan. Seperti sudah menjadi ciri khas bahwa cowok itu akan selalu menggenakan jas berwarna cokelat muda untuk membalut tubuhnya.

Davian bergegas menyusuri rumah sakit menuju ruang kerjanya. Namun sebelum menuju ruang kerjanya langkah kakinya terhenti, dengan sigap cowok itu segera menghampiri pasien yang tengah terkulai lemas dengan beberapa perawat sedang memberikan oksigen. Beberapa perawat juga bergegas membawa pasien tersebut ke IGD. Davian dan beberapa perawat yang lain dengan cepat membawa pasien tersebut ke IGD. Davian segera melakukan RJP dengan cepat. Setelah hampir 2 menit ia melakukan RJP, akhirnya detak jantungnya dapat kembali.

"Saya keluar, kalian tangani pasien dengan baik." titah Davian kepada beberapa perawat yang tengah sibuk mengurus pasien itu.

"Terimakasih dok." ucap salah satu perawat.

Davian segera pergi meninggalkan IGD, ia harus menuju ruang kerjanya. Lagi pula ia juga tidak menggunakan APD jadi tak baik jika berlama lama di sana. Setelah menyusuri koridor dan menaik lift, akhirnya ia berhenti tepat didepan ruang kerjanya. Namun terlihat ada perempuan tengah duduk disamping ruang kerjanya. Davian pun menghampiri perempuan itu.

"Permisi?, Sedang menunggu siapa?" Davian bertanya kepada perempuan yang tengah menunduk itu. Setelah mendengar suara dari Davian, perempuan itu seketika menatap wajah Davian. Perempuan itu berdiri menghadap Davian, matanya penuh binar, senyuman terukir dibibir. Betapa terkejutnya Davian ketika mengetahui siapa perempuan yang ada dihadapannya.

Perempuan itu tersenyum sembari menyodorkan paper food pail, "ini aku bawain brownies kesukaan mu, ada teh herbal juga." ujarnya. Davian menerima pemberian dari perempuan itu dan mengajaknya masuk ke dalam ruang kerjanya.

*****

"Jane, aku gak telat kan?" Terlihat Alycia nampak panik. Gadis itu berlari kearah Jane yang tengah sibuk menatap laptop diruang kerjanya.

"Oh engga kok." Jane terkejut saat melihat Alycia menghampirinya. "Ku kira kamu gaakan ikut rapat." Timpalnya.

"Ahh aku pasti dateng dong" Alycia tersenyum lebar.

"pasti rapatnya bakal perfect karna ada Alycia Queenza Miranda ahahaha. Ayo cepet ke ruang rapat!"

Keduanya menuju ke ruang rapat dimana itu terletak disalah satu ruangan yang ada dikantornya. Diantara Jane dan Alycia juga nampak kompak, Jane mempersiapkan bahan untuk disajikan kepada klien sedangkan Alycia bersiap siap untuk melakukan presentasi didepan klien. Dinginya AC menusuk permukaan kulit, membuat Jane dan Alycia juga tiba-tiba merasa nervous. Meeting room yang nampak sangat megah dan mewah kini sudah mulai dipenuhi oleh beberapa klien. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya rapat pun dimulai, dimana posisi Alycia dan Jane menjadi vendor.

3 jam kemudian.

"Senang berbisnis dengan anda." Salah satu klien berjabat tangan dengan Alycia. Klien lainya juga saling berjabat tangan. "Terimakasih telah percaya dengan perusahaan kami." ucap Jane dihiasi senyuman lebar.

Kali ini bukan kali pertama bagi perusahaan yang didirikan Jane dan Alycia melejit. Semakin hari, semakin berkembang pula bisnis tersebut. Setelah para klien meninggalkan ruangan Jane dan Alycia berpelukan menyalurkan rasa bahagia mereka. Tak terasa saat ini sudah pukul 12.00 WIB.

"Al, ayo lunch. Sekalian buat ngerayain keberhasilan kali ini."

"Boleh. Tapi aku gabisa lama soalnya ada urusan."

"Eumm." Jane sedikit cemberut. "Iyaa deh kan pengacara, banyak acaraaa." Ledeknya sambil menggandeng tangan Alycia keluar dari meeting room.

*****

INEFFABLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang