03. Rumah Nenek

14.2K 800 8
                                    

Liat part nya dulu ya maniss, ini langsung loncat ke part ke-3. Kalian baca part 2 nya dulu yaa, baru ke sini lagiii. Terimakasih~🙇‍♀️

..................................................................


"IH PA CIH BAN O'I NI!?" Teriak Zaya dengan penuh emosi. Pasalnya Oky terus saja mengganggu acara menontonnya yang dengan isengnya mengganti saluran televisi atau mencabut colokan televisi.

Sedangkan Oky yang melihat Zaya emosi pun tertawa puas. Menyenangkan sekali, sekaligus sangat menggemaskan. Dengan pipi kemerahan yang menggembung serta lirikan tajamnya yang tidak terlihat menyeramkan sama sekali, justru terlihat sangat lucu.

"Oky." Tegur Aaron yang sudah lelah akan tingkah jahil Oky pada adiknya.

Tidak sekali dua kali Oky bertingkah seperti ini, Oky akan menjahili Zaya setiap bocah itu datang kerumahnya selama 1 tahun belakangan ini.

"Jahil banget sih monyet ini." Cela Kelvin pada Oky.

"Huh, eman onyet anget ban O'i tuh." Dengus Zaya membenarkan kata Kelvin.

"Heh! Enak aja manggil aku monyet!" Kesal Oky.

"Ban O'i tan irip ma onyet." Ujar Zaya santai. Kelvin mengangkuk setuju akan yang dikatakan Zaya pada Oky.

"Cih, awas aja aku aduin kalian berdua sama bunda." Ancam Oky pada Zaya dan Kelvin.

"Uda ede tok aduan, ayak ewe aja." Sahut Zaya mengejek Oky.

"Dia kan Fisiknya aja yang cowo, mentalnya mah cewe dek." Ucap Kelvin menambahkan.

"Ck!" Decak Oky yang kini memutar tubuhnya membelakangi mereka. Oky ngambek pokoknya. titik!

Sedangkan Zaya hanya tertawa keras melihat itu, lalu diikuti Kelvin, Bara, dan Aaron yang terkekeh pelan serta Jendra dan Eldar yang hanya tersenyum tipis.

"ANAK-ANAK AYO MAKAN DULU! MAINNYA BERHENTI DULU SINI!" Panggil Ayra dari dapur.

"CIAP MA!" Balas Zaya menyahuti Ayra.

"Ayo cepat, sebelum mama manggil lagi karena kita lama." Intruksi Aaron mengajak teman-temannya.

Mereka memang biasa ikut makan siang di rumahnya saking seringnya bermain kesini. Ayra pun meminta teman anaknya untuk memanggilnya mama agar tidak canggung.

"Ban O'i nda au akan uga kah? Di ungguin mama loh." Ajak Zaya mengajak Oky yang masih setia diposisi membelakangi mereka.

Oky yang mendengar itu pun hanya mengikuti langkah Zaya yang sudah beranjak dengan wajah yang masih cemberut. Ingat! Oky masih ngambek ok?

.................................

Keesokan harinya, kini Zaya dengan semangatnya bersiap berangkat kerumah neneknya yang berjarak sekitar 95 km dari rumahnya.

"MAMA! ADE DAH CIAP NIH!" Teriak Zaya memberitahu sang ibu.

Ayra yang sebelumnya sedang membuat bekal makanan agar bisa dimakan ketika lapar diperjalanan pun menoleh menghadap kearah Zaya.

"Semangat banget kayaknya ya. Yang mau kerumah neneknya, hm?" Gemas Ayra mencium pipi sang anak setelah ia bawa ke gendongannya.

Sedangkan Zaya hanya tertawa mendengar itu. Ia memang tidak sabar untuk kerumah neneknya. Terhitung sudah 6 bulan lamanya tidak berjumpa.

The end of everything | Transmigration AzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang