B. 4 - Liburan

290 28 0
                                    

HAPPY READING :)

Setelah berjam-jam melakukan perbincangan yang penuh tawa dan cerita, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang. Suasana kafe yang semula ramai kini mulai mereda ketika masing-masing dari mereka beranjak meninggalkan tempat duduknya.

Sesampainya di rumah, Freya merasa sedikit kaget karena tidak melihat satu orang pun di dalamnya. Matanya melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 11 malam. Dengan langkah pelan, dia mengambil ponselnya yang tergeletak di sakunya.

Dia memutuskan untuk menelpon ibunya, dan setelah beberapa kali berdering, akhirnya ibunya mengangkat telepon. "Halo, Freya," sapa ibunya dengan suara lembut.

"Halo, Mah," jawab Freya.

"Kenapa?" tanya ibunya.

"Mamah pulang jam berapa? Kok jam segini belum pulang," ucap Freya, mencurigai sesuatu.

"Oh, iya. Mamah lupa ngasih tau. Mama papah sama adek kamu lagi arah pulang kampung. Tadi mama kepikiran mau ngajak kamu, tapi kayaknya kamu gak mau, kaya waktu itu, jadi mamah tinggal," ungkap ibunya.

"Ohhhh, emang mama berapa lama di kampung?" tanya Freya, mencoba mengerti situasi.

"Mungkin seminggu, dua minggu di kampung," ucap ibunya.

"Oh, yaudah," ucap Freya dengan pengertian.

Setelah berbicara dengan ibunya, Freya mematikan teleponnya. Dia melangkah ke arah tangga dengan langkah lesu.

Sesampainya di kamarnya, Freya langsung menguncinya, merasa butuh ruang untuk sendiri.

Dia mengganti bajunya dan merapikan tempat tidurnya sebelum akhirnya meremukkan tubuhnya ke atas kasur yang empuk.

Perasaan lelah akibat hari yang penuh aktivitas dan emosi membuat tidur begitu menggoda.

Freya membiarkan dirinya terlelap dalam tidurnya, memasuki dunianya yang penuh dengan mimpi.

...

Dua hari telah berlalu, Hari yang dinantikan untuk berlibur akhirnya tiba, menyentuh Freya dengan kicauan burung dan sinar matahari yang mulai menyapa. Namun, kehadiran mimpi aneh malam sebelumnya dialaminya menggelayuti pikirannya.

"Mimpi itu lagi," ucap Freya, menggelengkan kepala untuk mengusir bayang-bayang mimpi yang masih membayangi kesadarannya. Terdiam sejenak, dia menoleh ke arah jam dan menyadari bahwa baru pukul 4:30 pagi. Meskipun terlalu pagi, antusiasme Freya untuk berlibur tak dapat dibendung.

Dia mulai menyiapkan barang-barang yang akan dia bawa, memastikan segala sesuatunya rapi dan tidak ada yang terlupakan.

Setelah beberapa waktu bersiap-siap, Freya melihat jam kembali dan menyadari sudah pukul 5 pagi. Tanpa ragu, dia memutuskan untuk mandi.

Setelah mandi dan memakai baju perjalanan, Freya turun ke bawah.

Dia langsung menuju dapur dan memeriksa kulkas, mencari bahan-bahan untuk sarapan. Dengan keahlian ala kadarnya, Freya mulai memasak makanan dengan bahan seadanya yang ada di kulkas.

Setelah beberapa saat, aroma harum makanan segera mengisi dapur. Freya merasa puas melihat hasil masakannya dan menyajikannya di meja makan lalu mulai menyantapnya.

Saat dia sedang menikmati hidangan pagi yang dia buat, ponselnya tiba-tiba berbunyi.

"Halo, Chik. Kenapa?" ucap Freya, menyambut panggilan dari Chika.

"Halo, Fre. Kamu udah siap?" tanya Chika.

"Udah sih, emang kenapa? Mau berangkat sekarang?" ucap Freya, mengecek jam.

Simpul WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang