❒❒ 10 ❒❒

75 21 33
                                    

"Selesai!" seru Jeon senang karena lego yang mereka susun akhirnya terbentuk menjadi rumah yang sudah ditetapkan di buku petunjuk mainan tersebut.

"Tunggu," ucap Alisha melihat-lihat peramaan antara lego yang mereka bentuk dengan yang ada digambar. "Pohon yang diatas, mana?" tanyanya.

Jeon menyelidik, dan benar, pohon itu tidak ada di lego yang mereka buat. Jeon mulai mencari di sela-sela duduknya. Siapa tahu terduduki olehnya. "Gak ada." ucapnya.

"Kok bisa gak ada, ya?" tanya Alisha mencari-cari di setiap sela tempat.

Mereka pun sibuk mencari disekitaran kamar Alisha. Membongkar disetiap tempat mulai dari selimut, balik lemari bahkan di beberapa laci dan kotak lego.

"Ketemu!" sontak Alisha menemukannya dibalik pintu.

Mungkin terlempar saat kesal dengan Jeon yang tidak mau dengar ucapanku tadi. Batinnya

"Sini! Letakkan diatasnya." ucap Jeon kegirangan.

Alisha berjalan sambil tersenyum mendekati Jeon dengan membawa lego pohon itu. Lalu meletakkan pohonnya di susunan lego yang mereka buat.

"Akhirnya selesai juga." ujar Jeon, lega.

Setelah begitu lama menatapi lego yang sama-sama mereka buat, Jeon yang sedang melamun sambil tersenyum itu membuat daya tarik Alisha untuk bertanya sangatlah kuat.

"Kenapa tersenyum?" Alisha melambaikan tangannya pada wajah Jeon.

Jeon menggeleng, menghapus khayalannya. "Aku ada satu permintaan buat kamu." ucapnya setelah menoleh kearah Alisha.

Sontak Alisha mengerutkan alisnya ketika laki-laki dihadapannya membuat satu permintaan terhadapnya. Seperti orang yang membuat permintaan terhadap jin, dengan sangat senang ia ingin membuat permintaan.

"Apa?" tanya Alisha setelah menghela napas.

Kemudian Jeon kembali memerhatikan sekitar bentuk lego. Tatapannya kini serius untuk hal ini.

"Jagain lego -nya jangan sampai hancur, ya?" ketika pertanyaan Jeon terucapkan, ada hal aneh yang tersirat dipikiran Alisha.

Jeon yang mengharapkan agar lego itu bisa dijaga oleh Alisha, membuatnya bertanya-tanya. Sorot mata yang mengharapkan balasan yang senang, terlihat pada gerik Jeon terhadap Alisha. Sedangkan Alisha, entah apa yang akan terjadi jika dia mengatakan tidak akan menjaganya sesuai permintaan cowok itu.

"Emangnya kenapa? Kamu... mau pergi?" saat itu, Alisha belum mengerti ucapan seseorang yang berbelit-belit baginya.

Jeon pun menatap Alisha tak menyangka, ketika apa yang diucapkannya ternyata salah maksud oleh gadis itu.

"Aku? Memangnya aku ingin pergi kemana?" ucap laki-laki itu tertawa kecil. "Maksud aku, simpan lego ini sampai kita dewasa nanti. Lalu kita lihat kembali saat dewasa nanti. Jangan sampai hancur."

Anggukan kecil dari Alisha, senyuman yang hangat dan tulus terhadap Jeon. Pertama kali ini, Jeon mendapatkan senyuman itu dari Alisha. Dengan itu, Jeon juga sangat senang melihat wajah yang selalu murung itu tersenyum kepadanya.

"Aku akan simpan ini ditempat yang aman, dan aku pastikan gak ada yang rusak." janji Alisha.

Berharap itu, akan menjadi kenangan masa kecil mereka. Dan akan menjadi suatu objek penuh kenangan saat dewasa nanti. Ada halnya kenangan hanya mengingat tempat yang indah dan perasaan yang kagum lalu bersamanya. Tapi bagi Jeon, kenangan ini, harus diabadikan sampai dewasa nanti dan barang itu, tidak akan pernah berubah, meski akan usang nantinya.

JEON UNTUK ALISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang