"Friend or foe, you're all half baked NPC's to me."
-
Suara riuh tepuk tangan menggema di aula besar milik universitas terbaik di Tokyo. Pidato singkat dari penanggung jawab acara penerimaan mahasiswa baru itu mendapat sanjungan dari banyak pihak berkat improvisasinya selama dua tahun menjabat sebagai anggota BEM.
Dan kini, Itoshi Sae sudah menduduki posisi sebagai presiden mahasiswa dengan tittle Ketua Bem termuda sepanjang Sejarah Universitas Tokyo.
Shutter kamera sedari tadi sama sekali tidak berhenti untuk mendapatkan potret dari rupa sempurna sosok yang begitu terkenal sejak memenangkan olimpiade sains Tingkat SMA. Digadang – gadang dirinya akan menjadi sosok yang akan mengharumkan nama Jepang lebih banyak di masa depan.
Terbukti dari program pertukaran mahasiswa yang berhasil di raihnya berkat dukungan dari para pejabat tinggi kampus tempatnya menimba ilmu saat ini.
Kerja sama bidang Pendidikan antara Spanyol dan Jepang dengan duta Itoshi Sae, berita itu sudah menyebar hingga manca negara karena respon dari awak media yang selalu agresif jika itu menyangkut seorang 'Itoshi Sae'.
Si jenius muda yang selalu menjadi sampul berita ditiap tahunnya.
"kerja bagus, ketua. Kau melakukannya dengan sangat baik seperti biasa,"
Sambutan itu di lontarkan oleh salah seorang temannya, Oliver Aiku, yang kini menjabat sebagai tangan kanan kepercayaan Sae.
Senyum lengkung yang tadinya di pampang dengan begitu jelas, kini tinggal garis tipis yang menyiratkan seakan tidak ada hal yang menarik di dunia ini. Bahkan ucapan dari rekan Bem nya itu sama sekali tidak mempengaruhi.
"itu hal yang sudah pasti akan dilakukan semua orang, kau terlalu berlebihan."
Aiku tertawa ringan, "seperti biasa, kau selalu merendah."
"aku tidak merendah, itu hanya sebuah fakta."
Perdebatan kecil diantaranya harus berhenti ketika salah satu rekan lainnya menghampiri untuk memberikan informasi. Setelah acara pidato singkat, Sae harus Kembali menyelami dunia manajemen organisasi yang selalu tidak luput dari masalah.
Dia tidak pernah mengeluh, sebab dirinya yang memutuskan untuk terjun ke dalamnya.
Mereka langsung menjauh dari panggung untuk Kembali bekerja. Bem selalu dibutuhkan ketika acara – acara besar seperti ini sedang berjalan.
Dan Sae adalah orang yang memiliki tanggung jawab jauh lebih besar dari orang – orang disekitarnya.
Tapi setidaknya sejenak sebelum dirinya mulai disibukkan dengan laporan – laporan yang datang. Dua teal-nya menatap pada sekumpulan mahasiswa baru, membentuk senyum tipis tanda puas.
Setidaknya harapannya sudah terpenuhi.
.
.
.
.
Terik Mentari bukanlah hal yang bisa menghalangi Langkah Sae untuk menapak pada halaman kampus yang sangat luas. Dia hadir di lingkungan ini setidaknya jauh lebih pagi dibandingkan mahasiswa pada umumnya.
Alasannya Cuma satu : tidak ingin perjalanannya terganggu oleh apapun.
Ketika dirinya Tengah fokus berjalan, tiba – tiba sebuah rangkulan akrab menyapa dari belakang. Tentunya hal itu membuat tatapan malas Sae kian bertambah. Tidak perlu melihat untuk mengetahui siapa oknum yang berani bersikap kurang ajar pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You Can Beat Me [Brotherhood]
FanfictionIkatan darah memiliki arti yang berbeda dalam setiap kehidupan manusia. Mereka yang menderita olehnya akan menganggap bahwa sebuah ikatan darah merupakan kutukan. Mustahil untuk menghilangkannya kecuali ajal lah yang membebaskan. Atau mungkin membua...