Bismillahirrahmanirrahim.
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh, semuanya.
Selamat membaca ya..
.
.
.Hari demi hari sudah Alethamia lewati, dari mefitting baju pernikahan, mahar, dan lain sebagainya untuk pernikahan nya.
Dan sekarang hari dimana gadis itu akan menjadi seorang istri dari sepupunya yang bahkan tidak ia cintai. Rasanya tidak percaya, itulah Yang ada dalam pikirannya saat ini.
Tepat di dalam kamar, dimana Alethamia sedang di rias, dengan make up yang natural, tidak terlalu tebal, karena ini adalah keinginan dari calon suaminya.
Ya, Zainur lah calonnya, pria itu tidak ingin calon istrinya dipuji oleh banyak orang nantinya. Yang beberapa menit lagi akan menjadi istrinya.
Gadis itu ingin menangis rasanya, matanya pun sudah berkaca-kaca. Entah apa yang nanti terjadi setelah menikah nanti dan hidup bersama seseorang yang tidak ia cintai.
Berhasil air mata nya jatuh, membuat MUA yang merias dirinya tersenyum.
MUA itu berucap, seraya mengusap air mata Alethamia dengan tissue. "Gak boleh nangis, mbak. Sayang make up nya, udah hampir selesai ini.." katanya terkekeh.
Alethamia pun menyadari nya. "Eh.. maaf, mbak" balasnya. Terlihat, MUA itu mengangguk dan menyelesaikan make up nya.
Hingga sudah selesai, Alethamia terlihat begitu cantik dengan gaun putih serta kerudung senada yang menutupi dadanya.
Terdengar suara ketukan dari luar kamarnya. "Masuk aja, gak di kunci" teriaknya sedikit agar tidak terlalu bising.
Yang diluar pun masuk, ternyata itu adalah ashya, sepupunya. Gadis yang sebaya dengan Alethamia itu menghampiri calon kakak ipar nya yang sebentar lagi akan menjadi kakak ipar nya.
Sudah di depan Alethamia, ashya tersenyum. "Masyaallah, kak. Cantik bangeeeettt.... Kepincut ini pasti kak Zai.." canda ashya agar bisa membuat calon kakak iparnya tersenyum.
Alethamia, gadis itu tersenyum malu. "Aamiin..." Itu saja yang mampu gadis itu ucapkan. Dirinya juga bingung harus menjawab apa.
Terdengar suara mikrofon, dimana MC mengucapkan ijab qobul akan di laksanakan.
Hati Alethamia begitu berdegup kencang, dirinya gugup sekarang. Tolong bawa dia menghilang dari sini, dirinya tidak ingin menjadi istri dari pria yang tidak ia idamkan.
Air matanya pun lolos membasahi pipinya, padahal ijab qobul pun belum diucapkan, tapi kenapa ia ingin menangis sekarang.
Ashya yang menyadari air mata di pipi Alethamia, langsung dirinya mengambil tissue. "Kak, jangan nangis dong. Liat tuh... Make up nya luntur..." Ucap ashya menyeka air mata Alethamia dengan tissue.
"Shya.... Batalin aja ya nikahnya... Aku gak mau nikah.." lirih gadis itu pelan.
Ashya menatap mata Alethamia yang seperti meminta pertolongan. "Kayaknya gak bisa kak... Ini sudah jadi takdir kakak, masa kakak mau menentang takdir dari Allah. Sih?" Gadis itu mencoba untuk membujuk sepupunya agar tidak menangis lagi.
Belum sempat Alethamia menajawab, suara mikrofon terdengar kembali, dimana suara Abi nya terdengar.
"Yaa... Muhammad Zainur Mahadriantama Avara bin asyad Abdullah Asraf
Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka Alethamia Maharsya Aisyah binti Muhammad asyid Abdurrahman Asraf alal mahri Surah Ar Rahman Mas 500 gr hallan" ucap asyid berjabat tangan dengan calon menantunya yang kini sudah berhadapan dengannya.
YOU ARE READING
Jatuh Cinta?
Short Story!! USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA YAA, tapi gak WAJIB karena yang WAJIB itu SHOLAT!! Gadis yang baru lulus SMA langsung dijodohkan dengan sepupunya oleh ayahnya sendiri dengan alasan takut anaknya itu terjerumus kedalam pergaulan bebas. Gadis itu...