Hari-hari pertama setelah pernikahan Ethan dan Mia berjalan dengan kebahagiaan dan cinta yang mendalam. Mereka menikmati momen-momen indah bersama, membangun rumah tangga mereka, dan merencanakan masa depan yang cerah. Namun, pada hari ke-63 pernikahan mereka, segalanya berubah.
Mia telah merasa ada sesuatu yang berbeda dalam hubungannya dengan Ethan. Ada kejengkelan yang sulit dijelaskan, dan dia merasa ada jarak emosional yang tumbuh di antara mereka. Pada suatu malam, ketika Ethan sedang bekerja lembur di kantor, Mia memutuskan untuk membuka laptopnya yang tergeletak di meja kerja mereka.
Dia tidak berniat untuk mengintip, tetapi ada sesuatu yang mencurigakan dalam sikap Ethan yang membuatnya penasaran. Setelah beberapa saat menggali, Mia menemukan percakapan di media sosial Ethan dengan seseorang yang tidak dikenal. Nama yang tidak dikenal itu adalah Jessica.
Mia membaca pesan dengan mata terbelalak. Percakapan itu penuh dengan kata-kata mesra dan janji-janji yang tidak seharusnya. Hati Mia hancur saat menyadari bahwa Ethan telah berselingkuh. Dalam ketidakpercayaan dan kekecewaan, Mia merasa seolah-olah dunianya runtuh.
Mia mengambil nafas dalam-dalam dan memutuskan untuk mengejar kebenaran. Ketika Ethan pulang, dia memutuskan untuk membahasnya secara dewasa. Mereka duduk bersama di ruang tamu, dan Mia mulai dengan pertanyaan yang sulit, "Ethan, ada yang ingin kau katakan padaku?"
Ethan merasa terkejut dengan pertanyaan tersebut dan mencoba untuk mempertahankan diri, "Apa yang kamu maksud, Mia?"
Mia menunjukkan pesan yang dia temukan. Ekspresi wajah Ethan berubah seketika, dan dia terduduk di sofa dengan kebingungan. "Mia, aku minta maaf. Aku tidak tahu harus bagaimana, tapi aku bersalah."
Mia merasa dadanya sesak. "Berbicaralah, Ethan. Mengapa kamu melakukan ini?"
Ethan mengakui perselingkuhannya dengan Jessica. Dia menceritakan bahwa hubungan itu dimulai di kantor, awalnya hanya sebagai teman. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka berdua terjebak dalam perselingkuhan yang memilukan. Ethan bersumpah bahwa dia menyesalinya dan mencintai Mia lebih dari apapun.
Namun, hati Mia terluka terlalu dalam. "Apa yang membuatmu berpikir aku bisa memaafkan ini, Ethan? Ini telah merusak kepercayaan kita, dan aku tidak tahu bagaimana memperbaikinya."
Percakapan itu berakhir dalam keheningan yang menyakitkan. Mia merasa kehilangan dan bingung, sementara Ethan berusaha mengejar kembali apa yang sudah hancur. Malam itu, Mia tidur di kamar tamu, dan rasa sakit perselingkuhan memenuhi ruang yang dulu dipenuhi cinta dan kebahagiaan.
Mia memutuskan untuk memberi dirinya waktu untuk memikirkan segalanya. Dia mencari dukungan dari teman-teman dekatnya, termasuk Lisa, yang merasa terkejut mendengar tentang situasi ini.
Lisa mencoba memberikan nasihat yang bijak pada Mia, "Mia, aku tahu ini sulit. Tapi sekarang, yang terpenting adalah fokus pada dirimu sendiri. Apa yang benar-benar kamu inginkan? Apakah kamu masih mencintai Ethan dan bersedia memberinya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan ini?"
Mia mengangguk, "Aku masih mencintainya, Lisa, tapi kepercayaan sudah hilang. Aku butuh waktu untuk memikirkan semuanya."
Beberapa minggu berlalu, dan Mia dan Ethan menjalani waktu terpisah. Ethan mencoba keras untuk memperbaiki hubungannya dengan Mia. Dia mengikuti terapi pernikahan, membaca buku-buku tentang hubungan, dan berusaha melakukan perubahan positif dalam hidupnya.
Mia, di sisi lain, menjalani sesi konseling sendiri untuk memahami perasaannya dan memutuskan apakah dia siap memberi kesempatan kedua pada pernikahannya. Setiap hari, dia bertahan di antara dua pilihan: mengampuni Ethan dan membangun kembali hubungan mereka atau mengakhiri pernikahan mereka.
Pada suatu pagi, Mia dan Ethan bertemu di kafe yang menjadi saksi awal perkenalan mereka. Wajah Mia tampak serius, dan Ethan bisa merasakan ketegangan di udara. Mereka memesan kopi, duduk di sudut kafe yang tenang, dan Mia memulai pembicaraan.
"Ethan, aku telah memikirkan semuanya dengan matang. Ini sulit bagi saya, tapi aku percaya bahwa kita harus mengambil keputusan yang terbaik untuk kedua belah pihak," ujar Mia dengan suara yang penuh keputusan.
Ethan menatap Mia dengan penuh harap. "Mia, aku bersedia melakukan apapun untuk memperbaiki kesalahan ini. Aku tahu aku telah merusak semuanya, tapi aku mencintaimu lebih dari apapun."
Mia mengangguk, "Aku juga mencintaimu, Ethan, tapi kepercayaan kita telah rusak. Aku memutuskan untuk tidak melanjutkan pernikahan kita. Ini bukan keputusan yang mudah, tapi aku butuh waktu dan ruang untuk menyembuhkan diri sendiri."
Ethan merasa kecewa dan hancur, tetapi dia menghormati keputusan Mia. Mereka berdua setuju untuk bercerai dan memulai babak baru dalam hidup mereka masing-masing. Proses perceraian berjalan dengan cepat, dan dalam beberapa bulan, Mia dan Ethan secara resmi berpisah.
Lisa dan Alex memberikan dukungan maksimal pada Mia selama proses ini. Lisa berkata, "Mia, terkadang kita harus membuat keputusan yang sulit untuk menemukan kebahagiaan sejati. Aku yakin kamu akan menemukan cinta yang lebih baik di masa depan."
Mia tersenyum lemah, "Terima kasih, Lisa. Aku yakin waktu akan menyembuhkan luka ini, dan aku akan bangkit lebih kuat."
Beberapa bulan setelah perceraian, Mia mulai meresapi hidupnya yang baru. Dia menemukan kekuatan dalam mendukung dirinya sendiri dan berfokus pada pertumbuhan pribadinya. Walaupun perpisahan itu menyakitkan, Mia menyadari bahwa hidup terus berlanjut.
Sementara itu, Ethan berusaha untuk mengubah dirinya dan belajar dari kesalahan masa lalu. Meskipun perpisahan itu sulit baginya, dia bersikap dewasa dan mengakui tanggung jawabnya. Ethan berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik untuk masa depannya.
Hari-hari berlalu, dan Mia dan Ethan menjalani hidup masing-masing. Mereka tidak lagi satu pasangan, tetapi kenangan tentang pernikahan mereka dan proses perceraian itu akan selalu membekas. Keduanya mengambil pelajaran berharga tentang komitmen, kepercayaan, dan bagaimana hidup terus berjalan meskipun rintangan.
Di akhir cerita ini, Mia dan Ethan masing-masing menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup baru mereka. Mereka tumbuh sebagai individu, membawa pengalaman pahit mereka sebagai bekal untuk masa depan yang lebih cerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Married (Jendra Mia)
RomanceDalam dunia yang semakin terhubung melalui teknologi, Deeptalk menjadi pintu masuk ke pertemuan tak terduga. Mia, seorang introvert dengan latar belakang teknologi, menemukan kenyamanan dalam perkenalan singkat melalui platform ini. Namun, ketika di...