13. Teman Sebangku

6.4K 426 18
                                    

...................................................................

"Pagi ma, yah." Sapa Zaya yang baru sampai di meja makan.

Tak lupa, ia pun mengecup kedua pipi orang tuanya. Dan langsung mendudukkan diri di salah satu kursi disana.

"Pagi sayang." Balas Ayra dan Abigail bersamaan.

"Loh, kak Ian mana ma?" Tanya Zaya setelah sadar kakaknya tidak ada bersama mereka di meja makan.

"Kakak udah berangkat dari tadi, ada keperluan mendesak kakak bilang di sekolah." Jawab Ayra seraya membantu menyiapkan piring anak bungsunya.

"Oohh." Balas Zaya menganggukkan kepalanya paham.

"Kata kakak, kamu diantar Zavier ya hari ini kesekolah?" Tanya Abigail menatap sang anak.

"Iya, yah. Zavier yang ngajakin, kak Ian juga ngizinin." Jawab Zaya sembari menerima piring yang sudah berisi nasi dan lauk pauk dari sang ibu.

Abigail mengangguk paham mendengar ucapan putrinya. Lalu setelahnya, ia pun menginstruksikan untuk berdo'a memulai sarapan pagi ini.

"Adek kedepan dulu ya, mau nunggu Zavier di teras aja." Ujar Zaya yang sudah selesai dengan sarapannya.

"Iya, titip salam sama Zavier ya." Balas Ayra yang masih membereskan meja makan.

"Kalau Zavier lama bilang ayah, ya? Biar ayah aja yang nganter kamu kesekolah." Sahut Abigail yang sedang membaca koran.

"Oke ayah!" Seru Zaya menanggapi sang ayah.

Zaya pun langsung menyalimi tangan kedua orang tuanya untuk berpamitan. Setelahnya ia melangkahkan kakinya menuju pintu utama rumah besar ini.

"Eh, non Zaya. Baru aja mau saya samperin ke meja makan." Ucap bi Ina yang melihat Zaya.

"Kenapa bi?" Tanya Zaya.

"Itu non, udah ada den Zavier di depan." Jawab bi Ina.

"Owalah, makasih bi udah ngasih tau." Balas Zaya pada bi Ina.

"Iya non, sama-sama. Kalau begitu, saya permisi dulu non." Pamit bi Ina yang dibalas senyuman oleh Zaya.

Melihat bi Ina yang sudah pergi meninggalkannya, ia pun segera berjalan menuju pintu rumahnya untuk bertemu Zavier yang sudah menunggunya.

"Lama gak?" Tanya Zaya yang baru saja keluar dari pintu utama rumahnya.

"Gak. Mama mana?" Kini Zavier balik bertanya.

"Ada di dalam, nanti keluar kok." Jawab Zaya mengambil helm yang disodorkan oleh pria didepannya.

Zavier kini sedang berada di halaman rumah Zaya. Seperti yang ia katakan kemarin, mereka akan berangkat bersama ke sekolah.

"Eh? Kalian belum berangkat?" Tanya Ayra yang baru saja keluar dari pintu. Pagi ini, seperti biasa ia akan merawat tanaman yang ada di halaman rumahnya.

"Ini mau kok, Zavier nyariin mama dulu tadi." Jawab Zaya pada sang ibu.

"Owalah, Zavier kenapa nyariin mama?" Tanya Ayra yang menatap Zavier penasaran.

The end of everything | Transmigration AzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang