Ketika Jisoo terbangun pada hari Sabtu pagi, kamarnya dipenuhi sinar matahari dan luka di dahi serta lututnya sudah rapat dengan perban lagi.
Tetapi kelihatan semakin parah dari sebelumnya.
Jisoo masih terbaring di tempat tidurnya dan ada orang yang membungkuk menatap wajahnya.
"Sudah sadar rupanya," kata Lisa memandangnya dengan cemas.
Jisoo berusaha duduk, meski kesakitan luar biasa.
"Berbaring dulu aja, Ji.." bujuk Lisa.
"Gimana caranya gue bisa sampai di sini?" kata Jisoo pelan, pandangannya mengarah pada jendela yang terbuka.
Cuaca hari ini cerah berangin, sehingga udara dingin menyelungkup sampai ke dalam kamar.
"Semalam satpam Biomaterial nemuin lu pingsan di lorong dekat Lab Konbi, dan langsung diantar ke sini," jelas Lisa dingin, tapi sebetulnya ia begitu khawatir dengan kondisi Jisoo.
"Apa yang sebenarnya terjadi semalam?" tanya Lisa, menatap Jisoo dengan tajam.
"Gue bertemu lagi dengan Miss K, dan dia berkata kalau dia adalah MISS RJ.." jawab Jisoo.
Mata Jisoo yang menawan berwarna hitam kecokelatan, berkilauan dalam cahaya mentari pagi.
"Terus alasan lu ke sana ngapain? Kenapa luka lu bertambah parah?" ketus Lisa, seringai kecil menghiasi wajahnya.
"Karena.. karena.." Jisoo ragu mengatakannya pada Lisa.
Dia sadar kedengarannya akan sangat bodoh sekali karena dirinya dengan sangat mudah tertipu permainan konyol Krystal.
Terlebih Lisa akan marah besar pada Krystal karena insiden jatuh dari tangga, dan Krystal dengan kejamnya mengunci pintu, serta tega meninggalkan Jisoo sendirian.
Jisoo masih mencari-cari alasan logis untuk dikatakan kepada Lisa, ketika pintu kamarnya tiba-tiba diketuk seseorang.
Terdengar suara nyaring menyerukan, "Laundry! Dek, Lali! Laundry! Dek, Lali... "
Lisa kelihatan ogah-ogahan berjalan untuk membukakan pintunya, sementara Jisoo tersenyum tipis di tempat tidurnya.
Wanita paruh baya muncul memakai handband di pergelangan tangannya, lengkap dengan ikat kepalanya juga.
Kalau penampilannya seperti ini, ia lebih mirip Ibu-Ibu yang sedang berdemo ketimbang sebagai pekerja laundry.
"Ah, ini dia!!" katanya keras.
"Kok lama sekali pintunya dibuka?" Belum sempat Lisa menjawab, wanita setengah tua itu langsung menyerahkan sekantong besar yang berisi pakaian bersih kepada Lisa.
Ia pun langsung melesat pergi dalam sekejap.
"Kalau ingin laundry lagi, kau tahu di mana aku!!!" teriakannya masih saja terdengar meski tubuhnya sudah tak kelihatan lagi.
Lebih baik begitu, tak usah berlama-lama.
Lisa tampak tak menyukai Ibu laundry tersebut, karna selalu saja memanggilnya, 'Lali' meski sudah diprotes berkali-kali kalau itu kurang lengkap, yang seharusnya 'Lalisa'.
Atau biar gampang panggil saja 'Lisa'.
Tak lama berselang, pintu kembali diketuk.
Lisa segera muncul, kelihatan jengkel sekali, tetapi wajahnya berubah cerah setelah tahu siapa yang datang.
"Sudah tanya-tanya kapan lo akan datang, Jennie in Wonderland! Haha, masuk-masuk! Gue kira Ibu Laundry itu balik lagi.."
Jennie yang menaikkan sebelah alisnya tak memusingkan omongan Lisa itu, dan lanjut melangkah masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss RJ (Chaesoo & Jenlisa) [Bahasa Indonesia]
HorreurJisoo adalah mahasiswi tingkat akhir yang terjebak di suatu balai penelitian berhantu. Memiliki teman baru, yakni Rosie seperti malapetaka baginya. Jisoo dan Rosie melewati malam-malam yang mengerikan di tempat itu. Mampukah mereka bertahan dari ter...