♡
♡
♡
♡
♡
♡
..................................................................
Senin. Hari yang sangat Zaya tunggu-tunggu dari seminggu yang lalu. Pasalnya ia akan mulai memasuki taman kanak-kanak di umurnya yang ke 5 tahun. Zaya bahkan tidak bisa tidur semalaman saking semangatnya.
Aaron sendiri kini berusia 10 tahun dan sedang menduduki kelas 5 SD. Mendengar bahwa adiknya akan memulai sekolah pertamanya ia pun turut senang mengetahui itu. Cepat sekali waktu berjalan hingga tidak terasa adiknya kini sudah memulai sekolahnya pikir Aaron tak rela.
'Gak sabar banget anjir gue masuk TK!' Batin Zaya menjerit senang.
Kini Zaya sedang melakukan ritual mandinya yang ditemani Ayra tentu saja. Bagaimana pun ia tetap anak kecil yang perlu pengawasan agar tak terluka akibat kecerobohannya. Terdengar menyebalkan memang di telinganya karena bagaimana pun jiwanya kini sudah berusia 23 tahun. Tapi berhubung ia memiliki raga yang masih kecil, maka ia hanya bisa menerima.
Lumayan, untuk mengenang masa kecil. Anak kecil mana di dunia yang dapat mengingat semua masa kecilnya, bahkan sedari ia di kandungan.
'Gue doang itu mah!' Bangga Zaya tersenyum tengil.
Setelah Zaya selesai dengan ritual mandinya, Ayra langsung saja membawa anaknya menuju ranjang untuk ia pakaikan seragam TK nya.
"Semangat banget kayaknya yang mau sekolah." Ucap Ayra terkekeh gemas.
Tumben sekali anaknya ini anteng-anteng saja dimandikan hingga acara mandi yang biasanya membutuhkan waktu yang lama, kini tak butuh waktu 10 menit ia pun dengan cepat menyelesaikan mandinya.
"Iya dong! Ayaa juga udah bisa bicala dengan lancal walaupun huluf l adek nda bisa sebut." Sahut Zaya semangat.
"Nanti juga bisa kok kalau adek udah lebih besar nanti." Ujar Ayra seraya memasangkan seragam TK Zaya.
Zaya yang mendengar ucapan sang ibu pun hanya menganggukkan kepala percaya. Ya! Ia pasti akan bisa mengucapkan huruf R jika sudah lebih besar nanti. Pasti!
Seragam TK Zaya
"Nah sudah siap, tinggal pakai sepatunya terus langsung di antar sama ayah ya berangkat sekolahnya." ucap Ayra merapikan sedikit seragam sang anak.
"Tapi adek sarapan dulu ya sebelum berangkat." Tambah Ayra.
"Oke mama!" Jawab Zaya seraya memakai tas sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The end of everything | Transmigration Aza
Fiksi PenggemarAzahra Qairina Abbey atau yang kerap kali disapa Aza, merupakan seorang gadis biasa yang sangat menyukai makanan pedas dan mengoleksi buku novel. Hingga suatu kejadian yang membuat Aza merenggang nyawa, sehingga membuat jiwanya terlahir kembali men...