pt. 03

1K 41 1
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalammualaikum.

.
.
.
.
.

"Males banget gue harus nikah sama tuh orang!" Ucap Alethamia saat sudah berada di kamar. Ia membaringkan tubuhnya untuk menenangkan pikirannya. Ia kepikiran saat dirinya sudah menikah nanti dengan orang yang sudah ia benci dari kecil, harus menjadi suaminya. Bahkan harus satu rumah.

"Arrghh, gak tau dah gimana nasib gue nanti jadi istri tuh orang!, Berarti mimpi yang kemarin bakal kejadian?! Dahlah capek...". Alethamia tak henti hentinya bergumam tak jelas, sampai ia terlelap dalam tidurnya.

****

Mobil berwarna hitam itu sudah berada di pesantren yang bernama 'Al 'alim'. Pesantren milik keluarga Abah asyad dan Abi asyid. Tapi yang mengurus hanya Abah asyad saja, karena Abi asyid mengurus perusahaan.

"Alhamdullilah, akhirnya kita sampai" ucap umi maira. Kedua pria yang di belakangnya tersenyum seraya menutup pintu mobil.

"Umi...." Teriak seorang perempuan yang lari dari dalam, langsung memeluk sang umi.

"Baru aja umi tinggal sebentar" canda umi, perempuan itu mendengus kesal.

"Umi... Ashya gak bisa di tinggal jauh jauh sama umi". Perempuan yang itu bernama 'ashya vierraya' adik dari Zainur. Umur nya beda 3 tahun dengan Zainur.

"Lebay" celetuk zainur, ashya menatap sinis sang kakak.

"Apasih kak?! Gak usah mancing emosi adeknya ya!" Ketusnya

"Sudah ah... Ayo masuk, gak enak tuh diliatin santri santri. Kalian emang gak malu diliatin kayak gitu?" Tanya umi maira, lantas kakak beradik itu mengangguk dengan cepat.

"Malu umi.... Yaudah ayo masuk" ucapnya. Mereka ber empat masuk ke dalam.

"Assalammualaikum" ucap mereka berbarengan.

"Wa'alaikumussalam" jawab santriwati yang kebetulan sedang piket di ndalem.

"Kalian sudah boleh ke asrama, terimakasih" titah Zainur. Mereka mengangguk mengiyakan.

"Baik Gus.... Kami pamit assalammualaikum" ucap mereka berbarengan.

"Wa'alaikumussalam" jawab mereka berbarengan. Setelah kepergian santriwati tadi, Zainur serta keluarganya duduk di sofa.

"Tadi Abah sama umi ngapain ke rumahnya om asyid?" Tanya ashya. Abah asyad menceritakan tentang perjodohan yang mendadak. Ashya sontak terkejut tak percaya.

"Abah serius?" Tanya ashya tak percaya, sungguh tak percaya.

"Abah serius sayang... Masa Abah bohong" jawab abah asyad kepada anak bungsunya.

"Umi? Kak?". Ashya melihat umi dan kakaknya, mereka berdua mengangguk.

"Jadi? Nanti Mia jadi kakak iparnya ashya bah?" Tanya ashya lagi.

"Iya sayang... Nanti panggilnya kakak jangan Mia lagi". Kali ini umi yang menjawab pertanyaan sang putri.

Ashya menahan tawanya, pasalnya ia tahu bahwa kakaknya ini sering jahil terhadap sepupunya. Bagaimana jika sudah menikah, pasti setiap hari menjahili sepupunya itu.

Jatuh Cinta?Where stories live. Discover now