"Jeon?" tanya Alisha yang berdiri dibelakang Jeon.
Jeon lemas. Ia takut ketahuan jika sedari menguping pembicaraan orang tua nya dengan orang tua Alisha. "Eh!" kejutnya.
"Eh, eh, kamu ngapain sih? Tadi katanya ambil minum." ucap Alisha mengerutkan alis.
"Oh iya, tadi udah minum di dapur." jawab Jeon memaksa untuk tersenyum.
"Trus, kamu ngapain duduk disini?"
"Emangnya gak boleh?" tanya Jeon kembali.
"Ha... Terserah, deh." jawabnya.
Alisha ikut duduk disamping Jeon.
Matanya kini fokus menatap wajah Jeon."Kamu menguping, ya?" tanya Alisha nyengir.
Pertanyaan Alisha membuat Jeon menelan ludahnya. Menatap Alisha yang nyengir kepada Jeon. "Ha? Engga. Aku nyaman aja duduk di sini." jawabnya terbata.
Reni berjalan menaiki tangga. Mendengar suara kedua anak itu. "Jeon, Alisha, kalian sedang apa?" tanya Reni, curiga.
"Eh, Tante. Engga ngapa-ngapain, kok, Tan." ujar Jeon gugup.
"Tadi, Ma...," Jeon menutup mulut Alisha dengan tangannya.
"Tadi gerah aja di dalam, jadi duduk di sini. Hehe, ya, kan, Alisha..?" sambung Jeon tersenyum walaupun takut ketahuan kalau sedang menguping.
"Kan ada pendingin ruangan di dalam?" tanya Reni, wajahnya sedang tampak keheranan.
"Eh? Iya, ya. Lupa." Jeon tertawa dan melepas tangannya yang sedari tadi menutup mulut Alisha.
"Iya, Ma. Remote pendingin ruangannya dicari-cari gak ada, tuh." Alisha kini mengikuti alasan Jeon.
"Oalah, ya udah, nanti Mama cari." ucap Reni tersenyum. Apa mereka menguping, ya? Batin Reni.
"Tadi mama denger samar-samar kalian ribut. Jadi Mama samperin. Siapa tahu kalian malah berantem lagi."
"Enggak tuh, Ma. Cuma bercanda...," ujar Alisha menepuk-nepuk pundak Jeon. "Ya, kan, Jeon?"
"Eh, iya, cuma bercanda kok, Tan." ucap Jeon ketika Alisha menatap sinis kepadanya.
Kayaknya emang ada yang di sembunyikan dari mereka, Batin Reni lagi. "Kalau gitu, yok turun. Kita makan dulu." ajak Reni.
"Tapi, tadi kan Alisha udah, Ma." jawabnya.
"Temenin Jeon makan aja kalau gitu. Udah ayok." bujuk Reni.
"Iya, Ma."
"Iya, Tan."
Jeon dan Alisha mengikuti Reni dari belakang. Mereka saling bertatapan ketika salah satunya melirik dan mencubit lengan. Ya, dia Alisha. Walaupun Jeon suka membuat kesal, Ia tak pernah menjahili sampai mencubit atau melukai. Jahilnya hanya tersenyum ketika seseorang merasakan kesal kepadanya.
Reni duduk disamping Fior. Gera duduk di kursi ujung sendirinya. Kursi tempat kepala keluarga. Sedangkan Jeon, duduk bersebelahan dengan Alisha.
Menu makanan Jeon diambilkan oleh Reni. Nasinya sangat banyak, begitu juga dengan lauknya. Alisha hanya melihat Jeon makan, sambil memakan buah apel yang sudah dipotong-potong dan di bersihkan oleh Reni.
"Kamu kenapa liatin aku makan?" tanya Jeon menyadari saat ingin mengambil air minum.
"Ge'er banget, sih!" sontak Alisha membuang muka ke arah sebaliknya.
"Jelas tadi liatin aku." ucap Jeon. Yakin bahwa tadi Alisha menatapnya.
"Gausah Ge'er, kita gak kenal."
Alisha menatap Jeon kembali. Namun, dengan mata yang sinis dan bibir yang nyengir.
![](https://img.wattpad.com/cover/354526737-288-k883451.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JEON UNTUK ALISHA
Novela JuvenilKisah seorang remaja yang bernama Alisha Nandifa. Alisha dikenal dengan sifatnya yang santai dan tidak banyak bicara. Saat itu, Alisha dikenalkan oleh anak dari tetangga barunya yang bernama Jeon Andara. Jeon memiliki sifat yang berbalik dengan Alis...