18. Serangkaian Kegiatan

3.7K 292 1
                                    

....................................................................

Semenjak kepala sekolah mereka memutuskan untuk menunjuk keduanya menjadi perwakilan sekolah, Zaya dan Zavier kini lebih banyak menghabiskan waktunya di perpustakaan sekolah.

Tidak lupa dengan para pembina mereka yang setia menemani setiap proses persiapan Olimpiade mendatang. Terkadang mereka akan belajar bersama dengan Jendra dan Eldra yang juga menjadi perwakilan sekolah.

Pembina Zaya dan Zavier sempat memberi tahu mereka jika Olimpiade tersebut berlangsung selama seminggu. Karena jarak daerah mereka dengan Universitas X memerlukan waktu empat jam, mengharuskan mereka untuk menginap di hotel yang dekat dengan tempat berlangsungnya perlombaan.

Rencananya mereka akan berangkat pada hari sabtu pagi, agar di hari minggunya Zaya serta Zavier dapat beristirahat lebih lama dan mempersiapkan diri sebelum besoknya -hari senin Olimpiade akan dimulai.

Sekaligus agar tidak menjadi pusat perhatian murid lain, karena hari sabtu para siswa/i tidak masuk sekolah. Mereka memutuskan untuk berangkat dari sekolah lalu langsung menuju ke universitas X menggunakan bus.

"Udah siap semua? Gak ada yang ketinggalan kan?" Tanya Aaron memastikan. Ia yang kini sedang membantu sang adik mengangkat koper kedalam bus.

"Gak ada kak~" Jawab Zaya memerhatikan sang kakak.

"Lagian mama udah cek semua kok tadi malam. Jadi udah di pastikan kalau gak ada yang ketinggalan." Tambah Zaya.

"Ya udah kalau gitu. Kamu baik-baik ya disana, kalau bisa sama mereka terus. Jangan sampai misah sama yang lain, oke adek?" Ujar Aaron memberi wejangan pada sang adik tercinta.

"Iya, siap kak." Balas Zaya mengangguk patuh.

"Repotin aja mereka, gak papa kok." Ucap Aaron menunjuk kearah Zavier, Jendra serta Eldra yang sudah selesai menata barang masing-masing.

Zaya terkekeh pelan akan ucapan sang kakak.

"Mana bisa gitu. Udah 'ah, bentar lagi adek mau berangkat." Balas Zaya melampirkan tas di bahunya. Bersiap untuk memasuki bus yang akan segera berangkat.

"Ingat apa yang kakak omongin tadi, ingat juga apa yang mama suruh ke adek selama disana." Aaron kembali memperingatkan sang adik agar tetap menjaga diri selama disana.

"Iya~ adek inget kok, tenang aja. Kalau gitu, adek berangkat ya! Bye kak Ian!" Pamit Zaya memberi kecupan singkat pada pipi kiri sang kakak. Lalu mengambil langkah cepat memasuki bus dan mengambil tempat disamping Zavier.

Aaron hanya balas tersenyum teduh seraya melambaikan tangannya ketika bus kini mulai berjalan meninggalkan halaman sekolah. Jujur saja ia sedikit tak rela ditinggalkan sang adik untuk kesekian kali karena harus mengikuti perlombaan.

Walaupun begitu Aaron sangat bangga pada adiknya itu. Satu-satunya saudari yang ia sayangi dan dijaga dengan penuh kehati-hatian. Tak akan ia biarkan orang lain menyakiti adiknya. Bahkan dirinya sekalipun.

The end of everything | Transmigration AzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang