New part ini dijamin bikin penasaran, don't forget to like, comment, vote and share
@hetisandjaya on instagram
Sepi dan sunyi. Hanya ada hembusan angin yang menerpa kulit wajahnya.
"Gue cuma mau kasih itu."
Setelah mengucap kata itu ia langsung saja melengos pergi menuju mobilnya. Tanpa disadari manik mata indahnya itu meneteskan buliran bening yang langsung di hapusnya cepat.
Cewek berambut sebahu itu masuk kedalam mobilnya, mengeluarkan handphone lalu membuka gallery. Ada album khusus Cheryl disana. Hari ini tepat satu tahun kepergian sahabatnya itu. Inilah alasan mengapa Asa datang dan memberinya buket bunga.
Sangat banyak momen yang tak terlupakan bersama Cheryl, bahkan sampai sekarang ia belum menemukan lagi sosok seperti Cheryl. Dia adalah orang yang banyak mengetahui tentang kehidupan Asa, termasuk bagaimana kondisi keluarganya.
Semenjak kepergian sahabatnya itu, Asa tidak pernah bercerita apapun kepada siapapun, ia lebih sering memendamnya sendirian. Asa bukan tipe orang yang dapat menceritakan segala hal ke orang lain, bisa dibilang introvert people.
Ia meletakkan handphone itu di dashboard mobil. Menarik nafas panjang, lalu bergumam sangat pelan "Maafin gue, Ryl."
Kebetulan sekali hari ini hari minggu, Asa berniat pergi ke gramed untuk mencari sebuah buku. Jalanan Jakarta sudah dapat dipastikan macet saat weekend. Di tengah kemacetan itu ia melihat seorang bocah sedang menjajakan kerupuk kulit. Asa memutar kembali ingatannya karena anak ini nampak tidak asing.
Kayanya sebelum ini gue udah pernah liat dia, tapi kenapa aga beda? yang jualan balon kemarin mukanya lebih tirus. Kembar?
Asa sudah cukup jenuh menunggu kemacetan berakhir. Ia mengeluarkan handphonenya lalu memotret jalanan yang macet.
Kemudian membuka Instagram. Disaat sedang memainkan hp, tiba-tiba saja kaca mobilnya diketuk seseorang yang sedang berjualan.
Bocah itu
Asa reflek meletakkan hp dan menurunkan kaca mobilnya.
"Dibeli kerupuk kulitnya, asli home made dijamin raos pisan euyy.." promosinya sambil meyodorkan beberapa kerupuk kulit kearah wajah Asa.
Melihat kerupuk kulit dagangan bocah itu hanya tersisa lima buah, Asa berniat mengambil seluruhnya. "Harga satu bungkus berapa?"
"10 ribu aja teh."
Tak ada angin tak ada hujan, hati Asa terenyuh mendengar panggilan itu dari seorang bocah lelaki. Ia seperti memiliki seorang adik laki-laki. "Ini terima aja semuanya ya." langsung menyodorkan uang 100 ribu ke bocah lelaki tersebut. Uangnya langsung diterima, dan bocah itu nampak ingin memberikan Asa uang kembalian sesegera mungkin agar tidak membuat cewek berambut sebahu itu menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asa
Teen Fiction( ON GOING ) - UP EVERYDAY Ternyata broken home bukan cuma tentang rumah, tapi juga hati dan perasaan. Asa. Cewek yang keberadaannya bisa membius mata orang untuk sekedar memandang kearahnya, termasuk Yovan. Ribuan kali dia menolak untuk menjadi pa...