Orang hebat itu bukan orang yang punya banyak cinta, tapi yang rela menolak banyak cinta demi mempertahankan satu cinta.
----------------
Di kelas terlihat yang awalnya suasana hening sedikit bertambah suara. Suara gelak tawa Jennie lebih dominan, Jennie benar-benar merasa bahagia karena ada Jin. Sehingga dirinya tidak merasa sendirian.
"Kalian sepertinya sudah berteman cukup lama ya?" tanya Siva kepada Jennie dan Jin yang duduk di depan belakang.
"Ya begitulah, aku dengan Jin ini sudah seperti keluarga sendiri." Jawab Jennie dengan penuh senyum.
"Kalo kalian berpacaran pasti akan menjadi sangat heboh di sekolah, karena jarang anak ipa yang berpacaran apa lagi satu kelas." usul Siva.
"Kamu serius? Wow memang sekolah yang cukup misterius ya." ucap Jin seadanya.
"Apa-apaan sih kamu Va, aku dengan Jin cuma sebatas sahabat kok gak lebih." ujar Jennie mengelak.
"Sahabat? Nanti juga lama-lama jadi ada timbul rasa di antara kalian. Ingatlah, biasanya akan ada rasa di salah satu kalian jika bersahabat dengan lawan jenis." ucapan dari Siva membuat Jin dan Jennie tutup mulut, tidak mampu berkata-kata.
"Kamu ini memang hebat ya, sudahlah dari pada kamu terus memojokkan kami. Lebih baik kita berkenalan secara formal." ujar Jin dan Jennie setuju.
"Oke, perkenalkan aku Siva Cahaya Putri, panggil aja Siva. Teman Jennie semenjak dia masuk ke kelas ini dan sedikit di beri pelajaran dengan Dylan." ucap Siva memperkenalkan diri kepada Jin.
"Dylan siapa?" tanya Jin bingung.
"Itu loh Jin, cowok yang bertemu dengan kita tadi di depan lorong." jawab Jennie dan Jin menganggukkan kepala.
"Kamu ketemu lagi dengan Dylan?" tanya Siva sedikit syok.
"Ya begitulah," jawab Jennie seadanya.
"Kalo begitu kamu harus hati-hati, ingat Dylan akan menghancurkan seorang perempuan yang tidak mau bersetubuh dengannya." bisik Siva dan membuat Jennie menjadi takut.
"Tenanglah Dira, aku ada di sampingmu. Aku akan terus menjagamu." ucap Jin berupaya membuat Jennie menjadi tenang.
"Kenapa dia akan melakukan hal seperti itu?" tanya Jennie kepada Siva.
"Kamu putus dari Dylan kan?" Jennie menganggukkan kepala.
"Jika ada seorang cewek putus tanpa sebab, Dylan pasti bakal bikin cewek itu jadi gak bisa hidup tenang. Pokoknya kamu harus extra hati-hati." ucap Siva.
"Mau enggak percaya, tapi perkataan dari mu selalu benar." ucap Jennie.
"Aku ini tidak akan main-main dengan ucapanku." ketus Siva pura-pura ngambek.
"Santai Siva, aku cuma bercanda kok." ucap Jennie.
"Enggak ah, kamu bikin aku sakit hati. Gak bakal aku maafkan!" Elak Siva sambil memalingkan wajah.
"Drama sekali anda." canda Jin.
"Yee, padahal kan mau bikin calon kekasih kamu ini jadi ngambek." ucap Siva.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAWA YANG MENYAKITKAN (TAMAT)
Fanfiction[High School Series no. 1] Kau lah yang mengajariku seperti ini. Kau lah yang membuatku menjadi seperti ini. Aku tidak akan pernah melupakanmu.