Pagi harinya, zee bangun dari tempat tidurnya dan bersiap-siap untuk pergi bekerja. Ketika turun kebawah untuk sarapan, ayahnya bilang bahwa Zee dan Marsha akan cuti bekerja menjelang pernikahannya ini.
Hari ini, Zee di beritahu kepada ibunya agar menjemput Marsha untuk fitting baju ke butik. Zee menyelesaikan sarapannya terlebih dahulu dan berpamitan kepada kedua orangtuanya untuk pergi menjemput Marsha.
Saat sedang di perjalanan, Zee mampir terlebih dahulu ke minimarket untuk membelikan beberapa cemilan untuk Marsha. Beberapa kilometer di depan, ada sebuah toko bunga dan Zee memutuskan untuk membelinya, bunga itu akan di berikan ke Marsha.
Zee menaruh semua yang dia bawa di jok belakang, sesampainya didepan gerbang rumah Marsha. Zee menchat Marsha agak segera ke depan, dia tidak masuk karena ayah dan mamahnya Marsha sedang mengurusi acara yang lainnya beserta orang tuanya sendiri.
Zee melihat Marsha yang keluar dengan pakaian santai tetapi tetap rapih di matanya. Dia membukakan Marsha pintu lalu dia masuk kembali ke kursi kemudi
Marsha yang di perlakukan seperti itu lantas tersenyum salah tingkah. Manis sekali menurutnya.
Dia melihat zee yang sudah masuk, sebelum jalan Zee memberikan bunga tersebut kepada Marsha. Marsha menerimanya dengan senang hati dan memberikan Zee senyuman yang sangat manis.
Zee merasa senang jika Marsha bahagia dengan pemberiannya ini, setelah itu mereka berdua mulai jalan menuju butik tempat dimana mereka akan fitting baju.
Sepanjang perjalanan, Marsha mengutak-atik Head unit mobil Zee agar memutar lagu. Biar tak sepi sangat menurutnya.
Zee membiarkan Marsha melakukan itu, dia tau Marsha bosan karena butik yang akan mereka datangi cukup jauh dan membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam setengah.
Zee memberi tau Marsha, jika ingin memakan Snack dia sudah membelikan untuknya dan ada di jok belakang.
"Kamu mau ngemil sha? itu Snack di belakang kamu ambil aja biar bisa ngemil dan gak terlalu bosan"
"Hah iyaaa zee, aku liat ya"
Jawab Marsha lalu meraih kantung Snack di jok belakang, ada Snack favoritnya disana. Marsha mengambil Snack tersebut beserta 1 botol Aqua disana. Zee yang melihat itu merasa gemas sendiri karena melihat Marsha yang anteng ketika sudah bertemu makanan
Dirasa tenggorokannya kering, Marsha mengambil botol Aquanya dan berusaha membuka botol tersebut namun nihil. Dia tidak bisa membuka tutu botol tersebut, Zee yang melihat itu akhirnya menepikan mobilnya sebentar untuk membukakan tutup botol Marsha.
"Makasih Zee" Ucap Marsha lalu meneguk air tersebut hingga sisa setengah.
"Sama-sama Marsha" Jawab Zee sambil tersenyum ke arah Marsha. Dia melihat sudut bibir Marsha gang terdapat coklat disana. Dengan reflek Zee mengusap sudut bibir Marsha menggunakan ibu jarinya.
"Kamu makan belepotan, makanya saya bersihin" Marsha yang mendapatkan perlakuan tersebut cukup terkejut dan diam sejenak.
Zee mulai menjalankan mobilnya kembali menuju butik agar tidak membuang-buang waktu lagi. Marsha masih dalam posisinya yaitu terkejut atas perlakuan Zee tadi.
-sampai di butik
Zee dan Marsha masuk ke dalam butik dan di pertemukan oleh pelayan disana.
Pelayan tersebut memberikan gaun beserta tuxedo yang akan di pakai Zee dan Marsha saat pernikahan nanti. Mereka mencoba di ruang ganti
Zee selesai terlebih dahulu, dia sedang berkaca melihat pantulan dirinya. Setelah itu, Zee dapat melihat dari pantulan kaca. Marsha yang memakai gaun pengantin, Zee tak bisa berkedip. Dia langsung membalikkan tubuhnya dan menghampiri Marsha.
"Sha, kamu cantik banget pakai gaun ini" Puji Zee tak menghilangkan senyumnya
Pipi Marsha memerah "Kamu juga cocok kok pakai tuxedo gini, makasih ya"
Mereka pun selesai dengan fitting baju lalu kembali kerumah.
Zee mengantarkan Marsha terlebih dahulu dan berpamitan kepadanya lalu langsung bergegas pergi.
Zee semakin tidak sabar menunggu hari dimana dia akan menjadikan Marsha sebagai istrinya.
Jangan tanyakan bagaimana keadaan Marsha saat ini, dia sedang salting dengan ucapan Zee tadi.