"Menertawakan sunyi"
- Gaby Lianna Gendhis -***
Brak!
Suara gaduh yang terdengar di jalan itupun seketika menghentikan aktivitas berkendara beberapa pengemudi.
Langit terlempar jauh beberapa meter didepan. Sedangkan motor yang langit tumpangi itu sudah hancur dan ringsek terkena sekat jalan.
Langit terbangun di tepi jalan raya yang ramai, ia melangkahkan kakinya menelusuri jalanan disekitar lokasi tersebut. Dengan pusing yang menjalar di kepala, dirinya terjatuh dan bersandar di tembok selagi memegangi kepalanya.
Terlihat cairan hangat berwarna merah menetes dari ujung pelipisnya. Langit segera mengusap cairan yang berbau anyir itu. Sial! Banyak sekali cairan itu!
Tak kuat menahan pusing, akhirnya pandangan Langit berubah menjadi hitam. Pandangan yang dilihat Langit sebelum dirinya pingsan adalah motor yang hancur dan dirinya yang dikerubungi oleh banyak warga.
Ada apa dengan Langit?!
Langit terbelalak dan melihat ke sekelilingnya. Dirinya mengucurkan peluhnya dan terengah-engah. Ternyata yang dialaminya hanyalah mimpi belaka.
"G-gue.. dikamar?" Monolog Langit. Dirinya menghela napas lega. Dirinya tidak sedang dikejadian itu.
DEG!
Itu adalah kejadian almh. Mamanya saat kecelakaan tunggal saat akan menjemputnya ke sekolah. Langit setelah mengingat kejadian itu langsung menangis sejadi-jadinya. Apakah itu pesan yang dikirimkan oleh almh. Mama?
Langit tak tahu, ia hanya sekedar rindu, berhalusinasi atau memang dikirimkan pesan oleh almh. Mamanya.
Langit meraih hp nya, menghubungi kontak Gaby dan mengirimkan beberapa pesan ke kontak Gaby.
Gaby
Sorry gab, can we meet?
I want to tell u a little abt my dream, just now.
Can we meet? I'll pick u up, ok?
Ada papah lo? Kalo gaada gue lgsg ke rumh lo.Bisa, langit. Whatever you want to tell me, I will listen to all your stories! I'm ready to listen to you!
Um... OK, pick me up here, okay? I'm waiting, can you hurry up a bit?All for u, Gaby. Wait for me, I'll be there soon.
___
Langit mengambil kunci mobilnya dan segera melesat ke rumah Gaby. Sesampainya disana Gaby sudah duduk di kursi teras rumahnya sembari bermain handphone.
Langit mematikan mesin mobilnya dan jalan ke rumah Gaby. Lelaki itu memanggil Gaby.
"Gaby, i'm here." Ucap Langit.
Gaby pun menaruh ponselnya ke dalam tas, lalu dirinya segera beranjak menghampiri Langit.
"Maaf Langit, tadi ga denger suara hehe" ucap Gaby. Langit mengangguk. Tangan Langit menggenggam erat Gaby dan mengajaknya pergi ke suatu tempat.
"Gab, Can I speak now?" Tanya Langit. Gaby hanya mengangguk.
"sure, tell me what you want to talk about?” Balas Gaby.
"Jadi gue tadi mimpi..." Langit menceritakan semua dari awal mimpinya yang dari rumah sampai ke kecelakaan tersebut.
"And what's stupid is that after my mother had an accident when she was going to pick me up from school." Ucap Langit. Gaby hanya menyimak. Membiarkan Langit melanjutkan ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit : the sky returns to the sky
Teen FictionWiiiuuu Wiiiuuu Wiiiuuu "LANGIT! SAYANG!" Pekik Gaby dengan memandangi Langit yang terbaring di dalam ruangan serba putih, terdapat beberapa alat alat medis yang diletakkan didalam ruangan itu. Hancur, lenyap dunianya. Langit telah hilang. "Langit...