04-paket misterius

709 55 3
                                    

Jam besuk Sintia sudah habis dan membuat Sintia harus kembali ke sel. Fira tersenyum untuk menunjukkan bahwa ia baik-baik saja kepada Sintia yang sudah di bawa oleh polisi.

Setelah itu Fira berjalan keluar dari kantor polisi dan kembali pulang ke rumah. Tapi di tengah-tengah perjalanan tiba-tiba saja Fira ingin pergi ke pantai. Pada akhirnya Fira pun memutuskan untuk pergi ke pantai.

Sesampainya di pantai. Fira menatap kosong ke arah laut yang sangat luas itu. Pemandangan senja itu menjadi saksi bisu akan bagaimana kesepiannya seorang Fira.

"Banyak rencana yang sudah kita rancang, namun sekarang semua itu sudah sirna, " tutur Fira sambil duduk di tepi pantai sendirian.

"Kamu pasti melihat dari sana bahwa aku sangat kesepian, "

"Hari memang sudah berjalan seperti biasa, tapi tidak dengan hati ku ka, semenjak kepergian mu hari-hari ku menjadi sangat kelabu, semangat hidup ku hampir saja musnah, "

"Seandainya bukan karena anak kita, mungkin aku sudah benar-benar menyerah ka, "

"Ini sangat berat ka, " Fira menundukkan wajahnya dengan mata sudah berkaca-kaca.

Semakin Fira menahan air matanya semakin sesak dada nya. Dan pada akhirnya Fira menyerah dan membiarkan bulir-bulir bening itu turun membasahi pipinya.

Suasana pantai itu sangat sepi karena hanya ada Fira di sana. Fira terus duduk di sana sendirian sembari menangis, sampai-sampai Fira tak sadar bahwa hari sudah mulai semakin gelap.

Bunda Shella yang ada di rumah tentu sangat khawatir karena Fira belum juga pulang ke rumah. Bunda Shella berusaha menelfon Fira. Namun, tidak terdengar oleh Fira karena handphone Fira ada di dalam mobil. Mau tidak mau bunda Shella menyuruh Arya untuk mencari keberadaan menantunya itu.

"Arya, bunda minta tolong cari in Fira ya! Karena Fira belum kembali sampai sekarang, bunda takut terjadi apa-apa sama Fira, " pinta bunda Shella dengan raut khawatir.

"Baik bun, " sahut Arya langsung mengiyakan.

Setelah itu Arya langsung pergi untuk mencari Fira. Arya sudah ke kantor polisi. Namun, Fira tidak ada di sana.

"Ning Fira dimana ya kira-kira? " batin Arya yang terus menerus melihat ke arah kiri kanan jalan berharap ia menemukan mobil Fira.

"Harus kemana ini cari nya? " bingung Arya karena belum menemukan Fira.

"Pantai? Ah iya pantai, dulu kan Gus pernah bilang Fira kalau lagi sedih pasti tujuannya ke pantai, " batin Arya yang baru mengingat ucapan gus Zafi.

Tanpa berlama-lama. Arya pun mengarahkan mobilnya menuju pantai. Dan benar saja, ternyata Fira ada di sana. Arya menghembuskan nafas leganya karena sudah menemukan Fira.

Arya sempat terdiam melihat Fira yang sedang berlari ke sana ke sini dan bermain dengan ombak pantai. Melihat Fira yang sedang menghiburkan dirinya sendiri membuat Arya kembali merasakan sesak.

Dengan berjalan perlahan. Arya menghampiri Fira yang masih belum menyadari kehadirannya.

"Ning, " panggil Arya dari arah belakang.

Mendengar ada yang memanggil. Fira sontak langsung menoleh ke belakang dan melihat ada Arya di belakangnya.

"Maaf sebelumnya ning, saya hanya di suruh bunda untuk mencari keberadaan ning, karena ning belum pulang ke rumah, " jelas Arya sembari tertunduk.

"Oh iya, maaf aku kebablasan di sini, " tutur Fira meminta maaf.

"Gapapa ning, tapi sekarang pulang ya! " tutur Arya kepada Fira.

Kehidupan Usai Kepergian MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang