5. Know

216 32 8
                                    


Jisung terbangun tengah malam diranjang asramanya.

Rasa nyeri yang langsung menyerang sekujur tubuhnya membuktikan bahwa insiden yang dialaminya bukan mimpi belaka.

Dialihkannya pandangan menyusuri ruang asrama dengan pencahayaan temaram, betapa kagetnya wanita itu saat menyadari bahwa lino sedari tadi mengawasinya dari meja belajar.

Wanita han itu baru menyadari bahwa dirinya tidur diranjang lino, lalu dengan tergesa mendudukan dirinya, segan karena terlalu lama tidur diranjang yang bukan miliknya.

"Akhirnya lo sadar juga"

Pria lee itu berjalan mendekat, menarik selimut yang melorot yang mempertontonkan bahu mulus teman sekamarnya.

Sedangkan jisung nampak pias dan merapatkan kembali selimut pada tubuhnya, memberi tatapan waswas pada si pria lee.

"Gue bisa jelasin no, please jangan salah paham"

Lino tak merespon, menarik sehelai baju lalu melemparnya pada jisung sembari memberi isyarat untuk memakainya sendiri, dan kembali pada tempat semula sembari memalingkan wajah.

"Gue masih nggak percaya ternyata teman sekamar gue perempuan, haah.. berasa mimpi tau gak"

Selesai memakai baju, jisung langsung berlutut didepan lino.

"Gue tau ini bikin lo kecewa, tapi gue gak niat nipu lo lino, alasan gue masuk sekolah ini cuma karena takut jadi bulan-bulanan teman sekolah lama gue no, tujuan gue ngelakuin ini semua semata-mata cuma buat lulus sekolah dengan tenang, gue harap lo bisa ngerti dan jaga rahasia ini, gue mohon"

Pandangan jisung nampak memelas, pantulan cahaya redup tak menghalangi lino untuk melihat betapa jisung sangat cemas, mata itu tampak berkaca-kaca.

Pria itu menghela nafas dalam.
"Sebenarnya mau lo cewe atau cowo ga ngaruh sama hidup gue, gue ga jamin bisa jaga rahasia, tapi mungkin kedepannya gue gak bisa jadi teman sekamar lo kayak dulu lagi"

Jisung bangkit dari berlutut nya, menarik tangan lino untuk digenggam.

"Makasih banyak lino, gue gak bakal lupain jasa lo yang udah bantuin gue tadi, makasih juga buat gak bocorin rahasia gue, makasih banget"

Tangan itu ditepis, si pria lee memilih acuh dan merebahkan diri pada ranjangnya, memilih memejamkan mata dan menutupnya dengan satu lengan.

"Gue harap lo bisa batasin skinship, lo itu bukan lagi laki-laki dimata gue, dan gue harap lo paham"

~~~~~

Lino bangun awal pagi ini, pikirannya kacau karena sosok han jisung.

Kemarin setelah lino sampai diasrama dan merebahkan jisung di kasur asrama, teman sekamarnya itu terlihat tak sadarkan diri atau memang terlelap, lino tak yakin.

Melihat pakaiannya yang tak nyaman lino berinisiatif membantu menggantikan baju jisung.

Melepaskan kemeja miliknya yang kemudian dipakainya kembali. Lalu melepaskan kaos yang sudah robek dibagian bahu, menyisakan breast binder yang melilit dada sintal si wanita han.

Lino awalnya mengira hanya korset biasa, dan berinisiatif ingin melepaskan karena terlihat sesak.

Saat akan melepas kain itu, lino memegang bagian dada teman sekamar nya, pria itu merasa janggal, menarik perlahan, dan lino begitu kaget saat pipi payudara wanita han itu menyembul sedikit. Pria itu langsung menarik tangannya dan menutupi tubuh si wanita dengan selimut.

Lino tidak bodoh, ia sangat yakin jika yang dilihatnya barusan adalah tubuh perempuan, didukung oleh kulit yang begitu putih dan lembut, tubuh ramping dan wajah yang begitu manis untuk ukuran lelaki.

Han Jisung [Minsung gs]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang