08

792 80 4
                                    

Happy Reading


"Mau jajan di mana mamah tanya"

"Itu mamah, yang di rumahnya ada pak RT nya" jawab Marka.

"Jangan beli es inget?"

"Iya mamah, abang gak beli es"

"Kalo dedek?"

Jevano langsung geleng.

"Yaudah nih, abang pegangin tangan dedek terus ya, jangan dilepas. Nanti langsung pulang juga" ujar Tia sambil nyodorin duit sepuluh ribuan ke Marka.

"Iya mamah, yu dek" Marka langsung tarik tangan adeknya sambil lari kecil.

"Jangan lari, hati-hati turun tangganya"

"Oke"

Tia yang tadi duduk di pinggir kasurnya langsung rebahin tubuhnya di samping Jeffran yang lagi tidur.

"Ada apa mah" tanya Jeffran yang langsung beringsut masuk ke pelukannya Tia.

"Tadi anak-anak minta duit katanya mau jajan" jawab Tia.

"Gak diantar?"

"Mamah males, panas"

"Emang mau jajan di mana?"

"Di rumahnya bu Ati pah, deket kok gak usah khawatir. Gak banyak motor juga kok" ucap Tia yang paham akan kekhawatiran suaminya.

"Mmm" gumam Jeffran yang mau lanjutin tidur lagi.

"Belum cukup bobonya?" tanya Tia sambil nyugar rambut tebal suaminya.

"Mm, enak bobo karena ada yang meluk"

"Alesan, bilang aja kalo emang doyan tidur"

Jeffran terkekeh denger ucapan istrinya, terus dia dongak liatin Tia yang juga lagi liatin dia.

Tia ngangkat satu alisnya liat Jeffran yang tiba-tiba ngerucutin bibirnya.

"Cium mamah sayang"

Cup

"Lagi"

Cup

"Lagi, yang lama"

Yah...

Kalian tau kelanjutannya gimana.

...

"Beli~"

"Beni~"

"Eh, mau beli apa sayang" tanya bude Ati selaku penjual di situ.

Marka liatin sekelilingnya yang di penuhi macem-macem barang dan makanan ringan.

"Mau itu bude" marka nunjuk kearah barang warna ungu di situ.

"Oh, ini?" tanya bude Ati.

Marka ngangguk.

"Buat mamah yah"

Marka geleng kepala tapi bude Ati gak liat karena lagi ngambil barang yang ditunjuk Marka tadi.

"Satu apa dua?" tanya bude Ati.

"Satu aja bude"

"Siap" bude Ati masukin barang tadi di kantong plastik warna ijo.

"Dedeknya mau beli apa?" tanya bude Ati sama Jevano yang dari tadi bolak balik liatin rak makanan.

"Dede mau ini" Jevano nyodorin makanan ringan yang tadi dia ambil di rak kearah bude Ati.

"Udah ini aja?" tanya Bude Ati.

"Emm, kalo abang beli ini lagi boleh?"

"Boleh dong sayang, sini bude itung"

Marka ngasih biskuit tadi buat di itung.

"Duitnya sayang"

"Ini" marka ngasih duit yang dari tadi dia genggam ke bude Ati.

"Ini kembaliannya, dah, pegang yang erat, hati-hati, jangan lari yah" ujar bude Ati

"Makasih bude"

"Sama-sama sayang"

Setelahnya Marka langsung pulang, gak lupa dengan pesan mamahnya buat gak lepasin tangan adeknya.

"Ngke!" sapa marka yang liat kakeknya duduk di kursi teras rumah.

"Habis dari mana" tanya kakek.

"Abang habis jajan sama dedek" jawabnya setelah lepasin sandalnya.

"Yaudah, di dalem aja ya, di sini panas" kata kakeknya.

"Oke ngke!"

"Mamah!" Panggil Jevano yang liat mamahnya lagi duduk sama papahnya di sofa depan TV.

"Eh, udah jajannya?" tanya Tia.

"Udah mamah, nih" marka langsung buka kantong plastiknya di depan Tia dan langsung ngeluarin isi dalamnya.

"Ih, abang buat apa beli ini?" tanya Tia kaget.

"Buat di makan, kan itu makanan mamah"

"Astagfirullahalazim, pah liat" Tia nunjukin barang berwarna ungu itu ke suaminya, dan Jeffran langsung ketawa liat itu.

"Bang, ini bukan makanan" Tia ikut ketawa.

"Emang itu apa mamah"

"Ini pembalut, bang"

"Pembalut emang apa mamah"

"Abang gak boleh tau, masih kecil" kata Jeffran masih dengan kekehan nya.

"Aduh, anak mamah kok gemesin gini sih" Tia bawa marka ke pelukannya sambil di cium-cium.

"Mamah, dede gemes nda mamah"

"Anak mamah semuanya gemesin, sini dedek peluk mamah" dan Jevano langsung masuk ke pelukan mamahnya.

"Udah mah, liat abang mukanya udah merah" kata Jeffran ngasih tau istrinya.

Tia tuh emang suka lupa diri saking gemesnya ke anak-anak. Suka tiba-tiba meluk erat atau nyium brutal.

Dan ajaibnya lagi Marka maupun Jevano diem aja.













Dah yaa..

TBC

Kapan-kapan update lagi hihi

HarmonishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang