9. Homo

346 39 8
                                    

Hari ini lino diharuskan untuk pulang kerumah, pria itu tidak akan mau kalau saja sang papa tak mengancamnya.

Kini pria itu tengah mengenakan pakaian formal dan duduk manis pada acara makan malam keluarga dan juga rekan bisnis papanya.

Pria itu nampak begitu tampan dengan rambut yang ditata rapi, nampak bak aktor tampan kelas dunia.

Ketampanannya berhasil membuat sunmi sang ibu tiri tak henti memandanginya, lino benci tatapan wanita ular itu, wanita jalang yang menghancurkan keluarganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketampanannya berhasil membuat sunmi sang ibu tiri tak henti memandanginya, lino benci tatapan wanita ular itu, wanita jalang yang menghancurkan keluarganya.

"Tuan Han, perkenalkan ini satu-satunya putra saya Lee Minho, yang disebelah saya ini Lee Sunmi Istri saya"

Lino memberikan salam penghormatan pada sepasang suami istri dihadapannya, bagaimanapun juga mereka adalah orang yang lebih tua dan patut dihormati.

"Buah jatuh tak jauh dari pohonnya ya, anak tuan Lee ternyata sangat tampan"

Gelak tawa memenuhi ruang makan itu, perbincangan itu terus berlangsung, lima puluh persennya membahas tentang bisnis dan lima puluh persen lagi hanya basa basi perkenalan. Tampaknya sang ayah baru saja menanda tangani kontrak baru dengan tuan Han, dan dulu pernah satu sekolah dan sudah lama tak jumpa karena pasangan suami istri itu sibuk dengan bisnisnya di Malaysia.

"Kabarnya putri mu tinggal di Seoul"

"Iya, dua hari lagi acara kelulusannya, makanya kami menyempatkan pulang untuk memberi kejutan dan ucapan selamat", Balas nyonya Han.

"Dia seumuran dengan Minho ya?"

"Benar, kurasa nak Minho sangat cocok dengannya, dia pemalu jadi belum pernah punya pacar sebelumnya."

Tuan Lee tertawa terbahak, menepuk pundak anaknya pelan.

"Apa bedanya sama minho, gak pernah saya liat anak saya ini bawa pacarnya kerumah, malah sibuk kerja dia".

"Sepertinya kita harus memperkenalkan mereka berdua, mana tau memang cocok kan"

Para orang tua itu sangat semangat membahas terkait anak mereka, tapi tidak dengan sunmi, wanita itu hanya diam dengan senyum palsunya, kadang juga tertawa terpaksa.

Mendapati reaksi wanita itu, lino senang, rupanya hal ini cukup mengusik si wanita ular.

"Kalau memang menurut om dan tante kami cocok, saya harap kami bisa dibuatkan janji temu, mana tau memang cocok seperti yang kalian bicarakan".

Lino kembali menatap sunmi, raut wajahnya masih sama, tapi tangan wanita itu tak henti meremas sendok ditangannya sekuat tenaga.

"Wah kami akan senang sekali jika kalian bisa berteman baik, apa lagi kalau sampai berjodoh".

.

.

.

.

Han Jisung [Minsung gs]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang