"Mmmhhh.."
Perlahan manik shappire itu membuka kelopak matanya,mengerjapkan matanya berapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya.
Namun disini gelap,taufan tidak suka gelap sejak kecil dia sudah divonis phobia dengan kegelapan. Terlihat reaksinya mulai aneh,badan yang bergetar hebat,keringat yang terus menerus berjatuhan,dan juga matanya yang berkaca kaca.
Sebenarnya taufan ingin teriak saat ini juga,meminta tolong kepada siapapun orang diluar sana untuk membebaskan dirinya dari ruangan yang sangat gelap ini,namun kondisinya yang lemah tak memungkinkan nya untuk berteriak dengan suara yang keras.
Akhirnya dia pun hanya berdiam diri sembari memeluk kedua lututnya yang dingin,dan menangis dalam diam.
"Kakak..." batin taufan lirih
Dimana kakaknya, taufan membutuhkannya sekarang!..dia bisa saja kabur dari sini..pasalnya seperti tidak ada sosok orang lainnya kecuali dirinya.
Namun..ia salah..dirinya ternyata dilingkari oleh penjara besi yang tersambungkan dengan sengatan listrik yang cukup kuat.
"Hah...ta-taufan mau pulang..kak hali.." lirihnya lagi lalu tidak kuat menahan phobianya dan ya..pingsan kembali setelah terbangun untuk beberapa menit.
Skip
"Ck..ini sudah hampir tengah malam..kemana taufan pergi?sudah dari pagi dia tidak pulang..." ucap halilintar yang cemas.
Halilintar kembali jalan memutari sofa ruang tamu,dirinya cemas tak karuan,bagaimana bisa taufan yang paling anti keluar malam sekarang malah bermain sampai hampir pagi.
Halilintar pun rela begadang dan tidak tidur semalaman untuk menanti taufan balik,namun tidak ada tanda tanda taufan akan pulang,halilintar pun yang sudah sangat khawatir segera pergi menuju rumah fang.
Skip sesampainya dirumah frengki
Baiklah,kini halilintar berdiri tepat disebuah rumah yang megah,dan beraura seram tak terhingga,namun rasa khawatirnya melebihi ketakutan itu.
Dengan keberanian yang datang entah darimana. Halilintar membuka pintu rumah fang tanpa persetujuan pemiliknya,dapat terlihat bahwa rumah temannya ini serem juga.
"Ngapain lo kesini jam 24.57.."
"HUWARGH!!"
"Ppfft.."
"Diem atau gw tebas pala lo.." ancam halilintar yang membuat bulu kuduk fang berdiri."ngapain kerumah gw,mau jadi kunti samaran?"tanya fang kemudian.
"Hah..taufan dia tidak pulang pulang sejak tadi pagi..gw khawatir,ayo temenin gw lapor ke polisi.." ujar halilintar kepada fang.
"Hmmm ada baiknya,ok lah..lo..nginep aja dirumah gw.."
"Apa maksudnya!?" tanya halilintar "pak polisi mungkin masih tidur jam segini,dan gk nerima laporan..nanti pagi kita berangkat kesana." jelas fang lalu menaiki tangga menuju kekamarnya.
"Hha....baiklah..lo lawak" ucap halilintar lalu mengikuti fang untuk ditidur di kamarnya.
"Lo sendiri kenapa belum tidur?" tanya halilintar "gw kebangun untuk minum.." ujar fang datar lalu menunjukkan letak kamar yang akan ditempati oleh Halilintar.
"Terimakasih.."
"Hm..semoga nyaman gw tinggal dulu.." ucap fang lalu pergi kekamarnya.
Halilintar merebahkan tubuhnya di kasur yang lumayan empuk itu.
'Hah..mau lapor polisi atau main...'
Dalam keheningan malam..halilintar bertanya dalam hati,tentang niatnya yang harus tertunda hanya karna hantu landak yang masih mengantuk.
😽😽😽😽😽
KAMU SEDANG MEMBACA
~| Halitau |~
RandomInteraksi sebuah hubungan adik berkakak disini.. *kakak beradik typo✨ Mau baca...y baca..🗿 Susah amat idup lo..pada..wey.. Oki selamat menikmati bacaan karya asli dari aku sendiri...bay...