Ketemu!!

208 11 0
                                    

Bangunan besar yang dan megah, walaupun sudah berusia puluhan tahun itu berdiri dengan kokoh didepan Halilintar dan fang.

"Kalo gw lacak si emang ini tempatnya.." sejenak halilintar diam "li..lo yakin ini tempatnya..gw gk mau lo kalo kita malah ketemu sama sundel bolong disini.." ucap fang gemetar,sepertinya dirinya ketakutan.

"Brisik!!gw udah bilang lakuin semua ini demi istri lo besok!"bentak nya pada fang yang terus terusan mengomel.

Mereka memasuki bangunan tersebut,keadaannya sangat mengerikan,lantai yang sudah hitam dan sepertinya telah ada sebagian yang hancur entah karna apa.

Dan juga langit langit setiap lantai itu ada seperti cakaran hewan buas dan liar,menambah kesan mengerikan dibangunan itu.

Brakk

" astaga opo kui!!"

Teriakan sangau Halilintar tidak bisa dijauhi karna menggema cukup besar diruangan itu. Halilintar terkejut karna suatu suara yang terdengar seperti..'tubrukan sesuatu kelantai atau dinding ruangan'.

Mereka bergegas menuju suara itu dengan hati hati. Sama sekali tidak menimbulkan suara apapun hanya deru napas fang saja yang tidak teratur.

"Jantung...gw bahaya li..udah mau copot..hah..hahhh..." bisik fang kecil "ssstt..." hanya itu tanggapan halilintar kepadanya??fang sangat sangat sangat ingin memukul kepalanya dengan pemukul kasti sekarang.

"Suaranya tu tadi, kayaknya dari sini deh.." ucap halilintar lalu memasuki ruangan itu bersama dengan fang. "Li tanggung jawab ya,kalo gw ilang.." ucap fang tiba tiba "omongan adalah doa.." balas Halilintar "doa kan emang omongan.." ucap fang penuh percaya diri.

Halilintar memilih diam dari pada melayani biawak kurang kerjaan ini. Pintu mulai nampak dibelokan sudut ruangan,halilintar memberaniksn dirinya maju mendekat kepintu usang itu.

Tangannya terulur menuju knop pintu tersebut,semakin dekat...

Semakin dekat...

Sangat dekat...

Dekat sekali...

.
.
.
.
.


















































































Kriettt~~













































































DEG.

Satu hal yang bisa menjelaskan seluruh keadaan halilintar saat ini adalah...






Membeku,mematung dengan tatapan penuh ketakutan...














Mata yang tidak lagi menunjukkan sinarnya yang cerah,kulit yang tergores pisau, bahkan hampir seluruh kulit nya dilapisi debu..

Kepala yang ditundukkan seolah tidak menanti kehidupan yang terus berjalan..sosok itu......

Halilintar mengenalinya.....




















.















"TAUFAN!!!!"

😽😽😽😽😽

Penasaran?

Kalo penasaran tunggu aja chapter terusannya...see you~

~| Halitau |~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang