♡
♡
♡
♡
♡
♡
.................................................................
Semenjak Zavier mengatakan jika pria itu yang akan selalu mengantarnya kesekolah menggunakan motor, keduanya kerap kali berangkat bersama. Hanya saat pulang Zaya akan bersama dengan Aaron lagi.
"Akhirnya sampai juga." Lega Zaya melepaskan helm nya setelah turun dari motor Zavier.
"Panas?" Tanya Zavier melihat kening gadis itu yang berkeringat.
"Banget!" Keluh Zaya mengipasi wajahnya dengan tangan.
"Tadi udah dibilangin naik mobil aja sama kak Aaron." Ucap Zavier mengelap keringat Zaya dengan telapak tangannya.
"Coba hadap depan dulu." Titah Zavier seraya memutar pelan tubuh gadis didepannya dan mengambil sesuatu di kantong celana abu-abunya.
Zaya hanya menurut dengan wajah cemberut nya. Membiarkan pria itu melakukan sesuatu yang kini mulai menyentuh rambutnya yang terurai.
"Kan biar adil juga. Berangkatnya sama lo, terus pulangnya sama kak Ian." Ujar Zaya sembari menunggu Zavier yang sedang mengikat rambut panjangnya.
Tidak ada respon dari Zavier. Ia hanya fokus pada kegiatannya yang mengikat rambut halus gadis didepannya. Dengan lembut dirinya melakukan itu agar tidak menyakiti Zaya.
"Udah?" Tanya Zaya setelah tidak merasakan pergerakan dibelakang tubuhnya.
"Udah." Jawab Zavier.
"Ayo ke kantin! Kak Ian tadi ngajakin kita sarapan sama-sama disana sama yang lain!" Ajak Zaya yang berjalan lebih dulu.
Zavier hanya mengikuti kemana gadis itu melangkah dari belakang. Memperhatikan bagaimana kaki mungil itu setiap kali mengambil langkah kedepan, ayunan kedua tangannya yang ikut bergerak seiring langkah gadis itu, serta suara lembut yang sangat ia sukai ketika gadis itu menyapa balik orang yang menyapanya.
Menggemaskan. Gadis itu selalu menggemaskan di matanya. Apapun yang ada pada gadis itu, Zavier sangat menyukainya.
"ZAYA! ZAVIER! DISINI!" Seruan keras yang membuat Zaya serta Zavier langsung menolehkan kepala mereka setelah sampai di ambang pintu masuk kantin.
Bukan hanya mereka yang menoleh. Tapi siswa/i yang mendengar suara keras itu pun seketika ikut menoleh.
"Berisik goblok!" Maki Bara mengeplak Oky yang tadi berteriak heboh.
"Makanya! Tinggal angkat tangan aja biar mereka liat kesini juga." Sinis Reiva pada kakak sepupunya itu.
"Hehehe, ya maaf atuh." Balas Oky cengengesan.
"Buset dah bang, suara lo hampir sampe Pluto noh." Sahut Zaya yang baru saja tiba di meja mereka.
Zaya langsung duduk disamping Aaron yang memang sengaja disiapkan oleh sang kakak. Lalu diikuti oleh Zavier yang juga duduk di samping kanannya.
"Toa banget emang dia, Aay." Ujar Reiva mendorong piring berisi nasi goreng kesukaan gadis itu.
"Makasih, Rei~" Zaya dengan senang hati menerima piring itu.
"Sama-sama." Balas Reiva.
"Dih, kayak manggil pacar aja pake ay ay segala." Julid Oky pada Reiva.
"Apaan sih lo?! Sirik aja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The end of everything | Transmigration Aza
FanficAzahra Qairina Abbey atau yang kerap kali disapa Aza, merupakan seorang gadis biasa yang sangat menyukai makanan pedas dan mengoleksi buku novel. Hingga suatu kejadian yang membuat Aza merenggang nyawa, sehingga membuat jiwanya terlahir kembali men...