Bismillahirrahmanirrahim
Assalammualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Kalo ada typo, tandai ya....
.
.
.
Setelah selesai menunaikan shalat Maghrib, Alethamia bersiap siap untuk pergi ke kajian suaminya, dirinya hanya memakai celana panjang yang sedikit lebar berwarna putih dan baju sampai lutut berwarna pink dengan hijab yang senada dengan warna celana.Ia mengambil tasnya beserta buku untuk mencatat isi kajian yang akan dibawakan oleh suaminya, meskipun tidak yakin akan dicatat. Karena setiap mengikuti kajian, Alethamia jarang sekali mencatat isi kajiannya, hanya membawa buku dan pulpen saja, agar tasnya tidak terlalu kosong.
Setelah dirasa sudah lengkap semua, Alethamia keluar dari kamar, tepat di ruang tamu ternyata disana ada ashya sedang duduk sambil memegangi Al Qur'an nya. "Eh shya, gak ke kajian?" Tanya Alethamia pada adik iparnya itu.
Ashya menoleh ke sumber suara yang tadi memanggilnya. "Enggak kak, aku lagi mau muroja'ah hafalan dulu, biar makin lancar..." Jawab gadis itu tersenyum.
Terlihat Alethamia mengangguk. "Oke deh, aku pergi dulu ya? Assalammualaikum," ucapnya.
"Iya kak, wa'alaikumussalam". Setelah mendengar jawaban, Alethamia melanjutkan jalannya menuju masjid di dalam pesantren.
Selama di jalan menuju masjid, banyak santri² yang menyapanya sebagai Ning, dan ada juga yang menyapanya sebagai istri dari Gus nya, yaitu Zainur. Ya, memang tidak semua santri mengetahui jika Zainur menikah dengan sepupunya sendiri hanya beberapa saja yang mengetahui.
Beberapa menit sudah berlalu, kini Alethamia sudah sampai di masjid, langsung dirinya masuk dan duduk di tempat yang masih kosong. Bisa dibilang masjid ini cukup besar.
Tapi ternyata, gadis itu mendengar bahwa kajian dimulai setelah sholat isya', tapi dirinya tidak membawa mukena, dan untung saja gadis itu berwudhu dulu sebelum pergi. Tapi yang dibingungkan nya sekarang adalah, mukena. Gadis itu melihat di lemari yang biasa di pakai tempat untuk menyimpan mukena umum, tapi itu semua sudah kosong, pasti sudah di pakai jama'ah lain.
Yang bisa dilakukan Alethamia saat ini hanyalah menghela nafasnya, tidak mungkin dirinya harus kembali ke ndalem mengambil mukena, karena banyak jama'ah yang sudah datang membuat dirinya sulit untuk keluar.
Sampai asik memikirkan mukena, ternyata adzan isya' sudah berkumandang. Lagi lagi dirinya hanya bisa menghela nafasnya. Harusnya tadi dia memakai gamis, jadi bisa dipakai untuk sholat. Tapi apalah daya, penyesalan itu selalu datang di akhir.
Gadis itu mulai gelisah, dan bergumam. "Ya Allah, gimana dong aku gak bawa mukena, mana abis lagi mukena disini..." Dumel gadis itu, yang ternyata terdengar seseorang di sampingnya.
Seseorang itu memberanikan diri untuk bertanya. "Maaf mbak, tadi mbak nya bilang gak bawa mukena?" Tanya seseorang itu.
Lantas Alethamia menoleh ke samping, ia bisa melihat gadis yang seperti seumuran dirinya. "E-eh, iya mbak, tadi saya kira kajian nya di mulai ba'da maghrib, ternyata ba'da isya'," jawab Alethamia dengan tersenyum.
Senyumannya di balas oleh seseorang itu. "Oh gitu ya mbak, yaudah kalo gitu pakai mukena aku aja, mbak" tawar gadis itu menyodorkan mukenanya kepada Alethamia.
Tentu membuat Alethamia sedikit terkejut. "E-enggak usah mbak, nanti bisa sholat di rumah aja, kalo mukenanya aku pake nanti mbaknya gimana?" Tanya Alethamia sedikit tidak enak.
"Aku bisa pakai gamis, mbak. Kalo mbaknya kan gak mungkin pakai celana untuk sholat? Iya kan?" Tanya gadis itu.
Pertanyaan itu sedikit membuat Alethamia tersindir, tapi tidak apa ini semua memang kesalahannya. "Beneran mbak? Gak papa mukenanya aku pake?" Tanya Alethamia memastikan.
YOU ARE READING
Jatuh Cinta?
Short Story!! USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA YAA, tapi gak WAJIB karena yang WAJIB itu SHOLAT!! Gadis yang baru lulus SMA langsung dijodohkan dengan sepupunya oleh ayahnya sendiri dengan alasan takut anaknya itu terjerumus kedalam pergaulan bebas. Gadis itu...