Bab 12 : Isu

22 1 0
                                    

Musim panas hari ini hangat sehangat isu yang menyebar di kota kecil Mineral Town. Kota yang berpenduduk sedikit tentunya tidak akan lama menyimpan rahasia. Seperti isu yang beredar pagi ini yang juga telah di dengar oleh Claire saat di pemandian air panas untuk berendam. Di pemandian air panas sebelum mereka mulai bekerja.

Pagi ini seperti biasa Claire bertemu dengan Ellie si perawat satu-satunya di Kota Mineral Town, Ann gadis rambut oranye yang dikepang satu sekaligus anak pemilik restoran Inn, dan Popuri gadis berambut ikal panjang berwarna merah jambu dengan bandana hitan yang memiliki usaha jual ternak ayam bersama ibu dan kakak laki-lakinya.

Dari kejauhan Claire sudah dapat melihat mereka bertiga sedang mengobrol dengan penuh semangat. Claire menaiki beberapa anak tangga untuk sampai di pemandian air panas sebelum akhirnya dapat bergabung dengan yang lain. Claire mendengar sedikit pembicaraan mereka.

"Selamat pagi." Sapa Claire setelah sampai di ujung tangga.

"Selamat Pagi, Claire." sahut teman-temannya.

"Aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian tadi. Kalian tampak sangat bersemangat. Apa ada berita yang kulewatkan?"

"Bukan berita yang penting, hanya berita "para gadis" itulah kenapa kami sangat bersemangat." Jawab Ellie sambil menekankan kata "para gadis"

"Berita "Para Gadis"?

"Ya, Stu adik Ellie tadi malam bercerita kalau ia melihat Mary jatuh dalam rangkulan Gray kemarin di perpustakaan. Pak Carter dan May juga ada disana menyaksikan mereka." Jelas Popuri masih dengan penuh energi.

"Benar. Mary pasti merasa gugup karena kita semua tahu bahwa jelas ia menyimpan perasaan pada Gray. Aku turut senang jika mereka benar-benar menjadi pasangan nantinya." Timpal Ellie.

"Ah, begitu ternyata." Claire pun hanya bisa tersenyum padahal ia tak yakin kenapa ia melakukannya. Claire sebenarnya ingin meluruskan karena beberapa hari yang lalu ia baru saja mendengar statment kalau mereka hanya berteman dari Gray langsung. Hanya saja ia juga jadi ragu kalau Gray tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap Mary karena ia pun sendiri tau Gary kerap mengunjungi perpustakaan Mary. Sebelum lanjut mencerna berita yang saat ini beredar, Ann segera mengajak mereka untuk masuk dan berendam sebelum hari semakin siang.

Claire pulang dengan penuh pertanyaan. Walaupun tidak ada kaitannya dengan Claire, ia masih merasa gundah. Ia jadi tiba-tiba merasa kehilangan padahal ia sendiri sadar kalau ia hanyalah penduduk baru dan sebenarnya juga memiliki teman-teman di Mineral Town. Tetap saja rasanya seperti kehilangan teman lama. Rasanya sama seperti dulu. Claire jelas pernah mengalaminya. Ya... itulah mengapa ia merada uring-uringan saat ini.

Menyiram tanaman. Sudah. Memberi makan hewant ternaknya. Juga sudah. Apakah ada yang terlupakan? Tak berapa lama kemudian, setelah Claire sibuk dengan pikirannya sendiri, ia mendengar suara ayam-ayamnya yang berkokok. Namun, suaranya terdengar dekat. Claire menoleh ke arah sumber suara dan langsung terkaget. Ya Tuhan, ayam-ayam Claire berhamburan keluar dari kandangnya. Bagaimana bisa ia lupa menutup kandangnya? Ceroboh sekali.

 Bagaimana bisa ia lupa menutup kandangnya? Ceroboh sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Claire segera berlari mengejar ayam-ayam yang kabur. Namun sukit sekali untuk menangkap ayam-ayam tersebut karena setiap kali Claire ingin menggapainya ayam-ayam tersebut justru malah terbang. Claire berhasil menangkap sedikit ayamnya. Karena sudah berlari kesana kemari, Claire pun akhirnya kelelahan. Ia pun terduduk lemas di bawah pohon apel yang belum berbuah itu. Claire mengelap peluhnya dengan sarung tangan kotornya. Ia tidak peduli lagi. Ia sangat lelah saat ini bahkan untuk mengeluh pun ia tak sanggup.

"Kau tampak seperti tentara yang habis berperang." Ujar seseorang yang tanpa disadari sudah beberapa langkah dari posisi Claire sekarang. Claire hanya menatapnya bingung.

"Wajahmu." Jelas seseorang yang ternyata Gray itu.

"Oohh..." Claire langsung menunduk malu. Ia mengelap lagi wajahnya dengan sarung tangan kotornya.

Gray tertawa kecil. "Ini. Ambil. Ini lebih baik daripada sarung tanganmu itu." Gray menyodorkan sapu tangannya. Claire menyambutnya dan langsung mengelap wajahnya dengan sapu tangan milik Gray.

 Claire menyambutnya dan langsung mengelap wajahnya dengan sapu tangan milik Gray

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa? Kau tampak kacau."

Claire menghela napas dengan keras. "Memang. Aku lupa menutup kandang ayam dan sekarang mereka berkeliaran entah kemana. Kau sendiri kenapa kemari?"

"Aku baru saja ingin pergi ke tempat pemandian dan aku melihatmu. Kupikir kau pingsan. Tapi, syukurlah ternyata dugaanku salah."

"Ah begitu ternyata."

"Ayo. Aku akan membantumu."

Claire pun bangkit dan mencoba membangun kembali semangatnya. Dan akhirnya sore itupun mereka menyusuri bukit Mother Hill.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gray x ClaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang