Happy Reading
"Mamah ikut mamah""Mamah cuma sebentar bang mau beli sayur di depan"
"Aaaa, mau ikut!"
"Yaudah, yuk"
Sampe teras Tia liat ada bapak sama suaminya lagi ngobrol sambil ngopi.
"Mau kemana mah" tanya Jeffran.
"Itu mau kedepan, beli sayur" jawabnya. Jeffran cuma ngangguk.
Tia gandeng tangan Marka nyamperin tukang sayur keliling yang stop di depan rumah tetangganya itu.
"Eh, Tiaa.. Kapan kamu kesini" tanya ibu-ibu di situ sambil nepuk bahu Tia pelan.
"Kemarin sore Bu" jawab Tia senyum ramah.
"Ooo, yang mobil pajero itu?" tanya ibu itu lagi.
Tia cuma senyum sambil ngangguk.
"Pantesan, saya liat kemaren kirain siapa ternyata kamu" ucap Ibu itu sambil terkekeh.
"Mamah mau itu" Marka narik-narik baju ibunya nunjukin sesuatu yang ada di gerobak.
"Ini?" tanya Tia.
Marka menggeleng, "bukan. Yang itu yang ijo"
"Ini?" Marka mengangguk.
"Makasih mamah"
"Sama-sama"
"Eh, ini Marka ya?" tanya ibu-ibu yang lainnya.
"Iya bude" jawab Marka.
"Udah gede, katanya udah punya adek ya? Mana adeknya." tanya ibu itu lagi sambil nyolek pipi nya Marka.
"Dedenya masih tidur bude" jawabnya lagi.
"Aii, lucu nya"
"Hihi makasih" ujarnya nunjukin deretan giginya yang kecil-kecil. Tia senyum liatnya.
"Ini mang di itung" ujar Tia sambil nyodorin belanjaannya buat dihitung.
"Delapan belas ribu teh" ujar si mamang sayur
"Ini mamah" ujar Marka sambil ngangkat bubur kacang di tangannya.
"Eh iya, ini berapaan mang"
"Oh, itu tiga ribuan. Jadi totalnya dua puluh satu ribu"
"Ini mang" Tia ngeluarin duit dua puluh lima ribu.
"Kembaliannya teh"
"Terima kasih"
"Terimakasih kembali, teh"
"Yaudah ibu-ibu saya duluan yah" ujar Tia.
"Iya ti"
...
Tia udah nyampe rumah terus ngeluarin belanjaannya yang tadi dia beli. Ada kangkung, terong ungu, sama tahu-tempe. Cuma itu yang Tia beli soalnya dia ada ikan, daging sapi sama daging ayam yang dia bawa dari rumah.
"Mamah ini gimana buka nya" Marka nyamperin Tia yang lagi nyusunin sayuran.
"Sini" ujar Tia ngambil bubur kacang ijo yang tadi di beli Marka. Tia ambil mangkok kecil terus Tia tuangin ke mangkok.
"Nih, mau makan di mana?"
"Di sini aja mamah"
"Awas tumpah yah" Tia nyodorin mangkoknya dihadapan Marka yang udah duduk di meja makan.
"Enak mamah!" ujar marka.
"Abisin kalo enak" Tia cuma liatin Marka yang makan buburnya dengan lahap.
Mmmuah~
Tia nyium pipi Marka lama sambil ditekan pelan, gak tahan Tia liat Marka yang gemesinnya minta ampun.
"Mamah kenapa di rumah gak ada ini, kan ini enak mamah"
"Mamah gak bikin" jawab Tia sekena nya.
"Nanti mamah bikin yah mamah, kasih dedek sama papah pasti, mmm enak! Yah mamah" ujarnya.
"Iya nanti mama coba bikin"
"Wih, abang lagi makan apa tuh" Jeffran dateng sambil bawa jevano di gendongannya yang udah mandi.
"Ihh anak mamah udah mandi" ujar Tia sambil ngecup pipi Jevano yang ada digendongan suaminya.
"Iya don"
Cup
"Makasih papah" Tia bahagia banget punya laki kaya Jeffran yang pengertian.
"Sama-sama sayang" Jeffran balik kecup pipi Tia.
"Aban mauuu" Jevano turun dari gendongan Jeffran terus naik ke kursi di samping Marka.
"Aban itu apah" tanyanya.
"Ini apa mamah?" tanya balik Marka, dia gak tau itu apaan.
"Bubur kacang ijo" jawab Tia.
"Ooo, dede penah matan tacang ijo mamah" ujar Jevano.
"Eeeeh, dedek bohong" tuduh Marka.
"Nda, tan yan pas aban En mam itu, dede minta, tenus aban En tasih" jawab Jevano. Jadi abang En ini tetangganya mereka di kota.
"Kok abang gak tau" kata Marka.
"Aban sih bobo sian" ujarnya.
Tia sama Jeffran cuma liatin keduanya sesekali terkekeh liat kelakuan adik-kakak tersebut.
"Mamah mau itu yan banyakk" ujar Jevano sambil nunjuk mangkok yang ada di depan Marka.
"Iya nanti mamah bikin Yang banyak"
Sedikit gapapa yh?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Harmonish
Fanfiction[Fluffy] [Genderswitch] . . . "Aban aban pen totonan" "Mamah ih, abang gak ngerti dedek ngomong apa!" "Emang dedek ngomong apa bang" "Tau tuh" "Dedek mau apa, hm?" "Pen totonan" "Hah?" "Ish, totonan tuu" tunjuk nya kearah rak mainan. "Owalah bang...