Happy readingg!!!
Bel pulang sekolah SMA Garuda sudah berbunyi. Menandakan berakhirnya kegiatan belajar-mengajar di gedung itu.
Gea, Melisa, dan Asa berjalan beriringan keluar gedung besar itu. "Sa, sekarang lo udah tau kan siapa malaikat tak bersayap dia?" goda Melisa
Asa hanya mengangguk. Gea melangkahkan kakinya gontai dengan raut wajah kusut, moodnya sangat berantakan hari ini, datang terlambat lagi, kurang tidur hingga mata pandanya terlihat jelas, dan nilai ulangan matematika yang tak sesuai ekspektasi.
Whatever dengan candaan Melisa, ia hanya ingin cepat pulang, sampai di rumah, membanting tubuh ke kasur empuknya, lalu memejamkan mata sampai besok pagi.
"Lo di jemput?" tanya Melisa pada Gea saat mereka sudah sampai di gerbang depan sekolah yang tinggi menjulang itu. Gea mengangguk terpaksa.
Mobil berwarna hitam baru saja terparkir sempurna di hadapan mereka. "Duluan gue!"
Melisa tersenyum, "Tiati ya Saa.." sedangkan Gea hanya melambaikan tangannya lesu. Ia seperti tak memiliki energi lagi untuk bicara.
Melisa sudah bilang kalau ia akan di jemput, begitu juga dengan Gea. Dari dalam mobil Asa sangat prihatin melihat temannya yang satu itu, terlihat sangat berantakan hari ini.
Sepertinya jika mengadakan acara lagi, ia harus mencari waktu saat libur.
Jika ke sekolah, Asa memang di antar-jemput. Tetapi, jika di luar itu ia akan membawa mobil sendiri dengan batasan waktu tentunya.
Mobil hitam itu melaju dengan kecepatan konstan. Macet sudah biasa di jam pulang sekolah begini. Jakarta memang sangat sibuk.
Tak terasa perjalanan dari sekolah menuju ke rumahnya memakan waktu sekitar 45 menit.
Cewek itu meletakkan tas miliknya di kasur, lalu melihat kalender di kamarnya. Hari ini tanggal 29, ia memberi circle biru pada tanggal itu.
OH! HARI ULANG TAHUN CHERYL!
Ia hampir lupa untuk itu, segera Asa turun lagi ke lantai dasar dan langsung menuju ke mobilnya yang berada di garasi.
Bu Lani yang sedang menyiram bunga taman dekat garasi pun terheran. "Mau kemana, neng?" tanyanya
"Saya mau ngerayain ulang tahun sahabat saya, Bu. Bilang sama pak Darno ya bu saya pakai mobil putih."
"Iya neng, nanti ibu bilang sama pak Darno. Hati-hati neng!" imbaunya melanjutkan pekerjaan
Mobil biasa untuk antar jemput dirinya berwarna hitam, sedangkan mobil yang biasa ia pakai keluar adalah mobil putih pemberian papa nya.
Pak Darno adalah supir kepercayaan dan andalan keluarganya sejak dahulu, begitu juga Bu Lani, dia adalah pembantu rumah tangga yang sudah bekerja sejak 5 tahun lalu.
Asa tidak mau memanggilnya Bibi karena lebih nyaman dengan sebutan 'Bu'. Ia pun tidak mau dipanggil dengan sebutan non, ia bilang panggil saja namanya karena mereka lebih tua.
Sebagai pekerja yang digaji, Pak Darno dan Bu Lani tetap segan pada anak majikannya itu. Makanya ia lebih sering dipanggil 'neng'.
Asa mengemudikan mobilnya masih dengan seragam SMA dan sepatu sekolahnya, di dalam mobil ia sedikit merapikan rambutnya. Ia melajukan mobil putih itu menuju ke toko bunga favoritnya
Setelah sampai, langsung saja ia memilih edelweiss dan daisy flowers untuk di jadikan dalam satu buket. Tak lupa cewek itu menambahkan small notes di sana.
Selamat ulang tahun, Ryl!
Kita selamanya
-ASingkat, padat, jelas tetapi memiliki makna yang sangat dalam. Bunga edelweiss itu melambangkan cinta sejati, sedangkan daisy itu bisa bermakna pershabatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asa
Teen Fiction( ON GOING ) - UP EVERYDAY Ternyata broken home bukan cuma tentang rumah, tapi juga hati dan perasaan. Asa. Cewek yang keberadaannya bisa membius mata orang untuk sekedar memandang kearahnya, termasuk Yovan. Ribuan kali dia menolak untuk menjadi pa...