Fira sudah kembali ke rumah dan ia langsung di sambut oleh wajah lucu anak kembarnya yang sekarang menjadi penguat nya.
"Halo, sayang nya bunda! Maaf nunggu nya lama ya? Maafin ya, tadi bunda pergi hanya ketemu baba kalian, nanti kalau kalian sudah besar, baru bunda bawa ketemu baba ya, " tutur Fira sembari tersenyum kepada kembar yang tengah ada di keranjang bayi.
"Bunda mandi dulu ya sayang, udah bau nih bunda nya, nanti kalau bunda ga mandi, bisa-bisa kalian ga mau dekat ama bunda, " ucap Fira lagi sembari beranjak ke kamar mandi.
Setelah Fira selesai mandi Fira menyusui si kembar secara bergantian di kamar.
Fira tersenyum saat mendengar suara yang begitu lucu keluar dari mulut kembar. Si kembar seakan-akan mengetahui bahwa bundanya sedang sedih dan berusaha menghibur bundanya dengan suara lucu mereka.
"Ya ampun! Gemes sekali anak anak bunda ini, " Fira jadi sangat gemas melihat kembali sembari memegang tangan mungil mereka.
"Oh iya, kembar mau liat wajah baba gak? Ini bunda liatin wajah baba ya, " Fira tersenyum sembari mengambil handphone nya dan langsung mencari foto gus Zafi.
"Nah, ini baba kalian, ganteng bukan? Wajah kalian mirip baba loh, " ucap Fira sembari memperlihatkan foto gus Zafi kepada si kembar.
Padahal si kembar belum tau apa-apa, tapi entah kenapa saat Fira memperlihatkan foto gus Zafi, keduanya menjadi tersenyum dan membuat Fira ikut tersenyum.
"Fira, " panggil bunda Shella yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar.
"Eh, bunda, " sahut Fira sembari tersenyum.
"Lagi ngapain? " tanya bunda Shella sembari duduk di kasur samping Fira.
"Lagi liatin foto ka Zafi sama kembar aja bun, mereka langsung senyum loh bun saat di liatin foto baba nya, " ucap Fira dengan raut bahagia.
"Ma Syaa Allah, " bunda Shella ikut senang mendengar hal itu.
"Oh iya, makan malam dulu Fira! Biar si kembar sama bunda dulu, " suruh bunda Shella dengan nada lembut.
"Bunda ga makan? "
"Udah duluan tadi, makanya sekarang giliran kamu yang makan, "
"Oh gitu, yasudah aku makan dulu ya bun, " izin Fira sembari beranjak dari kasur.
Sementara Fira makan malam, bunda Shella bermain dengan si kembar di kamar agar kembar tak merasa kesepian.
Beberapa saat kemudian Fira kembali lagi ke kamar karena sudah selesai makan sekaligus cuci piring. Dan bunda Shella pun kembali ke kamarnya.
Sebelum Fira tidur. Fira sempat bermain dengan si kembar. Saking asiknya Fira bermain dengan kembar, Fira sampai lupa bahwa tadi ia baru saja menangisi gus Zafi.
"Udah malam anak anak bunda, tidur dulu yok! " ucap Fira sembari memindahkan kembar ke keranjang bayi secara bergantian.
"Selamat malam, tidur yang nyenyak ya kalian, bunda sayang sama kalian, " tutur Fira sembari mencium kening kedua anaknya itu.
Setelah itu Fira berjalan menuju kasur dan langsung beristirahat. Kini suasana kamar itu menjadi sangat hening, hanya ada suara detak jam dinding yang menemani tidur Fira sampai pagi hari.
Tepat di jam 06.00. Fira yang sudah sejak lama bangun dari tidurnya, berjalan ke arah jendela untuk membuka tirai agar cahaya matahari bisa masuk ke dalam kamar.
"Selamat pagi kembar, Ma Syaa Allah udah pada bangun sendiri ini, " puji Fira saat melihat anaknya sudah bangun.
"Kalau sudah bangun, itu artinya sekarang waktunya kalian mandi, " tutur Fira sembari mencolek pipi kembar.
Fira mengangkat Arshakha terlebih dahulu untuk di mandikan setelah itu baru Azka.
Hari hari selanjutnya terus berputar seperti itu hingga si kembar sekarang sudah berusia 9 bulan.
Fira dan si kembar tengah menonton televisi. Karena kembar sudah bisa duduk dan merangkak mereka terus merangkak kemana-mana dan bermain dengan mainan mereka sambil di awasi oleh Fira.
Saat Fira tengah asik nonton televisi di ruang keluarga tiba-tiba ada suatu hal yang membuat Fira sangat terkejut.
"Eh, ya ampun! Sakha udah bisa berdiri sendiri? " ucap Fira dengan raut kaget sambil menutup mulutnya saat melihat kali pertama anaknya bisa berdiri sendiri dan berjalan ke arah nya.
"Ya Allah, Ya Allah, Ma Syaa Allah! " Fira langsung menghampiri Sakha dan langsung memeluk Sakha dengan mata berkaca-kaca karena Fira sangat terharu.
"Pintarnya anak bunda, kalau Sakha udah bisa berarti Azka udah bisa juga dong? Ma Syaa Allah udah gede ternyata anak bunda ini, " puji Fira sembari memeluk keduanya.
"Ada apa Fira? Keliatannya senang banget sampai berkaca-kaca gitu matanya, " tanya bunda Shella yang baru saja datang dari luar.
"Bunda, bunda si kembar udah bisa berdiri sendiri, " sahut Fira dengan nada antusias sembuh tersenyum.
"Ma Syaa Allah, kamu serius? " ucap bunda Shella dengan nada terkejut sekaligus gembira.
Fira tersenyum sembari menganggukkan kepalanya dan kembali melepaskan pelukannya kepada anaknya dan membiarkan mereka kembali bermain dengan dunia mereka.
"Ma Syaa Allah, udah makin gede aja ya mereka, rasanya cepat banget waktu berjalan, " ucap bunda Shella sembari tersenyum ke arah si kembar.
"Iya bun, aku juga tadi kaget melihat tiba-tiba Sakha bisa berdiri sendiri, senang banget karena melihat perkembangan pertumbuhan mereka, " sahut Fira yang ikut tersenyum dan dengan mata berbinar binar.
Melihat tumbuh kembang anak memang merupakan suatu kebahagiaan bagi seorang ibu, jadi sangat wajar jika Fira terharu bisa melihat perkembangan anaknya secara langsung.
Fira jadi tidak menyangka akan dirinya sendiri yang ternyata bisa melewati masa-masa sedih itu dan bisa merawat anaknya hingga sampai di titik ini.
"Tidak mudah untuk aku berdamai dengan keadaan, dan rasa sedih akan kehilangan, tapi sekarang aku bersyukur dan bangga kepada diri ku sendiri karena berhasil melewati masa-masa itu, "
"Ka, andai kamu masih ada di sini, pasti kamu juga ikut bahagia melihat perkembangan kembar, " batin Fira sembari sedikit tersenyum ke arah kembar.
Merasa sudah sangat lama kembar bermain dan sekarang memang sudah waktunya kembar tidur siang. Fira langsung membawa kembar ke kamar agar mereka bisa tidur siang.
Perlu beberapa menit untuk Fira menidurkan mereka sampai mereka tertidur dengan pulas di iringi oleh lantunan lantunan ayat suci Al-Quran yang sengaja Fira putarkan setiap kembar tidur.
Lagi dan lagi Fira sangat terharu sampai-sampai ia meneteskan air mata harus saat melihat anaknya yang kini terus bertumbuh besar. Rasanya sangat campur aduk bagi Fira karena satu sisi Fira sedih kembar tidak menjadi bayi mungilnya lagi, tapi di sisi lain Fira juga gembira karena mereka sudah semakin besar dan bakal siap menggantikan posisi ayahnya nanti.
________
Kiw, udah lama ye aku ga update 😂
Maaf ye
Happy reading
Jangan lupa vote dan komennya say
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Usai Kepergian Mu
Teen FictionS2 dou Z di sini cinta, bagi kalian yang belum baca S1 baca dulu baru ke sini yaw. Berawal dari kehilangan suaminya. Gadis bernama Zhafira Senaya yang mengharuskannya menjadi janda sekaligus single mom, juga harus mengurus pondok pesantren peningga...