"Sampai hatimu lupa"
- Langit Samudra Brahmana -***
"Gab, lo pengen bebas nggak?" Tanya Langit tiba-tiba. Gaby mengangguk kecil. Pikirnya, bahagia itu mustahil.
"Langit, memangnya di kamus kamu ada kata bebas?" Gaby bertanya balik. Langit bungkam dan menggeleng. Nyatanya memang tidak ada kata bebas di kamus mereka.
"It's impossible for us to be free and happy, don't brag all the time. That hope will be dashed before it can be realized." Ucap Gaby. Langit menunduk dalam.
Memang benar apa yang dikatakan oleh Gaby, jangan terlalu banyak membual dan berharap. Pada akhirnya semuanya juga akan direnggut mentah mentah. Semuanya pupus sebelum terlaksana.
"We are not as lucky as people get. We failed in our mission to change the course of our lives. In fact, I gave up a long time ago. Believe me." Ucap Langit. Gaby termenung mencerna kata-kata Langit.
Jika hidup mereka sudah dilucuti habis, pasti akan terdapat banyak hal buruk, hal kotor, hal menyakitkan, dan banyak hal-hal yang tak pantas dilihat dengan orang yang tertata sebelumnya.
We've been hurt. With anything in the world. No matter how long they live, you can be sure that they will continue to be tormented by the world
Sakitnya menjadi mereka adalah..... Bencana. Tiap-tiap detik yang mereka lalui adalah bencana. Terkecuali jika mereka berdua ada di satu frame yang sama, akan terjadi potongan-potongan bahagia, setidaknya beberapa menit atau jam? Mereka bisa melakukan segalanya bersama, hanya bersama. Tanpa ada orang lain yang ikut berbaur dengan mereka. Pun tidak akan ada yang berbaur.
Bukan apa, mereka hanya sedikit terluka. Tidak, tidak lagi sedikit. Bagi orang yang tertata mungkin sedikit. Namun, bagi mereka sudah cukup membuat mereka sakit.
"Gab, lo hari ini mau ngapain aja?" Tanya Langit mengubah topik pembicaraan. Gaby menggeleng kecil dan tertawa lirih.
"Nggak, Langit. Aku cuma mau bebas. Apa yang kamu katain tadi.. aku jadi makin obsession with being happy. Kamu juga, Langit? Well, maybe that's all we can hope for from freedom. Apart from that, we can't. Iya, kan? Kamu pasti juga merasakan apa yang aku rasakan. Kan, kita sama. Sakit kita, masalah kita, apa-apa yang menyangkut salah satu dari kita itu an endless similarity. Mungkin, ada beberapa dari kita yang berbeda, cuma... apa-apa dari kita itu sama." Ucap Gaby.
"Bener kata lo, ga semuanya bisa kita dapetin dalam waktu sekejap. Butuh waktu. Kita udah jalani waktu yang lama cuma.... Kita ga dapet-dapet. Atau emang kita ga dikasih dapet ya?" Ujar Langit. Gaby tertawa garing dan menggeleng kecil.
***
Di jalan, Langit dan Gaby memutar lagu karya Nadin Amizah berjudul Di Akhir Perang. Mereka bersenandung dengan merdunya mengundang burung-burung berkicau menyambut kedatangan mereka berdua.
"Kau panggil jahat yang menyelimuti"
"Sampai ku tahu dunia tak lagi menyakiti" senandung Langit
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit : the sky returns to the sky
Teen FictionWiiiuuu Wiiiuuu Wiiiuuu "LANGIT! SAYANG!" Pekik Gaby dengan memandangi Langit yang terbaring di dalam ruangan serba putih, terdapat beberapa alat alat medis yang diletakkan didalam ruangan itu. Hancur, lenyap dunianya. Langit telah hilang. "Langit...