Bab 17 - Konferensi Pers

4.6K 186 2
                                    

"Untuk apa membuat konferensi pers?" tanya Lily menatap serius Gavin. Dia tidak ingin membuat publik geger dengan permasalahan keluarganya.

"Tentu saja untuk membungkam semua perkataan buruk mereka tentangmu. Aku sudah tidak tahan dengan semua asumsi yang mengatakan kamu merebutku dari Rose," jawab Gavin pada Lily yang membuat istrinya terdiam.

Lily mengalami semua kejadian di perusahaannya juga karena pemberitaan media. Bisik-bisik yang terdengar saat dia melewati beberapa rekan kerjanya masih terngiang di benaknya. Lily meringis saat mengingat perkataan sinis mereka.

Gavin membelai rambut Lily saat pria itu melihat istrinya terdiam. "Aku tidak akan membiarkan mereka menyakitimu dengan semua perkataan yang mereka lontarkan. Kita harus melakukan konferensi pers untuk menghentikan rumor yang beredar."

***

Sesuai dengan perkataan Gavin, mereka bersiap untuk melakukan konferensi pers. Bukan hanya Lily yang hadir, tetapi juga kedua orang tua Gavin dan Lily. Mereka datang atas permintaan Gavin. Banyak perwakitan dari beberapa media hadir karena memang telah menunggu pernyataan dari keluarga kedua belah pihak. Selama ini, mereka hanya membuat asumsi sesaat yang menimbulkan banyak pihak menyudutkan Lily.

"Selamat Pagi, rekan-rekan media yang telah hadir di tempat ini. Saya Gavin Jhonatan Wilson ingin memberikan klarifikasi atas semua berita yang beredar," sapa Gavin pada pemburu berita yang hadir pada konferensi pers yang diadakan olehnya.

"Baiklah, saya ingin menceritakan kalau berita yang beredar dan berkembang di masyarakat bukanlah fakta yang terjadi. Saya menikahi Lily Stuart karena keinginan saya sendiri." Gavin mengawali ceritanya.

Pria itu menghela napasnya sejenak, sebelum menceritakan kembali. "Saya bertunangan dengan Rosaline stuart awalnya, dan kami pun mulai menyiapkan semua pernikahan dengan baik. Tepat pada malam sebelum pernikahan, kenyataan menampar saya. Rose meninggalkan rumah dan kabur. Besoknya, acara pernikahan yang telah disiapkan tetap berjalan dan para tamu telah datang. Saya dengan kesadaran penuh meminta Lily Stuart — adik Rose — untuk menikah dengan saya. Dengan persetujuan kedua keluarga dan Lily sendiri tentunya, akhirnya kami menikah."

"Jadi, berita yang beredar tentang Lily sebagai orang yang menggoda atau pun meminta saya untuk menikahinya adalah berita yang salah. Saya tidak tahu dari mana sumber berita ini berasal dan akhirnya menyebar. Akan tetapi, saya meminta media tidak lagi memberitakan hal buruk tentang istri saya," kata Gavin mengakhiri ceritanya pada para wartawan yang hadir.

"Maaf, Pak, saya dari Stasiun TV XYZ ingin bertanya. Apa yang mendasari Nona Roseline kabur dan pergi dari pernikahan ini? Lalu, bersama siapa Nona Roseline pergi?" tanya seorang wanita muda. Pertanyaan ini sebenarnya sudah diantisipasi oleh Gavin. Dia meminta kedua orang tua Rose hadir untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan Rose.

Damian yang sudah siap dengan semua kemungkinan yang terjadi menjawab pertanyaan tersebut. "Saya adalah Damian Stuart — ayah Roseline. Sepertinya hal yang mendasari Rose pergi karena tidak menginginkan pernikahan dengan Gavin. Untuk pertanyaan bersama siapa Rose pergi saya belum bisa menjawabnya karena kami semua belum mengetahui dengan pasti orang yang pergi dengan Rose," jawab Damian sambil menatap Lily.

Lily menganggukan kepala pada Damian. Dia memahami bahwa tidak mungkin papanya membeberkan semua berita tentang Rose yang pergi bersama kekasihnya. Lily mengerti perkataan Damian juga untuk menyelamatkan reputasi Rose yang mungkin akan jatuh setelah berita ini beredar.

"Pak, saya dari Lensa Pagi ingin bertanya, bagaimana Tuan Gavin bisa meminta adik dari tunangannya sendiri untuk menikah menggantikan kakaknya? Apakah itu merupakan tindakan implusif untuk menghindari malu? Atau memang Tuan Gavin telah memiliki perasaan sebelumnya dengan Nona Lily? Mohon maaf sebelumnya jika pertanyaan saya menyinggung Anda," tanya seorang Pria yang tampak gugup karena melihat tatapan dari Gavin yang tajam.

Gavin meminum air mineral yang ada di depannya. Lily melihat Gavin terlihat mengeraskan rahangnya. Entah hal apa yang membuat pria itu marah. "Saya tidak ingin lagi ada yang menyebut istri saya sebagai pengganti. Tindakan yang saya lakukan memang merupakan tindakan yang implusif tetapi saya mencintai istri saya. Maka, dari itu saya memintanya menikah dengan saya," jawab Gavin yang masih menatap pria tersebut dengan tajam.

Seorang pria kembali menunjuk untuk bertanya. "Saya dari Liputan 8 ingin menanyakan, apakah keberadaan Nona Roseline sampai ini sudah diketahui?"

"Belum, kami belum mengetahui keberadaan Rose. Melalui konferensi ini, saya juga ingin mengatakan pada Rose untuk segera pulang. Kami semua ingin membicarakan hal ini dengan baik dan kekeluargaan. Kami tidak akan menjudge pilihan hidupmu. Pulanglah, kami semua merindukanmu. Kami akan selalu menunggu kepulanganmu," jawab Damian dengan mata yang sedikit memerah.

Semua telah dikerahkan oleh keluarga Stuart untuk menemukan Roseline. Tidak ada tanda-tanda dari Rose yang dapat dijadikan jejak. Rose seperti hilang ditelan bumi. Damian menyesali tindakannya yang memaksa Rose menikah, tetapi seharusnya Rose mengatakan bila telah memiliki kekasih sehingga, kisah pernikahan anaknya tidak seperti ini.

Pertanyaan tersebut mengakhiri konferensi pers hari ini. Gavin menutup acara dengan memberikan sedikit peringatan pada orang yang melakukan perundungan pada Lily terutama yang menghujat di kolom komentar media sosial Lily. "Saya harap dengan konferensi pers ini dapat meluruskan semua berita yang menyudutkan istri saya. Saya tidak ingin ada komentar yang menghujat bahkan mencaci maki istri saya meskipun itu di media sosial. Jika masih ada yang melakukan hal tersebut pada Lily. Saya pastikan kalian akan berurusan dengan hukum," ujar David untuk memberikan peringatan.

"Saya merasa konferensi pers hari ini telah selesai. Terima kasih telah hadir. Saya berharap dapat menuntaskan rasa penasaran yang ada dan meluruskan semua berita yang tidak benar. Selamat Pagi." Gavin berdiri kemudian beranjak dari tempat duduknya. Pria itu menggandeng Lily yang tampak terpukau dengan pria yang menjadi suaminya.

Setelah berada di mobil, Gavin masih  tatapan Lily yang tampak terpesona padanya. Tidak biasanya Lily menatapnya seperti itu. "Ada apa, Sayang? Apa kamu baru menyadari bahwa suamimu ini tampan?" tanya Gavin dengan senyumnya yang menggoda.

"Ah, tidak. Aku hanya sedikit terpukau dengan caramu melindungiku. Bahkan, tanpa ragu kamu mengatakan mencintaiku di depan media," jawab Lily dengan wajah yang merona. Dia tidak menyangka Gavin akan dengan gamblang menyatakan perasaannya pada Lily.

"Ya, tentu saja jawabannya karena aku sangat mencintaimu. Aku akan melakukan apa pun yang membuatmu merasa nyaman dengan berada di sisiku." Gavin membelai rambut Lily singkat lalu menancap gasnya untuk pulang ke kediaman Wilson. Lily dan Gavin masih tinggal di rumah keluarga Wilson, Lily tidak keberatan karena dia juga ingin lebih dekat dengan mertuanya.

Di sisi lain, seorang wanita melihat konferensi pers yang diadakan oleh Gavin. Netranya mengembun ketika  mendengar Damian masih mencari dan mengatakan menunggu kepulangannya. "Aku juga merindukan kalian," ucap Rose yang kini telah menikah dengan Evan—kekasihnya.

***

Terima kasih telah membaca.
Jangan lupa votenya ya. ❤️

Pengantin Pengganti [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang