Pada siang hari, para siswa dan siswi SMA SOPA sedang istirahat di kantin. Ada yang makan, dan ada juga yang hanya asyik mengobrol. Terlihat segerombolan siswa yang sedang menyantap makanannya sembari mengobrol.
"Ya Jimin-ah, bagaimana hubunganmu denga Irene?" tanya Jihoon.
"Kami baik-baik saja" sahut Jimin sambil mengunyah makanannya.
"Sebenarnya ada yang ingin aku katakan padamu" sela Yowoon.
"Mwoya?" tanya Jimin.
"Hais, sebenarnya..." ucap Yowoon terjeda.
Jihoon menyikut perut Yowoon mengisyaratkan untuk menyuruhnya tetap diam.
"Mwoya?, aku menunggumu bicara, kenapa tidak kau lanjutkan?" kesal Jimin.
"Jangan katakan padanya, kau tahu sendiri jika dia sangat mempercayai Irene. Yang ada nanti Jimin marah padamu" bisik Mingyu.
"Kalian ini kenapa?, apa kalian menyembunyikan sesuatu dariku?" tanya Jimin dengan perasaan kesalnya.
"Kami ingin mengajakmu taruhan" sela Mingyu berbohong.
"Taruhan?" tanya Jimin.
Yowoon dan Jihoon melotot tak percaya dengan apa yang Mingyu katakan, pasalnya ini diluar dari topik pembahasan. Bahkan Yowoon dan Jihoon pun tidak mengerti apa yang sedang Mingyu pikirkan.
"Apa kau gila?, tadi kan bukan ini yang akan aku katakan." bisik Yowoon dengan kesal.
Jihoon mengalihkan pandangan Jimin dengan mencoba mengajaknya berbicara. Tatapan Jimin saat melihat Yowoon dan Mingyu yang sedang berbisik-bisik sungguh membuat Jihoon bergidik ngeri.
"Diamlah, aku tadi hanya asal bicara. Apa kau tidak melihat tatapan Jimin tadi?, aku takut jika kau mengatakan yang sebenarnya maka akan merusak pertemanan kita, kau tahu sediri jika Jimin sangat mempercayai kekasihnya itu" bisik Mingyu.
"Mwo? Jadi kau hanya asal bicara tanpa memiliki rencana?, kau memang benar-benar gila" bisik Yowoon dengan kesal.
"Aish diamlah, daripada kau hanya berceloteh, lebih baik kau membantuku berpikir" lirih Mingyu.
"Aish kau ini, aku benar-benar ingin memukulmu" ucap Yowoon sambil menoyor kepala Mingyu.
Saat itu juga Mingyu tidak sengaja melihat seorang gadis yang memasuki kantin.
"Mingyu-ya... kenapa kau hanya diam?, sejak tadi aku menunggumu untuk mengatakan taruhan apa yang kau maksud" kesal Jimin.
"Matilah kau" batin Jihoon.
"Tamatlah riwayatmu, itulah sebabnya kau harus berpikir sebelum berbicara" batin Yoowon.
"Aku ingin mengajakmu taruhan, jika dalam waktu 1 bulan kau bisa membuat gadis itu jatuh cinta padamu, maka aku akan memberimu uang 1 juta won, tapi jika dalam waktu satu bulan kau tidak bisa melakukannya, maka kau harus mentraktir kami makan selama satu minggu" ucap Mingyu sambil menunjuk gadis yang dia maksud.
Jimin, Yowoon, dan Jihoon mengikuti arah tunjuk Mingyu untuk mencari gadis yang Mingyu maksud. Setelah menemukan gadis yang dimaksud, Yowoon dan Jihoon pun memukul bahu dan menoyor kepala Mingyu.
"Bocah satu ini memang benar-benar gila" ucap Yowoon.
"Berpikirlah terlebih dahulu sebelum mengatakan sesuatu. Apa kau sudah gila huh?, dia itu memang cantik tapi dia sangat dingin. Aku dulu sempat menyukainya tapi dia terlalu sulit untuk di dekati" ucap Jihoon.
"Itu sebabnya aku mengajak Jimin taruhan" ucap Mingyu.
"Apa kau lupa jika aku sudah memiliki kekasih?" ucap Jimin dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS x Im Yoona
FanfictionHanya berisi one shot about BTS x Im Yoona sebagai main cast. Cerita Ini hanya berdasarkan pemikiran dan kehaluan author, serta tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan pribadi para idol. Harap maklum jika terkadang typo banyak yang bertebaran...