B. 16 - Terima kasih

226 17 0
                                    

HAPPY READING :)

Chika masuk ke kamar Freya, dia terkejut melihat Freya memegangi dadanya sambil menangis dan Chika melihat hidungnya Freya mengeluarkan darah.

Chika yang sangat khawatir terhadap kondisi sahabatnya itu langsung berlari ke arah Freya.

"Astaga Fre, lu kenapa, kok bisa lu begini." Ucap Chika khawatir melihat kondisi Freya.

"Chika...." Ucap Freya lemas.

"Iya Fre, lu kenapa?" Tanya Chika.

"Chik, tolong gue, kepala sama dada gw sakit banget." Ucap Freya sambil memegangi kepalanya.

Chika pun langsung mendekap sahabatnya itu, sambil mengusap usap pundak Freya, karena khawatir dengan kondisi sahabatnya itu.

"Chika jangan tinggalin gue ya chik." Ucap Freya sambil menangis di dekapan Chika.

"Iya Fre gua gak bakal ninggalin lu, jadi udahan ya nangisnya, gua gak bisa kalo ngeliat sahabat gua begini." Ucap Chika.

Setelah beberapa saat memeluk Freya, Chika pun melepas pelukannya, "Bentar ya gue kasih tau adek adek lu dulu soal kondisi lu ini." Ucap Chika yang kemudian beranjak pergi.

Saat chika hendak ingin pergi tiba tiba Freya menggenggam tangan Chika, yang membuat langkah Chika terhenti, "Chik jangan kasih tau apa apa soal kondisi gue ini sama adek adek gua dan yang lain termasuk teman teman kita ya, gua takut mereka jadi gak fokus nanti sekolahnya, cuman gara gara gua." Ucap Freya sambil menggenggam tangan Chika.

Mendengar itu Chika hanya bisa mengangguk dan kembali duduk di samping Freya, sambil mengusap usap kepala milik Freya.

...

Setelah beberapa saat Freya kini akhirnya menjadi lebih tenang dan sudah tertidur nyenyak.

Melihat Freya sudah cukup tenang, Chika pun berdiri dari tempat tidurnya Freya, dan ingin mengambil tisu di meja belajar Freya, untuk digunakan buat penyumbat hidung Freya yang mimisan.

Saat Chika baru ingin melangkah tiba tiba Freya menggenggam tangan Chika, "Chik jangan tinggalin gua..." Ucap Freya lemas.

Chika terkejut melihat Freya tiba tiba bangun dari tidur nya,"Freya gua gak bakal ninggalin lu, gua cuman mau ngambil tisu buat nyumbat hidung lu itu." Ucap Chika lembut pada Freya.

Freya pun melepaskan genggamannya, Chika pun mengambil tisu yang ada di meja belajar Freya, dan setelah itu dia kembali ke tempat tidurnya Freya.

Chika pun memposisikan Freya duduk menghadapnya, lalu dia mulai membersihkan darah yang keluar dari hidungnya Freya, lalu di akhiri dengan menyumbatnya.

"Freya sekarang lu tidur lagi ya, lu pasti kecapean nangis dari tadi, sekarang tidur ya." Ucap Chika lembut.

"Chik..." Panggil Freya pelan.

"Kenapa Fre? ada yang sakit?." Tanya Chika khawatir.

Freya menggeleng, "temenin gua tidur chik, gua takut." Ucap Freya lemas.

Mendengar itu Chika hanya tersenyum kecil, lalu dia mulai menidurkan dirinya di samping Freya, mereka pun saling berpelukan.

"Selamat tidur Freya." Ucap chika.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Simpul WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang