Mereka berdua sedang berkeliling pusat perbelanjaan mencari bahan yang harus di beli. Zee mendorong troli makanan berjalan mengikuti Marsha.
Setelah selesai membeli bahan yang di perlukan, Zee mengajak Marsha untuk membeli snack Snack dan juga minuman. Zee memasukkan beberapa Chiki hingga troli mereka sudah penuh.
Zee dan Marsha pergi ke kasih untuk membayar semua yang sudah mereka beli. Seperti biasa Zee mengeluarkan dompetnya lalu membayar semua belanjaan dan membawa tas belanja untuk di taruh mobil.
Mereka tidak mampir kemana-mana, Marsha meminta Zee untuk langsung pulang kerumah saja karena dia ingin masak makanan untuk nanti malam.
Zee tidak protes dan langsung menjalankan mobilnya kearah rumah, sepanjang perjalanan mereka hanya mendengarkan musik yang berputar di mobil Zee. Tidak ada yang membuka topik pembicaraan.
Saat sudah sampai di rumah, Zee meminta Marsha untuk langsung masuk saja dan biarkan dia yang membawa barang belanjaan kedalam.
Zee menaruh semua barang belanjaan di atas meja makan, dan pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian. Dia melihat pintu kamar Marsha yang tertutup, mungkin Marsha sedang berganti baju juga.
"Kenapa gak sekamar aja ya, harus banget misah gini" Ucap Zee sambil menghela nafasnya.
Sejujurnya Zee ingin sekamar dengan Marsha, tak apa jika ia harus tidur di sofa yang penting bisa satu kamar dengan Marsha itu sudah cukup. Tetapi dia juga tak boleh memaksa.
Setelah berganti pakaian, Zee duduk di pinggir ranjangnya dan melihat bingkai foto di nakas. Foto dia dengan Marsha yang tampak bahagia sekali, dia berharap hubungannya dengan Marsha akan terus seperti di foto itu.
Zee memutuskan untuk turun kebawah, membantu Marsha untuk merapihkan bahan-bahan yang sudah mereka beli.
Terlihat pintu kulkas terbuka dan ada Marsha yang sedang menyusun makanan, Zee membawakan beberapa makanan yang akan di simpan di kulkas agar cepat selesai.
"Kamu masukkin Indomie sama bumbu instan ke kitchen atas aja gih" Ucap Marsha menerima barang yang di berikan zee
"Yaudahh shaa" Zee menurut apa yang Marsha ucapkan dan menaruh semua Indomie dan bumbu instan di kitchen set atas"
20 menit akhirnya mereka sudah selesai menyusun semua belanjaan mereka, saat ini mereka berdua sedang di sofa ruang tamu sambil Marsha yang bersandar di bahu Zee.
"Kalau kamu capek kita bikin mie instan aja malem ini sha" Kata Zee
"Gapapa ya kita masak mie instan, yukk" Ucap Marsha dan mengajak Zee untuk ke dapur.
Zee mengambil dua mie instan dan Marsha menyiapkan panci berisi air untuk merebus mie.
"Tambahin telur sha" Ucap Zee mengambil dua butir telur di kulkas dan memberikannya ke Marsha
Marsha mengangguk dan menambahkan telur tersebut ke dalam panci
Zee menatap Marsha yang sedang memasak, sungguh cantik. Zee menghampiri Marsha dan memeluk tubuhnya dari belakang dengan erat.
"Panas loh zee, kamu mau kecipratan air panas nih" Ucap Marsha sambil melepaskan pelukan Zee. Dia takut tangan Zee terkena air panas.
"Yaudah nanti abis makan kita pelukan ya sayang" Kata Zee membuat jantung Marsha berdetak kencang
"Terserah kamu, tuh bawa mangkuk mie kamu" Kata Marsha sambil berjalan ke arah meja makan terlebih dahulu.
Sungguh Marsha tidak bisa menahan salah tingkah nya sekarang.
Mereka berdua makan dengan hikmat tanpa ada suara, namun mie milik Marsha tidak habis dan dia menawarkan kepada Zee
"Kamu abisin punyaku dong, aku udah gakuat kenyang banget" Ucap Marsha
"Boleh sini" Zee mendekatkan kursinya ke Marsha dan membuka mulutnya.
Marsha yang melihat itu memutar bola matanya malas.
Dia menyendokan mie tersebut dan menyuapkan ke Zee. Zee tersenyum kegirangan.
"Hehehehe jadi tambah enak sha kalau kamu suapin" Kata Zee lalu membawa kedua mangkuk dan membawanya ke wastafel
Sebelum berjalan ke dapur, Zee menyempatkan untuk mencium pipi Marsha dan langsung berlari ke dapur dan mendengar teriakan Marsha
"ZEE MODUS BGT IH PIPIKU JADI BAU MIE" Teriak Marsha dari arah meja makan
Zee hanya menaruh mangkuk itu, dia akan mencucinya besok saja. Dan berjalan kembali untuk menemui Marsha
"Maaf sayangku, kamu mau nonton dulu gak" Tanya zee
"Bodo, yuk nonton ajaaa masih blm malam juga" Zee dan Marsha pergi keruang tamu yang terdapat tv tersebut.
Marsha mengambil selimut dan mulai bersandar di sofa, Zee mengikuti hal yang sama. Zee masuk ke selimut Marsha.
"Kamu mau nonton apa malam ini?" tanya zee
"Malem ini bebas kamu yang pilih" Jawab Marsha
Zee memilih film yang akan di tonton dengan Marsha dan mereka berdua mulai menonton film tersebut
Marsha sudah bersandar di dada Zee dan Zee yang menciumi puncak kepala Marsha sedari tadi.
Marsha mendusel di dada Zee mencari kenyamanan disana, Zee membiarkan Marsha melakukannya. Dia mengusap lengan Marsha agar merasa nyaman.
"Sha kita gak bisa sekamar aja?" Tanya zee tiba-tiba
"Bisa, tapi gak sekarang" Jawab Marsha
"Kenapa sha? kita juga udah sah kok" Ucap Zee
"Aku gak tau, cuma masih blm siap aja" Ucap Marsha
"Kamu blm move on dari Adel ya" Tanya zee lagi
"Aku gak tau, kenapa jadi bahas dia?" Ucap Marsha ketus
"Loh gapapa saya kan nanya aja" Ucap Zee
"Gausah bahas dia deh, aku gak suka" Kata Marsha
"Iyaa enggaa sayangku" Jawab Zee dan kembali mencium kepala Marsha.
Tiba-tiba suara petir diluar terdengar keras, Marsha terkejut dan memeluk tubuh Zee.
"Kamu takut petir sha?" Tanya zee dan Marsha menganggukkan kepalanya.
"Gapapa saya emenin kamu disini yaa" Ucap Zee membalas memeluk tubuh Marsha erat
Mereka berdua tertidur sambil berpelukan di sofa dengan tv yang masih menyala
UDAH YA MAAF DIKIT
JANGAN LUPA VOTE MAAF KALAU ALURNYA MAKIN GAJELAS