|Apresiasi penulis dengan vote dan berkomentar, terimakasih.
———————
Ruang bedah, 17 Maret 2045
Di sebuah ruangan yang penuh dengan peralatan medis, beberapa orang terlihat tengah menangani pasien yang baru saja di pindahkan.
Menggunakan seragam lengkap yang di dukung dengan tabung oksigen. Keempat orang itu membedah dan mengobservasi.
".. syarafnya rusak. Anti virus juga tidak bekerja." Ujar salah seorang wanita disana.
"Bagaimana dengan sampel darahnya, diana?" Satu-satunya laki-laki di ruangan tersebut bertanya serius.
Diana, perempuan bertubuh mungil tersebut segera menunjukan laporan yang diterima saat kedatangan pasien. "Tidak ada reaksi aneh. Namun presentasi kehidupan nya tipis."
Elektrokardiograf mendadak berbunyi cepat.
Dalam hitungan detik darah menyembur dari bagian yang sedang di observasi.
"Kasa dan pinset cepat."
Bunyi panjang dan berdenging akhirnya terdengar.
"Sial," mengusap bekas darah di kaca lapisan pelindung wajahnya ia menoleh ke arah dua wanita yang sejak tadi menemani. "Tolong bereskan. Aku yang akan menemui atasan."
"Baik, dok."
Laki-laki itu berjalan keluar ruangan sendirian. Keluar dari sana ia segera di sambut dinginnya udara yang keluar dari filter yang terpasang. Hal biasa yang ia rasakan setiap keluar dari ruang pembedahan atau bagian laboratorium tertentu. Ruang kecil ini hanya sekitar dua meter persegi, sebagai pemisah dari ruangan yang terisolasi. Ruangan ini didirikan dengan harapan membunuh kuman atau bakteri yang terbawa dari ruang bedah atau laboratorium agar tidak menyeruak keluar.
Dengan gerakan cepat dan luwes ia melepas seragam pelindungnya lantas membuang pakaian tersebut di tempat yang di sediakan. Ia mengambil jas putihnya yang sengaja di gantung. Tak lupa ia merapikan rambutnya yang terlihat berantakan sembari berjalan keluar.
'Jake S. Milles' di ukir dengan cetak tebal. Name tag yang tersemat dalam jas putihnya tampak begitu elegan dan mewah.
Pintu otomatis terbuka. Menampilkan dua pria berseragam lengkap dengan senjata di tangan yang berjaga di depan pintu.
"Tuan Xander menunggu anda, sir."
Tanpa ragu Jake mengikuti kedua pria bersenjata itu.
"Malam, dok." Beberapa orang menyapanya kecil di sepanjang jalan.
"Malam dan selamat beristirahat."
Lorong panjang yang ia lewati telah sepi, langkah kaki mereka yang serempak menemani malam yang kian sunyi.
Kedua pria itu berhenti di depan pintu besi besar dan kembali ke posisi di sisi pintu kanan dan kiri.
Jake mengeluarkan kartu identitas miliknya. Berjalan mendekati pintu ke arah IDC —ID Confirmation— yang terpasang melekat di sisi kanan dekat pintu untuk mengkonfirmasi kedatangannya.
Pintu terbuka tak lama kemudian. Masuk tanpa sepatah kata Jake berjalan dengan langkah yang pasti, mengikuti lorong panjang ini menuju laboratorium khusus milik atasannya.
Di penghujung lorong ia harus mengidentifikasi kembali dengan sidik jarinya. Proteksi keamanan kepala departemen ini tidak perlu diragukan.
"Selamat datang tuan Jake. Tuan Xander berada di sayap kanan." Sapa suara dari Maid-bot yang terpasang di ruangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I N F E C T E D
Science Fiction[Science Fiction] "It's neither of us. But we'll survive. cuz' The End is Near" ©Zorosei 2023