"Menertawakan rintih"
- Gaby Lianna Gendhis -***
Langit yang masih terbaring lemah di brankar rumah sakit akhirnya menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Suara Langit melirih saat bersuara. Mata Langit mulai mengerjapkan matanya.
"Gue..... Gue dimana?" Ucap Langit bersuara lirih.
"Dia siapa.., cewek ini siapa?" Langit menoleh ke samping dan menemukan gadis yang sepertinya ketiduran disamping brankarnya.
"Ssssshhhh! Kepala gue.. aakkhhhh! Sakit banget sialan." Ringis Langit menahan rasa sakit dan pening yang menjalar di seluruh kepalanya.
"Umh.. Langit, kamu udah sadar?" Tanya Gaby yang akhirnya terbangun karena ringisan Langit
"Langit siapa gua ga kenal! Udah sadar-udah sadar, rabun mata lo?" Langit mengomel, Gaby hanya tersenyum bahagia.
"Aku Gaby, nama aku Gaby Lianna Gendhis. Aku harap kamu bisa inget aku lagi.." tutur Gaby ke Langit.
"Hm, gue ga peduli" balas Langit.
Gaby senantiasa tersenyum, akhirnya Langit telah sadar dari koma nya. Lebih baik Gaby berbahagia Langit telah sadar, lebih hampa dirinya dengan Langit yang tak kunjung terbangun.
"Sebentar ya Laut" Gaby akhirnya beranjak sedikit menjauh dari Langit dan menelpon seseorang.
"Halo kak, Langit udah sadar" ucap Gaby mengabarkan ke yang diseberang.
"Hahaha, iya kak. Tapi.. dia lupa ingatan.." Ujar Gaby
"Amnesia Retrograde kak, tapi pas Langit udah inget semua, jangan langsung dikasih tau kalau dia dulu mengalami Amnesia Retrograde ya kak?" Jelas Gaby
"Di tunggu kak." Gaby akhirnya menutup sambungan teleponnya. Dirinya lalu kembali ke brankar Langit.
"Apaan dah pake selang selang kaya begini, dikata gua electric plugs apa?" Omel Langit yang akan melepas kabel-kabel penopang hidup tersebut.
"JANGAN DILEPAS DULU LAUT!" Teriak Gaby refleks, Gaby menepis tangan Langit yang sudah siap untuk melepaskan seluruh alat-alat itu dari tubuhnya.
"Lo stress apa gimana? Lo terus nyebut nama yang nggak gue kenal. Kalo mau gila ya ke RSJ sana!" Caci Langit dengan kasar.
"Mulutnya kasar, harus kumur-kumur pake asam sulfat!" Gemas Gaby yang seakan akan menggampar bibir tipis Langit.
"Lo sebenernya siapa sih?" Tanya Langit yang akhirnya penasaran dengan riwayat Gaby.
"Gatau pikir aja sendiri!" Kesal Gaby yang berpura-pura marah.
"Cewek banget lo ya? Gataudah pusing gua." Final Langit.
Akhirnya perawatan tiba di ruang ICU, mereka segera memeriksa kondisi Langit dan melepas alat-alat penopang hidup yang Langit gunakan ketika dirinya koma.
Langit sekarang sudah dipindahkan ke ruang rawat yang berbeda. Setelah dipindah ruangan, Gaby menghubungi Zhao kalau ruangan rawat Langit berbeda.
Zhao sudah berada di depan ruangan Langit, dirinya sudah terlebih dulu membuka pintu kamar rawat Langit.
Zhao berlari kecil ke arah Langit dan menepuk punggungnya, tidak keras tapi berbunyi.
Plak
"Gimana keadaan lo, Bra? Makin sehat atau makin nggak waras?" Tanya Zhao sembari menampakkan senyuman lebarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit : the sky returns to the sky
Teen FictionWiiiuuu Wiiiuuu Wiiiuuu "LANGIT! SAYANG!" Pekik Gaby dengan memandangi Langit yang terbaring di dalam ruangan serba putih, terdapat beberapa alat alat medis yang diletakkan didalam ruangan itu. Hancur, lenyap dunianya. Langit telah hilang. "Langit...