14-Apakah aku bisa menjadi ibu yang baik?

756 67 4
                                    

Hari sudah berganti menjadi malam. Fira tengah duduk di kasurnya sembari menyusui anak kembar nya.

"Alhamdulillah, sekarang udah pada tidur dua-dua nya, " ucap Fira sembari tersenyum saat melihat kedua anaknya itu sudah tertidur.

Fira langsung beranjak dari kasur untuk meletakkan kembali si kembar ke keranjang bayi secara bergantian. Fira mencium dahi Arshakha, kemudian mencium dahi Azka saat keduanya sudah berada di keranjang bayi.

"Jujur sekarang aku sangat takut, aku takut ga bisa ngerawat dan jadi ibu yang baik bagi mereka, " batin Fira sembari duduk di kasur dengan raut resah.

Malam ini Fira sangat resah. Bahkan membuatnya menjadi susah tertidur. Beberapa kali Fira berbalik ke arah kanan dan kiri agar bisa tertidur, tapi tetap saja Fira tak bisa tertidur. Karena tidak bisa tidur, Fira membangunkan dirinya lagi sembari mengambil handphone.

Fira memutar video orang mengaji dan berharap ia akan bisa tertidur setelah mendengar lantunan lantunan Al-Qur'an. Dan ternyata cara Fira kali ini ampuh dan membuat Fira tertidur.

Tapi belum lama Fira tertidur. Tiba-tiba salah satu dari si kembar menangis dan membuat Fira kembali terbangun. Ternyata yang menangis adalah Azka, tanpa berlama-lama Fira pun langsung menggendong Azka.

Fira tidak tau apa yang membuat Azka menangis di tengah malam seperti ini, karena pokoknya masih kering, di susuin juga tidak mau. Alhasil Fira hanya terus menimang anaknya itu.

Azka sudah tak lagi menangis, tapi saat Fira ingin meletakkan nya kembali ke keranjang, Azka kembali menangis seakan-akan tidak mau lepas dari gendongan Fira. Mau tidak mau Fira pun tetap menggendong Azka sembari berjalan-jalan di sekitar keranjang bayi.

"Ngantuk banget, tapi Azka masih belum mau di lepas, " batin Fira sembari menguap.

"Nak, bunda ngantuk sayang, tidur di keranjang bayi ya? Besok pagi pasti bunda gendong lagi kok, "

"Anak bunda kan pintar, nurut sama bunda ya sayang? " ucap Fira dengan lembut sembari mencoba kembali meletakkan Azka di keranjang bayi.

Dan kali ini saat Fira meletakkan Azka kembali ke tempat tidur bayi, Azka sudah tak menangis lagi. Sebelum Fira kembali ke kasurnya, Fira sempat tersenyum ke arah anak kembar nya itu.

"Akhirnya udah bisa rebahan, " ucap Fira yang langsung merebahkan dirinya di kasur dengan hembusan nafas lega setelah ia berdiri sekitar 15 menitan untuk menimang Azka. Tidak lama setelah itu Fira pun tertidur.

"Kringgggg, "

Alarm handphone Fira sudah berbunyi menandakan bahwa sekarang sudah pukul 06.00 pagi. Fira membuka matanya sembari mematikan alarm handphone nya.

"Huh, perasaan baru aja tidur, udah pagi aja, " tutur Fira yang masih rebahan di kasur untuk mengumpulkan nyawanya.

"Mandi dulu deh, mumpung kembar belum bangun, " Fira membangunkan dirinya dari kasur sembari mengingat rambutnya yang mengembang bak seperti singa.

Setelah mengingat rambut. Fira langsung beranjak menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi Fira tak bisa berlama-lama mandi, karena takut keduluan si kembar bangun. Tapi untungnya saat Fira selesai mandi si kembar belum bangun. Alhasil Fira pun bisa menyiapkan sarapan terlebih dahulu.

Fira keluar dari kamarnya dengan menggunakan gamis berwarna hitam serta kerudung berwarna abu-abu. Saat Fira sampai di meja makan, ternyata sarapan sudah di siapkan oleh bunda Shella.

"Ih bunda, kenapa bunda yang nyiapin sarapan? Padahal tadi aku mau nyiapin sarapan, " tutur Fira dengan nada tidak enak.

"Gapapa kok, sekarang kamu sarapan aja! Mumpung kembar belum bangun, " sahut bunda Shella dengan senyum hangatnya.

"Maaf ya bun, "

"Gapapa Fir, lagian ini cuman nyiapin sarapan doang, "

"Btw, Ayah mana bun? " tanya Fira karena tidak melihat ayahnya ada di sana.

"Ayah kamu masih di Mushola, paling bentar lagi juga datang, " sahut bunda Shella sembari duduk di kursi makan.

Fira menganggukkan kepalanya. Kemudian langsung sarapan begitu juga dengan bunda Shella.

"Eh, bunda beli stroller? " tanya Fira saat melihat ada stroller di ruang tamu.

"Engga, itu hadiah dari Arya dan Felisha untuk si kembar katanya, " sahut bunda Shella memberitahu bahwa itu hadiah pemberian Arya dan Felisha.

"Ma Syaa Allah, "

"Nanti, setelah kembar di susui, bawa kembar keluar sekalian berjemur ya! " suruh bunda Shella kepada Fira.

"Siap bun, kalau begitu aku ke kamar dulu, takutnya mereka dah bangun, " pamit Fira sembari tersenyum tipis.

Setelah itu Fira pun kembali beranjak menuju kamar. Dan benar saja si kembar ternyata sudah bangun.

"Selamat pagi anak kembar bunda, Ma Syaa Allah pada pintar, bangun ga nangis, " puji Fira sembari tersenyum ke arah si kembar.

Fira pun mulai memandikan si kembar secara bergantian, setelah di mandikan. Fira menaruh si kembar di kasur untuk di pakai kan popok, baju, serta di bedakin.

"Ma Syaa Allah, udah pada ganteng dan wangi ini anak bunda, " ucap Fira sembari mencium wangi khas bayi yang ada di tubuh kembar.

Setelah itu Fira menyusui si kembar secara bergantian sebelum di bawa jalan-jalan ke luar rumah bersama bunda Shella nanti.

"Mereka udah di susuin kan? " tanya bunda Shella menghampiri Fira di kamar.

"Sudah bun, " sahut Fira sembari mengangguk.

Setelah itu Fira dan bunda Shella pun membawa kembar keluar dari rumah. Fira menggendong Arshakha, sementara Azka di gendong oleh bunda Shella.

"Ma Syaa Allah, ning sama bunda lagi bawa kembar keluar rumah, " ucap salah satu santri yang melihat ke arah Fira dari arah kejauhan.

"Jadi ga sabar mereka besar, pasti seru deh kalau mereka udah bisa jalan terus kita jaga in, " sambung santri lain sembari terkekeh.

"Btw, salut banget sih sama ning Fira, dia bisa sekuat itu, "

"Iya, tapi sekuat kuat nya ning Fira, pasti bakal ada rapuhnya, yaitu di tinggal Gus, di balik senyum ning Fira itu masih ada rasa sakit beliau saat kehilangan suami tercinta beliau, " sambung santri itu sembari tersenyum getir.

"Itu mah pasti, " ucap santri lain sambil menganggukkan kepalanya.

Fira dan bunda Shella tengah duduk di kursi taman depan rumah. Banyak santri yang berlalu lalang dan melihat mereka bahkan sampai ada yang menyapa, karena kebetulan hari ini jadwal libur santri.

"Eh, Ma Syaa Allah ada si kembar ternyata, " celetuk Felisha yang juga habis membawa anak nya jalan-jalan pagi.

"Eh ka Fel, " sahut Fira sembari tersenyum hangat.

"Ma Syaa Allah memang ya kalau sudah bibit unggul, ganteng banget, " puji Felisha sembari memegang tangan Arshakha dan Azka.

Fira dan bunda Shella hanya bisa terkekeh dan tersenyum saat Felisha memuji si kembar. Sebenarnya Felisha sangat ingin menggendong salah satu dari si kembar, tapi keburu anaknya ngamok minta di anterin ke ayah nya. Alhasil Felisha pun mengantar anaknya kepada Arya yang tengah berada di kantor.

Merasa sudah cukup lama membawa kembar jalan-jalan sekitar pesantren dan menjemur si kembar. Fira dan bunda Shella pun kembali membawa masuk kembar ke dalam rumah.

________

Jadi Fira itu berat, ngerawat satu bayi aja susah apalagi kembar.

Happy reading

Btw, ada yang kangen sama Fira ga sih? Setelah beberapa hari ga up wkwk

Anu, jangan lupa vote dan komennya ya say

Kehidupan Usai Kepergian MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang