pt. 15

155 7 2
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Assalammualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Tandai yang typo..


.
.
.
.

Ibu yasmin pun tersenyum. "Kamu pernah merasa mual, gak? Terus kalo dimuntahin, yang keluar cuma cairan gitu?" Tanya yasmin memastikan.

Gadis itu mengangguk semangat, kenapa bisa ibunya ini tahu, jika gadis itu sedang mengalami nya. "Dari kemarin bu mual nya, Tapi muntahnya baru tadi pagi, yang keluar cuma cairan aja," ucap gadis itu seraya melanjutkan memakan buah duriannya.

Tidak salah lagi, jika putrinya ini sedang. "Apa jangan jangan, kamu hamil nak?!" Tanya yasmin dengan semangat kepada putrinya itu.

Mendengar apa yang diucapkan oleh ibunya, Alethamia tentu terkejut. "H-hah? Masa sih? Kayaknya cuma masuk angin doang, gak mungkin hamil," ucap gadis itu santai, seakan takut jika dirinya hamil, padahal kan ada suaminya jika gadis itu hamil.

"Gak ada yang gak mungkin, kalo kamu udah nikah," sahut Abi asyid dengan cepat. Namun, ucapannya membuat Alethamia kebingungan.

Gadis itu mengernyit heran. "Masalahnya sama nikah, apa bi?" Tanya gadis itu dengan polos.

Kini, yang frustasi adalah Akbar. Lemot sekali adiknya ini, mungkin karena kebanyakan makan durian, jadilah seperti ini. "Dek, kamu polos? Apa pura pura polos? Masa gak tau, sih?!" Kesal Akbar kepada adiknya ini.

Sejenak gadis itu berfikir, benar juga apa kata Abi nya. Gadis itu beralih menatap suaminya, yang ternyata sudah menatapnya lebih dulu. "Ngerti, gak?" Tanya gadis itu berbisik kepada suaminya. Dimana, suaminya itu mengangguk. Seperti menandakan dirinya sudah mengerti.

"Nanti coba deh di cek ke dokter, atau mau ibu beliin tespek? Biar sekarang bisa tahu, hamil atau enggaknya" ujar yasmin memberikan usulan, agar mengetahui benar atau tidak jika putrinya sedang hamil.

Gadis itu tampak ragu untuk menjawab. Yang tidak lama, gadis itu kembali memakan buah duriannya, sambil memikirkan jawabannya. Sudah mendapat jawaban, gadis itu langsung berucap. "Boleh deh bu... Beli tespek. Tapi, letha gak tahu gimana caranya," ucapnya polos.

Terkekeh kecil yasmin mendengarnya. "Nanti ibu ajarin, beli nya habis sholat ashar saja ya? Nak, sekarang lanjut makan duriannya aja," ujar yasmin. Mereka menganggukkan kepalanya. Setelah itu, mereka memakan buah duriannya, yang paling banyak memakan, adalah Alethamia.

Tidak tahu terlalu banyak makan durian, atau memang karena perutnya tidak enak. Gadis itu kembali mual lagi, langsung berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya, tapi sama seperti terakhir kali muntah, hanya cairan bening saja yang keluar. Dengan sigap, suaminya itu memijat terus belakang leher istrinya. Setelah dirasa tidak mual, Alethamia beserta suaminya kembali ke ruang tamu.

Disini, yang terlihat cemas hanyalah zainur, yang lain tidak ada yang cemas. Karena mereka tahu, jika Alethamia ini memang sedang hamil.

Akbar terkekeh melihat wajah zainur yang terlihat sangat panik. "Tenang aja, Zai. Istri kamu gak kenapa napa, emang calon ibu itu, suka kayak gitu," ucap Akbar terkekeh.

"Apasih! Di periksa aja belum, kalo aku cuma masuk angin aja, gimana?" Alethamia memutar bola matanya malas, abangnya ini sudah berharap lebih. Jika bukan hamil? Ya sudah pasti masuk angin.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 29, 2024 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Jatuh Cinta?Where stories live. Discover now