Bab 1 : Gadis Baru dari Kota

478 45 4
                                    

    Tubuh Gray terguncang. Gray menenggelamkan wajahnya ke bantal, ia masih belum terbangun walaupun Cliff -salah satu teman sekamarnya- sudah mengguncang badannya agar ia terbangun.

    "Oh, yang benar saja. Terserah kau saja, Gray. Aku sudah mencoba membangunkanmu. Kalau kau tidak cepat kau akan terlambat bekerja." Cliff keluar dari kamar.

    Gray langsung terbangun setelah mendengar Cliff berkata begitu. Ia menoleh ke arah jam dinding yang tergantung di sana. Astaga Cliff benar. Waktunya hanya tinggal 15 menit untuk bersiap-siap dan berangkat menuju toko Pandai Besi Black Smith, tempat ia bekerja dengan kakeknya, Saibara.

    Gray menuruni tangga dengan cepat, sampai-sampai membuat paman Doug dan putrinya Ann menoleh ke arahnya (Doug = pemilik restoran dan penginapan Inn, tempat Gray menginap.) *Restoran di lantai satu dan tempat penginapan di lantai dua.*

    "Aku berangkat dulu. Aku terlambat. Aku akan makan siang disini nanti." Ucap Gray cepat.

    Gray berlari dari Inn menuju toko Pandai Besi Black Smith. Kakek pasti akan marah jika aku terlambat lagi, itu yang di pikirkannya selama perjalanan sampai-sampai tidak melihat ada seorang gadis yang sedang berjalan di depannya. Tanpa sempat mengerem larinya, Gray sudah menyenggol bahu gadis itu sampai gadis itu terjatuh. Tapi, Gray tetap berlari dan hanya berteriak minta maaf tanpa menolongnya.

***

    Gray selesai bekerja pukul 05:00 sore dan langsung kembali ke penginapan. Malamnya, saat sudah waktunya makan malam Gray turun ke lantai bawah, bergabung dengan Cliff, Ann dan paman Doug. Tapi, ternyata ada seseorang yang ikut bergabung dengan mereka. Mungkin Ann dan paman Doug yang mengundangnya, pikir Gray. Seorang gadis berambut panjang berwarna keemasan. Gray membelalakkan matanya ketika mengenali gadis itu, gadis yang ia tabrak sampai terjatuh tadi pagi. Dan bodohnya ia tidak membantu gadis itu untuk kembali berdiri. Tapi, setidaknya ia kelihatan baik-baik saja. Katanya gadis itu baru sampai disini kemarin siang. Pantas saja terasa asing bagi Gray. Tapi, kenapa firasatnya mengatakan bahwa ia mengenal gadis ini?

     Selama makan malam bersama itu, Gray hanya menundukkan kepalanya dengan topi yang biasanya ia kenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Selama makan malam bersama itu, Gray hanya menundukkan kepalanya dengan topi yang biasanya ia kenakan. Paling-paling hanya mengangguk dan menjawab singkat jika ditanya. Gadis itu dari tadi memperhatikannya. Gray risih. Gray takut gadis itu mengenalinya dan tiba-tiba langsung memprotes kejadian tadi pagi.

    "Aku akan kembali ke kamar." Gray merasa lega karena mendapat pemikiran ini.
    "Oh, ayolah, Gray. Kenapa buru-buru?" Cegat Cliff.
    "Apakah kau tidak menyadarinya? Ini sudah hampir larut malam." Gray bergegas meninggalkan meja makan begitu saja.

Sementara yang lain mengantar gadis itu sampai ke pintu depan. Sampai di kamar, Gray melepas topinya dan meletakkannya di atas meja kecil di samping tempat tidurnya. Ia menggosok-gosok wajahnya yang terasa panas. Nah, tunggu dulu. Sejak kapan wajahnya memanas? Ia yakin pasti saat ini wajahnya berwarna merah padam.

    "Aku tidak boleh begitu. Seharusnya aku menolongnya saat itu. Bukannya malah kabur. Dia pasti mengira aku pria yang tidak bertanggung jawab." Gumamnya, "Kalau begitu aku akan menemuinya besok dan meminta maaf dengan benar kali ini."

Gray x ClaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang